Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Laboratorium pengawetan organ manusia digerebek Kepolisian Federal Brasil. Dari laboratorium ilegal tersebut kepolisian setempat mendapat temuan satu tangan dan tiga paket placenta manusia telah dikemas dan dikirim ke Singapura.
Penggerebekan ini dijalankan unit Anti-Perdagangan Manusia Kepolisian Federal Brasil pada Selasa pagi di Amazonas State University di Manaus pada Selasa pagi waktu setempat. Otoritas berwenang menyatakan organ-organ itu dikemas untuk pesanan seorang desainer terkenal Indonesia yang menjual aksesoris dan pakaian menggunakan bahan-bahan dari tubuh manusia.
Dalam pernyataan resminya, Kepolisian Federal Brasil bertindak atas petunjuk dan menggerebek laboratorium anatomi sekolah.
Mereka menyatakan organ-organ itu diawetkan oleh seorang profesor anatomi menggunakan metode yang dikenal sebagai plastinasi, dengan mengganti cairan dan lemak tubuh dengan bahan-bahan seperti silikon dan epoksi agar awet.
" Laboratorium anatomi universitas setempat melakukan ekstraksi cairan tubuh. Ada indikasi bahwa paket berisi tangan dan tiga plasenta asal manusia dikirim dari Manaus ke Singapura," demikian pernyataan Kepolisian Federal Brasil.
Seorang anggota polisi federal di Brasil (nama dirahasiakan) mengkonfirmasi poin yang dibuat dalam pernyataan itu. Dia mengatakan organ-organ itu lolos dari pantai Brasil menuju Singapura namun belum jelas apakah paket itu bisa dicegat atau tidak.
Pihak universitas hingga saat ini belum memberikan keterangan, tetapi sejumlah pejabat kampus melaporkan seorang profesor telah diskors setelah operasi " pencarian dan penyitaan" polisi.
Profesor itu sekarang sedang diselidiki pihak berwenang untuk membuktikan telah terjadinya kejahatan perdagangan organ manusia internasional. Di Brasil, kejahatan ini dapat dikenai sanksi pidana 8 tahun penjara.
" Rektorat Universitas Amazonas mematuhi perintah pengadilan dan menentukan pembukaan penyelidikan untuk menyelidiki fakta dan tanggung jawab," bunyi pernyataan dalam bahasa Portugis.
Perdagangan organ tubuh manusia di pasar gelap sangat luas, canggih, dan sangat menguntungkan. Meskipun perdagangan organ tetap ilegal di hampir semua negara, kecuali Iran, spesifikasi undang-undangnya berbeda. Tuntutannya menjadi rumit jika melibatkan lebih dari satu negara, menurut laporan pencegahan kejahatan yang dilakukan oleh pengawas global dan badan-badan seperti PBB.
Di Brasil, pembelian dan penjualan organ tubuh manusia merupakan kejahatan negara yang dapat dihukum. Sebuah kasus yang terjadi pada 2011, tiga dokter Brasil didakwa dengan pembunuhan dan dipenjara.
Mereka dinyatakan telah membunuh pasien di sebuah klinik swasta kelas atas di Sao Paulo. Setelah itu, mereka mengeluarkan ginjal dari tubuh korban dan mempersiapkan organ itu untuk dikirim.
Dalam kasus paket tujuan Singapura, penerima bagian tubuh itu diduga adalah influencer dan perancang busana terkenal Indonesia, Arnold Putra. Arnold mulai tenar pada 2020 ketika dia membuat tas tangan dengan bahan tulang manusia.
Kala itu, Arnold mengklaim bahan yang dipakai dia dapat secara legal. Dia beli tulang itu dari layanan medis Kanada secara sah.
Arnold juga baru memicu kemarahan di Indonesia bulan lalu ketika dia tampil di Paris Haute Couture Week mengenakan seragam ormas paramiliter sayap kanan. Dengan santai, Arnold berinteraksi dengan para desainer dan selebriti kenamaan, dikutip dari Vice.com.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah