Ilustrasi
Dream - Polri menyatakan segera melakukan tindakan terkait temuan paket berisi tangan dan plasenta manusia dari Brasil. Paket itu disebut merupakan pesanan dari desainer ternama Indonesia.
Untuk menangani kasus ini, Polri segera berkomunikasi dengan Kepolisian Federal Brasil. Seluruh informasi akan diminta sehingga bisa dilakukan penyelidikan.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, sejak penggerebekan laboratorium di Amazonas State University terjadi pada Selasa lalu, tidak ada informasi yang masuk ke Polri dari Kepolisian Federal maupun dari International Criminal Police Organization (Interpol) Brasil.
" Sebagai langkah kecepatan, Interpol Jakarta akan meminta informasi kepada Interpol Brasil terkait info tersebut," kata Dedi.
Informasi dugaan keterlibatan desainer Indonesia dalam jual beli organ manusia secara ilegal dari Brasil itu didapat Dedi dari Sekretaris National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia, Brigadir Jenderal Amur Chandra. Untuk pengembangan, Interpol Indonesia mulai berkomunikasi dengan Interpol Brasil.
" Rencananya hari ini akan dikomunikasikan dulu dengan Interpol Brasil," kata Dedi.
Unit Anti-Perdagangan Manusia Kepolisian Federal Brasil membongkar sindikat kejahatan penjualan organ tubuh manusia. Pada Selasa lalu, kepolisian menggerebek laboratorium kampus Amazonas State University yang diduga kuat menjadi lokasi pengawetan organ manusia.
Kepolisian Brasil mendapat temuan satu paket dalam perjalanan menuju Singapura dari Brasil. Paket itu berisi satu tangan dan tiga plasenta manusia, dikutip dari Merdeka.com.
Dream - Laboratorium pengawetan organ manusia digerebek Kepolisian Federal Brasil. Dari laboratorium ilegal tersebut kepolisian setempat mendapat temuan satu tangan dan tiga paket placenta manusia telah dikemas dan dikirim ke Singapura.
Penggerebekan ini dijalankan unit Anti-Perdagangan Manusia Kepolisian Federal Brasil pada Selasa pagi di Amazonas State University di Manaus pada Selasa pagi waktu setempat. Otoritas berwenang menyatakan organ-organ itu dikemas untuk pesanan seorang desainer terkenal Indonesia yang menjual aksesoris dan pakaian menggunakan bahan-bahan dari tubuh manusia.
Dalam pernyataan resminya, Kepolisian Federal Brasil bertindak atas petunjuk dan menggerebek laboratorium anatomi sekolah.
Mereka menyatakan organ-organ itu diawetkan oleh seorang profesor anatomi menggunakan metode yang dikenal sebagai plastinasi, dengan mengganti cairan dan lemak tubuh dengan bahan-bahan seperti silikon dan epoksi agar awet.
" Laboratorium anatomi universitas setempat melakukan ekstraksi cairan tubuh. Ada indikasi bahwa paket berisi tangan dan tiga plasenta asal manusia dikirim dari Manaus ke Singapura," demikian pernyataan Kepolisian Federal Brasil.
Seorang anggota polisi federal di Brasil (nama dirahasiakan) mengkonfirmasi poin yang dibuat dalam pernyataan itu. Dia mengatakan organ-organ itu lolos dari pantai Brasil menuju Singapura namun belum jelas apakah paket itu bisa dicegat atau tidak.
Pihak universitas hingga saat ini belum memberikan keterangan, tetapi sejumlah pejabat kampus melaporkan seorang profesor telah diskors setelah operasi " pencarian dan penyitaan" polisi.
Profesor itu sekarang sedang diselidiki pihak berwenang untuk membuktikan telah terjadinya kejahatan perdagangan organ manusia internasional. Di Brasil, kejahatan ini dapat dikenai sanksi pidana 8 tahun penjara.
" Rektorat Universitas Amazonas mematuhi perintah pengadilan dan menentukan pembukaan penyelidikan untuk menyelidiki fakta dan tanggung jawab," bunyi pernyataan dalam bahasa Portugis.
Perdagangan organ tubuh manusia di pasar gelap sangat luas, canggih, dan sangat menguntungkan. Meskipun perdagangan organ tetap ilegal di hampir semua negara, kecuali Iran, spesifikasi undang-undangnya berbeda. Tuntutannya menjadi rumit jika melibatkan lebih dari satu negara, menurut laporan pencegahan kejahatan yang dilakukan oleh pengawas global dan badan-badan seperti PBB.
Di Brasil, pembelian dan penjualan organ tubuh manusia merupakan kejahatan negara yang dapat dihukum. Sebuah kasus yang terjadi pada 2011, tiga dokter Brasil didakwa dengan pembunuhan dan dipenjara.
Mereka dinyatakan telah membunuh pasien di sebuah klinik swasta kelas atas di Sao Paulo. Setelah itu, mereka mengeluarkan ginjal dari tubuh korban dan mempersiapkan organ itu untuk dikirim.
Dalam kasus paket tujuan Singapura, penerima bagian tubuh itu diduga adalah influencer dan perancang busana terkenal Indonesia, Arnold Putra. Arnold mulai tenar pada 2020 ketika dia membuat tas tangan dengan bahan tulang manusia.
Kala itu, Arnold mengklaim bahan yang dipakai dia dapat secara legal. Dia beli tulang itu dari layanan medis Kanada secara sah.
Arnold juga baru memicu kemarahan di Indonesia bulan lalu ketika dia tampil di Paris Haute Couture Week mengenakan seragam ormas paramiliter sayap kanan. Dengan santai, Arnold berinteraksi dengan para desainer dan selebriti kenamaan, dikutip dari Vice.com.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia