Dream - Saksi kasus kematian Wayan Mirna Salihin, yang juga teman akrabnya, Hani kembali menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada Rabu kemarin.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti pemeriksaan terhadap Hani untuk mencocokan keterangannya dengan fakta yang didapat penyidik.
Ini merupakan kali kelima Hani diperiksa sebagai saksi. " Biasa lupa-lupa, tadi juga lupa. Makanya, diingetin lagi. Karena itu penting. Itu aja. Mengenai fakta apa yang kami dapat, itu di pengadilan," kata Krishna.
Lebih lanjut, Krishna enggan menjawab mengenai materi pemeriksaan tim penyidik.
Usai diperiksa hingga dini hari, Hani mengaku sangat lelah. Kata dia, puluhan daftar pertanyaan kembali ditanyakan kepadanya.
" Saya sudah capek, saya sudah jawab. Pertanyaan banyak banget," ujar Hani singkat.
Dream - Dharmawan Salihin, Ayah Wayah Mirna Salihin sempat menolak autopsi terhadap putrinya itu. Namun, setelah menyadari ada ketidakwajaran dalam kematian Mirna, keluarga merelakan.
" Awalnya saya dan keluarga tidak mau (jasad Mirna) diacak-acak, kasarnya begitu. Polisi juga bilang kalau tidak diautopsi, tidak ada crime, selesai. Akhirnya ya kita relakan," kata Dharmawan bercerita di acara Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa kemarin.
Setelah itu diambillah sampel dari jasad Mirna. Dharmawan sempat masuk sejenak mengikuti prosesnya.
" Pas dibuka petinya semua masih tampak bagus. Muka Mirna lebih putih," ujarnya.
Saat itu, Dharmawan sempat meminta izin untuk mencium dan membisikan sebuah pesan ke Mirna.
" Saya bisikin, Mir ini untuk kepentingan kamu, autopsi ya. Papa minta maaf. Jadi relain saja, nanti terungkap siapa yang melakukan ini pada kamu," kata Dharmawan
Begitu autopsi selesai dilakukan, Dharmawan mendapat laporan kematian Mirna tidak wajar. Diracun.
Dream - Jessica Kumala Wongso lewat kuasa hukumnya membantah pernah mengirimkan pesan mesra lewat WhatsApp ke Wayan Mirna Salihin.
" Tidak benar itu. Tak ada yang pernah mengajak itu (ciuman-red)," kata pengacara Jessica, Yudi Wibowo, Kamis 4 Februari 2016.
Yudi juga mengatakan dia tidak paham dengan maksud dari ayah Mirna, Dharmawan menginformasikan kabar itu.
Bahkan dia mempertanyakan klaim Dharmawan yang mempunyai bukti transkrip rekaman perbincangan melalui Whatsapp itu.
" Tanya itu ke polisi saja," ucap dia.
Sebelumnya, Dharmawan mengungkap pesan mengejutkan dari Jessica untuk anaknya, Mirna. Pesan itu ditemukan dalam messenger WhatsApp di ponsel putrinya.
Hal itu terungkap dalam acara Indonesia Lawyers Club di tvOne, Selasa malam 2 Februari 2016. Bermula saat advokat Hotman Paris Hutapea melontarkan pertanyaan kepada Darmawan.
" Apakah ada pesan seolah-olah Jessica marah saat ditinggal Mirna menikah," tanya Hotman di acara yang sama.
Mulanya, Darmawan agak ragu menyampaikan ini di media karena terkait materi penyidikan. Tapi akhirnya, Darmawan menjawab pertanyaan advokat nyentrik itu.
" Mau dong dicium sama loe, udah lama," Darmawan mengutip pesan Jessica di ponsel putrinya. " Yang saya lihat seperti itu," tegas Darmawan membacakan pesan 'mesra' itu.
Darmawan mengaku, masih ada lagi beberapa pesan dari Jessica ke putrinya, namun itu akan dibuka di pengadilan.
Dream - Tim penyidik Polda Metro Jaya menggeledah rumah Jessica Kumala Wongso. Dalam penggeledahan itu, polisi mengangkut sejumlah barang yang ada di dalam rumah Jessica.
Menurut Yudi Wibowo Sukinto, pengacara Jessica, penyidik membawa empat jenis barang dari dalam rumah rekan ngopi Mirna itu.
" CPU, laptop, tisu, sama satu speaker aktif," kata Yudi, Rabu, 3 Februari 2016.
Yudi memastikan dari keempat barang yang dibawa tim penyidik tersebut, hanya tisu yang merupakan milik Jessica.
" Lainnya bukan, laptop itu milik bapaknya," tambah Yudi.
Yudi menjelaskan penyidik melakukan penggeledahan hampir di setiap sudut rumah. Polisi menggeledah beberapa ruangan di lantai bawah, semisal ruang dapur, gudang, garasi, dan tempat cucian.
Ditambahkannya, penyidik juga melanjutkan penggeledahan di lantai dua rumah Jessica. Sejumlah ruangan seperti kamar kakak Jessica, kamar Jessica, dan gudang atas, tak luput dari penggeledahan.
Tak hanya itu, penyidik juga menggeledah mobil keluarga Jessica. Satu per satu isi mobil Honda Civic digeledah. Mulai dari kabin belakang sampai ruang kemudi.
Sejumlah barang seperti tas jinjing, koper dan beberapa majalah nampak diperhatikan detil. Namun, tidak ada barang-barang dalam mobil keluarga Jessica yang diangkut.
Penggeledahan berlangsung dua jam lebih. Polisi nampak mulai melakukan penggeledahan sekitar pukul 11.00 WIB. (Ism)
Dream - Polda Metro Jaya meminta bantuan Kepolisalian Federal Australia (AFP) untuk menelusuri rekam jejak Jessica Kumala selama mengenyam pendidikan dan bekerja di Australia.
Informasi yang didapat dari AFP tersebut rencananya akan dicocokan dengan fakta yang didapat tim penyidik Polda Metro Jaya.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi, Mohammad Iqbal mengatakan, selama penyidikan, AFP berhasil mendapatkan informasi signifikan mengenai latar belakang Jessica.
Sebab diketahui, Jessica berada di Australia sekira 10 tahun lamanya.
" Background-nya ada di Australia. Sehingga kamu ingin buat terang tindak pidana," kata Iqbal di Jakarta, Rabu 3 Februari 2016.
" Kita sudah diberikan informasi dan sudah cukup signifikan untuk penyidik menguatkan alat bukti," ujar dia menambahkan.
Menurut Iqbal, kerjasama antara Polri dan AFP sudah jamak terjadi. Meski begitu, Iqbal merasa bantuan AFP untuk mencari informasi mengenai latar belakang Jessica di Australia menyebabkan Polda Metro Jaya " berhutang budi" .
Dia berjanji jika kelak AFP memerlukan bantuan investigasi, Polda Metro Jaya akan siap mengerahkan bantuan.
" Nanti, kalau ada kasus di Bali dan Jakarta yang menyangkut kewarganegaraan Australia kami bantu perkaranya," ujar dia.
Dream - Ayah Mirna, Darmawan Salihin mengaku sudah melihat kejanggalan dan kecurigaan terhadap perilaku Jessica saat putrinya tewas.
Dalam acara Indonesia Lawyers Club di tvOne, Selasa malam 2 Februari 2016, Darmawan mengungkap, kecurigaan pertama saat mengamati perilaku Jessica di Rumah Sakit Abdi Waluyo.
" Pas ketemu dia (Jessica) di Rumah sakit, saya sudah mulai curiga. Dia bilang saat itu sesak napas, tapi tahu-tahu berdiri terus jalan," kata Darmawan menceritakan.
Kecurigaan itu berlanjut, Darmawan melihat Jessica tidak menangis ketika Mirna dinyatakan mininggal di rumah sakit.
" Teman-temannya yang lain pada nangis, saat itu cuma Jessica yang enggak nangis," ujarnya.
Ia melihat sikap Jessica sangat tenang, berbeda dengan Hani yang sangat panik. Dan yang kian membuat Darmawan curiga adalah saat Jessica mengeluarkan pernyataan ini.
" Dia (Jessica) datang dengan tenang 'Om Mirna meninggal ya? Cantik ya dia.' Saya tanya kokanak saya meninggal. Dia minum kopi om. kamu minum apa, 'saya minum air mineral om," kata dia.
Tanya Menantu
Darmawan mengaku sempat menanyakan kepada suami mirna, Arief yang ikut mengantar istrinya bertemu Jessica dan Hani.
" Saat Mirna meninggal, saya kumpulin semua anak-anak. Saya tanya ke mantu saya. Arief kamu anterin Mirna ke sana (tempat ngopi), yang aneh apa saat itu?" tanya Darmawan saat itu.
" Orangnya (Jessica) aneh. Jadi Mirna tidak mau bertemu Jessica langsung. Tunggu Hani datang, lalu mereka baru masuk ketemu Jessica," ujar Darmawan menirukan jawaban Arief.
Menurut Darmawan, Jessica sempat menghilang lama. Tetapi, mendadak muncul dan mencari Mirna.
Bantah
Pengacara Jessica, Yudi Wibowo, membantah kliennya itu penyuka sesama jenis. " Enggak benar itu. Jessica itu punya pacar bule," kata Yudi.
Yudi mengakui, Jessica tidak menyukai pria Indonesia. Sepengetahuannya, Jessica selalu menjalin cinta dengan pria asing. Tapi, Yudi tak menjelaskan dari negara manakah kekasih Jessica berasal.
" Dia nggak suka (cowok) Indonesia. Kekasihnya berwarga negara asing itu namanya Patrick," ucap Yudi beberapa waktu lalu.
Yudi menuturkan kedekatan yang terjalin antara Jessica dan Mirna hanya sebatas pertemanan. Keduanya, kata Yudi, dekat karena sekolah di universitas yang sama di Sidney, Australia.
" Mereka memang bersahabat, karena sama-sama dari Indonesia juga. Tetapi, keduanya tidak tinggal di rumah yang sama. Jessica tinggal sendirian, sedangkan Mirna tinggal bersama orangtuanya," kata dia. (Ism)
Dream - Tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, langsung diperiksa penyidik Polda Metro Jaya setelah ditangkap di Hotel Neo, Mangga Dua Square, Jakarta Utara, Sabtu 30 Januari 2016. Dalam pemeriksaan itu, penyidik menunjukkan rekaman CCTV yang diambil dari kedai Olivier, tempat Mirna minum kopi yang mengandung sianida.
Dan Jessica terlihat dalam rekaman CCTV yang ditunjukkan oleh penyidik dalam pemeriksaan tersebut. " Saya lihat, ada gerakan dia (Jessica) memindahkan gelas," kata Edy Hasibuan, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Edy hadir di ruang penyidikan Jessica untuk mengawasi proses pemeriksaan tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro. Dia menambahkan, dalam rekaman itu, Jessica tampak menutupi kopi Vietnam yang dipesan dengan tas miliknya. " Kopi dipindahkan ke tempatnya yang ditutupi bag," kata dia.
Tetapi, kata dia, dalam rekaman kamera keamanan tersebut tidak terlihat Jessica memasukkan sesuatu ke dalam gelas kopi Vietnam yang diminum Mirna itu. " Lokasi (Jessica) sangat jauh dari dari CCTV," terang Edy.
Meski begitu, dia menganggap rekaman kamera keamanan tersebut dapat menjadi petunjuk kuat bahwa Jessica mengatur letak minuman yang dipesannta. Jessica, tambah Edy, sempat tertangkap menolehkan kepala ke kanan dan kiri.
Edy menduga gerakan itu menunjukkan Jessica sedang mengawasi lingkungan di sekitarnya. " Bagaimana wajahnya (Jessica) terus memandang ke sana ke mari," ujar dia.
Pada 6 Januari lalu, Mirna memang bertemu dengan Jessica dan Hani. Mereka berkumpul di kedai Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Jessica memesan kopi yang diminum Mirna sebelum tewas. Setelah diperiksa di laboratorium, kopi itu ternyata mengandung sianida.
Terkait rekaman ini, tak ada penyidik yang bersedia memberikan keterangan. Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, juga tak mau menyampaikan materi pemeriksaan terhadap Jessica.
Sementara itu, pengacara Jessica, Yudi Wibowo, mengatakan, polisi tak punya cukup bukti untuk menetapkan kliennya sebagai tersangka kasus pembunuhan Mirna. Sehingga dia keberatan dengan keputusan polisi. " Buktinya nggak kuat kok main tangkap, ini kan negara hukum," kata Yudi ketika dihubungi.
Yudi akan segera ke Jakarta untuk berkoordinasi dengan Jessica. " Senin (1 Februari 2016) besok saya bicarakan soal ini. Klien saya nggak punya senjata, bukan teroris juga kok bisa ditangkap seperti ini ya," tutur Yudi yang mengaku heran dengan penangkapan Jessica.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Bikin Ngakak, Solusi Tora Sudiro yang Sering Dipunggungi Oleh Sang Istri Saat Tidur
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Bikin Ngakak, Solusi Tora Sudiro yang Sering Dipunggungi Oleh Sang Istri Saat Tidur