4 Negara ASEAN Sepakati Tinggi Hilal Bulan Baru

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 5 Agustus 2016 20:02
4 Negara ASEAN Sepakati Tinggi Hilal Bulan Baru
Setelah dilakukan pembahasan, diperoleh kesepakatan kriteria penentuan awal bulan memperhatikan tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Dream - Kementerian Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) menggelar muzakarah (diskusi) membahas perbaikan kriteria rukyatul hilal. Muzakarah ini digelar sebagai awalan untuk membentuk kalender Islam global.

Muzakarah ini digelar di Baitul Hilal, Teluk Kemang, Malaysia pada 2-4 Agustus kemarin. Selain membahas perbaikan kriteria imkanur rukyat, muzakarah ini juga membahas proses imaging rukyatul hilal menurut perspektif syara serta kalender Hijriah Global.

Dikutip dari laman kemenag.go.id, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Indonesia Mohammad Thambrin menyampaikan terdapat tiga hal yang wajib diperhatikan dalam upaya penyusunan kalender global. Ketiganya mencakup otoritas tunggal, kriteria yang disepakati, serta wilayatul hukmi yang disepakati.

Terkait kriteria penentuan awal bulan, Indonesia mengusulkan tinggi hilal diubah menjadi kisaran 4 derajat elongasi (sudut tertinggi bulan dan matahari) 7 derajat dari tinggi sebelumnya 2 derajat. Malaysia mengusulkan tinggi hilal 3 derajat elongasi 5 derajat.

Singapura memberikan usulan tinggi hilal dinaikkan pada elongasi 6,5 derajat. Sementara Brunei Darussalam mengusulkan tinggi hilal di kisaran 6 derajat dan umur hilal 19 jam.

Setelah dilakukan pembahasan, diperoleh kesepakatan kriteria penentuan awal bulan memperhatikan tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Hasil dari muzakarah ini disepakati akan mulai diberlakukan di masing-masing negara pada 2018. Ini karena hasil kesepakatan tersebut akan dibahas ulang oleh menteri agama masing-masing negara agar dapat diambil keputusan bersama.

 

Beri Komentar