Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Malaysia menjadi salah satu pengimpor utama plastik. Tapi baru-baru ini, negeri jiran itu memulangkan ribuan ton plastik ke negara asalnya.
Menteri Energi, Sains, Teknologi, Lingkungan, dan Perubahan Iklim Malaysia, Yeo Bee Yin, mengatakan, sampah yang dipulangkan berbobot 3.300 ton. Sampah-sampah itu diketahui telah terkontaminasi.
Dilaporkan Gizmondo, 60 kontainer sampah itu berasal dari Amerika Serikat, Inggris, Australia, Jepang, China, Kanada, dan lainnya. Sampah dari negara-negara itu diketahui terkontaminasi kandungan berbahaya.
" Kami mendesak negara-negara maju untuk meninjau kembali pengelolaan limbah plastik mereka dan menghentikan pengiriman sampah ke negara-negara berkembang," kata Yin, Rabu 29 Mei 2019.
Yin juga menyebut, enggan menjadikan Malaysia sebagai tempat pembuangan sampah dunia. " Meski kami negara kecil, kami tak bisa diganggu," ujar dia.
Sejak larangan impor plastik dari China pada 2018, Malaysia telah mengambil langkah signifikan mengenai plastik.
Menurut Greenpeace, sejak Januari 2018 hingga Juli 2018, impor sampah plastik di negara itu naik tiga kali lipat mencapai 215.000 ton.
Kini, Yin mulai bertindak tegas. Dia mulai menindak impor sampah ilegal. Pada April, operasi yang diperintahkannya menemukan limbah plastik dari Spanyol, Jerman, Australia, dan AS.
Selain Malaysia, negara di Asia Tenggara yang bertindak tegas mengenai masalah impor sampah yaitu, Filipina. Dilaporkan CBC, Filipina pernah mengembalikan sampah plastik dari Kanada.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah