Akseyna Dan Kompleks Kamar Kost (Dream/Maulana Kautsar)
Dream - Bangunan di Jalan Haji Ahmad, Kukusan, Beji, Depok, berwarna hijau itu tampak hening. Tak tampak aktivitas para penghuni pondokan dua lantai bernama Wisma Widya itu.
Yang terlihat, hanya empat buah motor yang terparkir dan lapangan basket dan pepohonan yang dibasahi sisa-sisa hujan.
Pantauan Dream, dua pintu gerbang berwarna hitam terkunci rapat. Di gerbang yang lebih kecil, berukuran 1x2 meter, sebuah kertas terlaminasi bertuliskan " Ada kamar kosong silahkan hubungi 0817******" tertempel.
Dream mencoba menghubungi nomor itu. Suara tajam di telinga tajam menyambut.
Itulah suara Edi Sukardi, pemilik kamar-kamar kost yang menjadi Tempat Kejadian Perkara meninggalnya Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Jurusan Biologi Universitas Indonesia (UI) yang tewas karena tenggelam di danau UI, Kamis, 26 Maret 2015 silam.
Edi mengaku lelah dengan banyaknya wartawan yang menanyainya. Belum lagi, masih sering dipanggil ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan mengenai misteri kematian Akseyna.
" Saya capek mas. Saya takut salah bicara," kata dia saat dihubungi Dream via telepon, Rabu, 2 Maret 2016.
(Ism)
Dream - Alasan yang dia kemukanan masuk akal. Sebab, meski sudah hampir setahun, proses penyidikan kematian Akseyna masih terus dilakukan.
" Saya masih bolak-balik ditanyain ke Polda. Semuanya saya serahkan ke sana," ucap Edi.
Di masa proses penyidikan itu, kamar Akseyna yang terletak di bangunan untuk pondokan pria juga dibiarkan seperti ada kalanya.
Barang-barang milik pemuda berusia 17 tahun itu pun masih tersimpan rapat di dalam kamar yang kini dikunci rapat itu.
" Itu urusan keluarga dan Polda saya saja ya tapi," ujar dia.
Dream - Beberapa kamar di pondokannya memang sedang kosong. Tapi, itu tidak berhubungan dengan kejadian kematian Akseyna. " Memang ada tujuh atau delapan kamar yang kosong," kata dia.
Melihat lamanya proses penyidikan kepolisian dia berdoa agar kasus kematian Akseyna itu dapat segera terungkap.
" Iya semua kan pengen segera tuntas mas. Tapi, berdoanya bagaimana itu urusan pribadi saya," ucap dia.
Di kamar pondokan yang ditinggalinya, sebelum tewas Akseyna menempalkan kertas yang berisi pesan misterius. Kertas yang ditempelkan di dinding kamarnya itu tertulis, 'will not return for please don't search for existence my apologies for everything eternally'.
Dream - Jelang setahun kasus ini terungkap, Kepolisian Polda Metro Jaya sendiri akan berjuang melakukan penyidikan. Bahkan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal akan terus mengawal kasus misterius ini.
" Masih terus dilakukan dong, masa berhenti," ujar Iqbal awal Februari lalu.
Menurut dia, kasus Akseyna hingga kini masih dalam proses memperkuat bukti. Tetapi mengenai bukti apa yang dicari, Iqbal tidak bisa menyampaikan.
Lebih lanjut, Iqbal masih akan menyidik surat wasiat yang ditinggalkan Akseyna di kamar pondokannya. Sebab, Iqbal mengatakan masih ada beragam pendapat mengenai surat wasiat itu.
" Surat wasiat. Itu juga masih dalam tahap pembandingkan. Ada pendapat yang bilang iya, ada pendapatan yang bilang bukan," ujar dia.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati