Menteri KKP Susi Pudjiastuti Membalas Cuitan Kritik Dari Tengku Zulkarnaen
Dream - Ustaz Tengku Zulkarnain dikenal aktif di media sosial, Twitter. Dia kerap membagikan tautan dan tangkapan layar mengenai kebijakan pemerintah. Tautan itu kemudian dia kritisi.
Baru-baru ini, Zulkarnain mencuit soal tautan impor ikan asin dari Taiwan dan Thailand.
" Dengan bentang laut lebih 99.000 kilometer dan menjadi paling luas kedua setelah Kanada, Indonesia impor ikan asin dari Thailand dan Taiwan. Kenapa? Salah uruskah negeri in? Ayo tim sorak serbu! jangan diam saja ya," tulis Zulkarnain, Sabtu, 15 Juni 2019.
https://t.co/AM64qG5mKg
Dengan Bentang Laut Lebih 99000 Kilometer, dan Menjadi Paling Luas Kedua Setelah Canada. Indonesia Impor Ikan Asin dari Thailand dan Taiwan.
Kenapa...?
SALAH URUS Kah Negeri Ini...?
Ayo TIM SORAK Serbu...! Jangan Diam Saja ya...— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul)June 14, 2019
Cuitan itu segera direspon Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti di Twitter. Melalui akun resminya, Susi bertanya mengenai tautan itu.
" Tahun berapa dan kenapa? Anda pilir masyarakat bodoh? Mereka jauh lebih pintar dari kita. Kita artinya anda dan saya lebih bodoh!!!" tulis Susi.
Tahun berapa dan kenapa ? Anda pikir masyarakat bodoh? Mereka jauh lebih pintar dr kita .. kita artinya anda dan saya lebih bodoh !!!
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti)June 15, 2019
Berita yang disampaikan Zulkarnain berasal dari laman Merdeka.com. Tahun pembuatan berita itu, 25 Januari 2016.
Dalam berita yang dibuat, ikan asing yang masuk ke pasar tradisional di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diminati konsumen. Sebab, ikan asin impor itu punya kualitas yang baik ketimbang ikan asin buatan lokal.
Ketua Komunitas Pengepul dan Pengolah Ikan Palabuhanratu, Telly Supriatna mengatakan ikan asin dari sejumlah tempat di Indonesia memang kurang, mungkin karena sulitnya mendapat ikan yang disebabkan cuaca sedang tidak baik. Sejak Desember 2015 hingga April tahun ini dipastikan pasokan akan semakin berkurang.
Mayoritas pengolah ikan asin di Indonesia masih tradisional dan mengandalkan alam untuk pengeringannya. Jika dibandingkan dengan produk impor yang sudah menggunakan alat modern menyebabkan produk kita kalah bersaing di pasaran.
Setelah cuitan itu muncul, tanpa membalas pesan dari Zulkarnain, Susi membuat cuitan baru. Cuitan itu berisi berita mengenai eskpor ikan Indonesia di dunia.
Ekspor berapa ? Impor berapa ? Deficit tidak? Baru ngomel ttg kebijakan.
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti)June 15, 2019
Dream - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pujiastuti dikenal sebagai sosok yang tegas. Di sisi lain, Susi juga dekat dengan para nelayan.
Bahkan saat berbincang dengan nelayan, dia sama sekali tidak memperlihatkan perangai sebagai seorang pejabat. Dia juga tidak mau diperlakukan sebagai seorang petinggi negeri.
Seperti ketika Susi berbincang dengan para nelayan yang sedang melaut di kawasan Kepulauan Seribu, Jakarta.
Kepada nelayan, Susi berpesan agar mereka selalu berdoa dan melantunkan shalawat ketika menebar jaring.
" Sampeyan lek mbuwang jaring karo moco sholawat (Anda kalau melempar jaring sambil baca shalawat," ujar Susi dalam video yang diunggah akun Twitter @kkpgoid, diakses pada Selasa 24 Juli 2018.
" Lek bismillah ngerti (kalau bismillah tahu)," kata seorang nelayan.
" Lek bismillah thok ora cukup (kalau hanya bismillah tidak cukup)," kata Susi melanjutkan.
" Lek arep mbuwang jaring, sholawat (kalau mau melempar jaring, sholawat)," ucap Susi mengingatkan.
(ism)
Advertisement
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media