Peter Menghilang Sejak Usianya 6 Tahun (Sumber: CTPost)
Dream - Di akhir tahun 1990an dan awal 2000an, gambar Peter Kema Jr menjadi rujukan polisi untuk mengampanyekan anak hilang dan kekerasan terhadap anak. Waktu itu, setiap poster dan stiker tentang anak hilang dan kekerasan terhadap anak selalu disertai tulisan 'So, Where is Peter Boy?'.
Peter, bocah berusia enam tahun asal Hawaii, Amerika Serikat, itu dinyatakan polisi menghilang. Kini, setelah 20 tahun masa pencarian, kasus itu mulai terkuak.
Ternyata, penyebab hilangnya bocah itu karena penyiksaan dan kelalaian sang ayah, Peter Kema, Sr. Pengakuan Kema muncul dalam sidang yang berjalan Rabu, 5 April 2017.
Selain didakwa melakukan pembunuhan, Peter Kema Sr. juga didakwa bersalah karena menghalangi upaya penuntutan atas kematian putranya, Peter Kema Jr, yang juga dikenal sebagai Peter Boy.
Dalam persidangan, Kema bersedia menerima hukuman 20 tahun penjara. Tetapi, masa hukumannya dapat berubah menjadi minimal 6 tahun dan 8 bulan jika dia membantu pihak berwajib menemukan jasad putranya.
" Jika dia menolak bekerja sama, hukumannya akan menjadi 25 tahun. Kasus ini tidak akan berhenti sampai kami menemukan jasad anak itu," kata Wakil Jaksa Penuntut Hawaii County, Ricky Damerville, usai menjalani persidangan di Big Island.
Menurut keterangan CT Post, dalam sidang, Kema tidak merinci keberadaan jasad putranya. Saat itu, dia hanya menjawab 'Ya' ketika hakim menanyakan apakah kelalaiannya tidak segera membawa anaknya ke dokter yang menjadi penyebab kematiannya.
Kisah panjang kasus ini mulai menemukan titik terang kala Jaylin, istri Kema, mengaku bersalah. Saat itulah, untuk pertama kalinya, pihak berwajib menyatakan anak yang selama ini hilang itu telah meninggal dunia.
Sebagai 'imbalan', Jaylin diberi pengurangan hukuman selama satu tahun. Dia sepakat memberikan fakta kepada jaksa penuntut tentang kekerasan yang diderita oleh anaknya. Termasuk kegagalannya untuk mendapatkan perawatan medis untuk anaknya hingga akhirnya meninggal dunia.
Dalam pernyataannya terhadap Damerville pada tahun lalu, Jaylin menceritakan bagaimana putranya itu sering disiksa Kema hingga akhirnya meninggal dunia.
Antara tahun 1996 dan 1997, sebagian besar anggota keluarga sangat mengkhawatirkan kondisi Peter Boy yang sering disiksa ayahnya. Sebuah luka di lengan Peter bahkan tampak menganga tanpa diberi pengobatan hingga.
" Luka menganga itu juga begitu besar hingga seseorang bisa memasukkan jari ke dalamnya," kata Damerville.
Meski mendapat jaminan asuransi kesehatan, Jaylin tidak segera membawa anaknya ke dokter. Dia juga tidak pernah melaporkan kekerasan yang menimpa anaknya lantaran takut dengan Kema.
Sekitar bulan Mei dan Juni 1997, putri Kema dan Jaylin yang saat itu berusia 4 tahun mendengar ibunya berteriak memanggil Kema.
" Dia melihat ibunya berusaha membangunkan anak itu. Tapi setelah itu, dia melihat kakaknya ditaruh di dalam sebuah kotak," kata Damerville.
Jaksa penuntut yakin bocah malang itu meninggal dunia karena infeksi yang tidak segera mendapat penanganan medis.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati