Dream - Misteri tentang apa yang terjadi pada penerbang solo wanita pertama Amelia Earhart, masih hangat diperdebatkan.
Ada yang bilang dia kehabisan bahan bakar di atas Samudera Pasifik yang luas, sementara yang lain berpendapat ia mendarat di sebuah pulau yang sekarang disebut Nikumaroro, sebelum akhirnya meninggal.
Yang lainnya mengatakan dia telah ditangkap oleh Jepang dan disiksa sampai mati, karena dicurigai sebagai mata-mata Sekutu.
Bahkan, sebuah proyek pencarian Earhart di Nikumaroro akan dimulai bulan depan. Proyek itu kabarnya menelan dana hingga US$ 500 ribu (Rp6,6 miliar).
Namun seorang guru di sebuah sekolah menengah memiliki teori sendiri. Menurutnya pesawat Earhart jatuh di Kepulauan Marshall, di sebuah atoll atau pulau karang bernama Mili. Guru bernama Dick Spink itu bahkan berani mengatakan dia punya buktinya.
Spink, guru di Washington, mendasarkan teorinya pada kisah-kisah yang diceritakan oleh penduduk asli pulau, dan selama bertahun-tahun ia telah menghabiskan US$ 50 ribu (660 miliar) mencoba membuktikan bahwa kisah-kisah itu benar.
" Dunia perlu tahu ini," kata pria berusia 53 tahun ini kepada National Geographic. " Saya mendengar cerita yang konsisten dan tak terbantahkan dari banyak orang di Marshall."
Earhart, wanita pertama yang terbang melintasi Atlantik secara solo, menghilang pada tahun 2 Juli 1937 bersama navigator Fred Noonan. Saat itu, Earhart berniat untuk mengelilingi dunia dengan melakukan penerbangan solo menggunakan pesawat bermesin ganda Lockheed Electra.
Spink yakin bahwa Earhart mendarat di Kepulauan Marshall setelah mendengar cerita-cerita dari warga asli kepulauan itu. Dengan melakukan riset melalui wawancara, Spink mengatakan bahwa warga asli Kepulauan Marshall pernah melihat Amelia Earhart.
Dalam melakukan risetnya itu, Spink bekerja sama dengan perusahaan teknologi Parker Aerospace. Perusahaan berkantor pusat di Ohio, AS telah berangkat ke Mili Atoll awal tahun ini untuk membuktikan teori Spink.
Di sana, mereka menemukan sebuah plat aluminium kecil penutup bodi pesawat dan potongan roda pendaratan yang diyakini dari pesawat Earhart saat berkunjung ke Mili Atoll.
Harian Skagit Valley Herald mengatakan mekanik pesawat Jim Hayton telah mengidentifikasi potongan roda tersebut cocok dengan ban Goodyear Lockheed 10 sebelah kiri.
" Berapa banyak Lockheed 10 yang mendarat di pantai pulau kecil ini? Hanya satu," kata Hayton.
National Geographic mengatakan ilmuwan dari Alcoa, yang menjadi pemasok aluminium pesawat, sekarang sedang membandingkan temuan-temuan itu dengan potongan lainnya yang diambil dari pesawat Earhart saat diperbaiki selama awal 1937.
Jika keduanya cocok, maka misteri tentang Earhart mungkin akhirnya terungkap setelah terpendam selama beberapa puluh dekade.
(Ism, Sumber: Daily Mail)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media