Masker Gas Anti-radiasi Tergantung Di Sekolah Yang Ditinggalkan Di PLTN Chernobyl (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Selama 34 tahun, para pejabat Rusia yang saat itu masih bernama Uni Soviet mencoba menutupi kebenaran tentang apa yang terjadi ketika sebuah reaktor meledak di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl dekat Pripyat yang sekarang menjadi kota mati di Ukraina.
Namun baru-baru ini Pemerintah Ukraina telah menerbitkan dokumen yang menjelaskan rincian tentang bencana terburuk di dunia itu untuk pertama kalinya.
Setelah Reaktor 4 di Chernobyl meledak pada tanggal 26 April 1986, ribuan orang meninggal atau cacat karena keracunan radiasi.
Bahkan hingga sekarang, tingkat lahir cacat dan kanker yang terkait dengan bencana Chernobyl masih jauh lebih tinggi dari biasanya di Ukraina dan Belarus.
Arsip yang diterbitkan dalam sebuah buku yang diedit oleh dinas rahasia Ukraina, SBU, itu mengungkapkan fakta yang mencengangkan.
Buku itu membeberkan fakta mengejutkan, mulai dari sejumlah besar kesalahan dalam konstruksi, kecelakaan dan masalah sejak pembukaannya pada tahun 1971 hingga hari terjadinya bencana pada tahun 1986.
Setelah reaktor meledak, pemerintah menerapkan zona larangan di sekitar daerah itu karena risiko terpapar radiasi yang sangat tinggi.
Zona larangan itu mencakup wilayah sejauh 30 kilometer dari PLTN Chernobyl. Sementara kota terdekatnya, Pripyat, ditinggalkan dan tidak akan aman untuk tempat tinggal manusia selama 100.000 tahun.
Beberapa dokumen dalam buku baru itu mengatakan bahwa insiden sudah terjadi di PLTN tersebut bahkan sebelum kecelakaan maut itu mulai.
Dokumen hingga November 1986 menyebutkan peti-peti beton berukuran sangat besar ditempatkan di atas reaktor yang rusak untuk mengendalikan tingkat radiasi.
Para pejabat SBU mempresentasikan buku tersebut di Zona Aman Chernobyl yang mengelilingi daerah yang mengalami bencana.
" Koleksi ini mengandung 229 dokumen, yang sebagian besar dipublikasikan untuk pertama kalinya," kata SBU dalam konferensi pers tersebut.
Menurut arsip dalam buku, kecelakaan PLTN Chernobyl sebenarnya terjadi sebelum bulan April 1986. Namun dokumen itu disembunyikan.
Andriy Kohut, Direktur Arsip Negara SBU, mengatakan di antara dokumen-dokumen dalam buku baru itu ada laporan kecelakaan yang terjadi pada tahun 1986.
Selain itu, ada transkrip percakapan telepon di PLTN Chernobyl pada malam 26 April dan salinan laporan pertama kecelakaan.
" Ada juga informasi tentang mulai dari investigasi (kecelakaan) dan pembuatan peti-peti beton," kata Kohut.
Anton Drobovych, Ketua Lembaga Sejarah Nasional Ukraina, berharap materi dalam buktu itu bisa membantu orang-orang untuk lebih memahami tragedi memilukan tersebut.
" Ini akan memungkinkan umat manusia untuk menemukan kebenaran tentang kejahatan sistem (pemerintahan) totaliter dan mendapat pelajaran yang benar," katanya kepada media Ukraina.
" Meskipun lebih dari 30 tahun telah berlalu, tragedi besar seperti itu tidak dapat dilupakan," timpal Valeriy Seyda, Wakil Direktur Jenderal Utama Chernobyl NPP.
Sumber: DailyStar
Dream - Damar Canggih Wicaksono. Dialah putra komedian Dono " Warkop" yang tengah menempuh pendidikan Doktor di Swiss. Pemuda itu mendalami Teknik Nuklir.
Ibarat buah jatuh tak jauh dari pohon. Demikianlah Damar. Dia tumbuh sebagai pemuda cerdas sebagaimana sang ayah. Jika Dono dikenal cerdas di bidang sosial, maka Damar mahir di bidang teknik.
Semasa hidup, Dono memang dikenal sosok yang cerdas dalam setiap lawakan. Menyampaikan kritik sosial melalui lelucon. Selain komedian, Dono juga seorang dosen Sosiologi di Universitas Indonesia.
Sementara, Damar adalah sarjana Teknik Nuklir. Dia lulusan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Masuk pada 2004, lulus lima tahun kemudian.
Pada 2010, anak ke dua dari tiga bersaudara ini hijrah ke Swiss. Dia meneruskan kuliah, mengambil program master di bidang Teknik Nuklir. Jurusan yang sudah lama dia geluti.
Di Swiss, Damar belajar di Institut Teknologi Federal di Zurich (ETHZ) dan Institut Teknologi Federal di Lausanne (EPFL). Kedua kampus ini membentuk domain Institut Teknologi Konfederasi Swiss (ETH).
Kampus ini sangat kondang di dunia. Dari kedua universitas itu lahir orang-orang besar. Peraih nobel dunia. Sebut saja Albert Einstein. Manusia jenius ini merupakan lulusan sekaligus profesor di ETHZ.
Dan pada 2012 silam, Damar merengkuh gelar master di bidang Teknik Nuklir dari kedua kamps itu, ETHZ dan EPFL. Kini, Damar melanjutkan pendidikan. Dia menempuh program Doktoral di EPFL.
Tentu ini merupakan sebuah pencapaian luar biasa. Yang sudah barang tentu tak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Selamat berjuang, semoga ilmu Anda bermanfaat untuk masyarakat!
(Ism, Dari berbagai sumber)
Advertisement
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta