Misteri Suara `Sangkakala` dan Senjata Mematikan AS

Reporter : Sandy Mahaputra
Selasa, 9 Juni 2015 07:45
Misteri Suara `Sangkakala` dan Senjata Mematikan AS
Suara misterius itu dikaitkan dengan proyek senjata rahasia pemerintah AS. Berhembus kabar militer AS tengah menguji senjata HAARP.

Dream - High Frequency Active Auroral Research Program atau disingkat HAARP, merupakan suatu program penelitian gabungan yang dilakukan dan dibiayai oleh Angkatan Udara AS, Angkatan Laut AS, Universitas Alaska dan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA).

Menurut pengusung teori konspirasi, HAARP telah lama menjadi pusat spekulasi liar bahwa program ini dirancang untuk mengendalikan cuaca atau hal yang lebih buruk lagi.

Pada 2010, mantan pemimpin besar Venezuela Hugo Chavez menyatakan bahwa HAARP atau program sejenisnya adalah yang memicu gempa Haiti.

Sebagai catatan, gempa Haiti 2010 disebabkan oleh kesalahan lempeng tektonik yang belum dipetakan sebelumnya di sepanjang perbatasan Karibia dan Amerika Utara.

HAARP diklaim sebagai program penelitian sipil yang dirancang untuk menganalisis ionosfer, bagian teratas atmosfer Bumi.

Militer AS tertarik pada ionosfer karena inilah bagian dari atmosfer yang berperan dalam transmisi sinyal radio. HAARP mengirim sinyal radio ke ionosfer untuk mempelajari reaksi dari sinyal tersebut.

HAARP beroperasi dari Stasiun Penelitian HAARP di Gakona, Alaska, dan merupakan pemancar frekuensi radio dengan daya pancar tinggi.

Tujuan dari program ini adalah untuk memahami fisika ionosfer, yang terus-menerus menanggapi pengaruh dari matahari.

Jilatan api matahari dapat mengirim partikel matahari menuju Bumi yang kadang-kadang mengganggu komunikasi dan jaringan listrik. Jika para ilmuwan lebih bisa memahami apa yang terjadi di ionosfer, mereka mungkin bisa mengurangi beberapa masalah ini.

Namun Angkatan Udara tidak lagi tertarik mengurus HAARP, menurut David Walker, wakil asisten sekretaris untuk ilmu pengetahuan, teknologi dan rekayasa di Angkatan Udara AS.

Pada sidang Senat pada 14 Mei 2014, Walker mengatakan Angkatan Udara tidak memiliki kepentingan dalam menjaga HAARP, dan bergerak ke arah lain dalam penelitian ionosfer.

Rencana Angkatan Udara AS untuk menghancurkan HAARP ini justru memancing tanda tanya dan teori konspirasi.

" Sementara Angkatan Udara tidak ingin atau menghargai nilai unik dari HAARP, pengguna dari beberapa lembaga federal, laboratorium dan universitas, dan negara-negara sahabat seperti Kanada, Inggris, Taiwan, Korea Selatan, Swedia dan Norwegia, ingin menggunakan sumber daya unik itu, yang selanjutnya justru akan menyebarkan pengaruh dan kepemimpinan Amerika," kata Dennis Papadopoulos, seorang profesor fisika dan astronomi di University of Maryland, menulis dalam sebuah opini marah di Alaska Dispatch.

Proyek HAARP menelan biaya lebih dari US$ 290.000.000, dan merupakan usul mendiang Senator Ted Stevens, yang memiliki pengaruh besar atas anggaran pertahanan AS selama menjabat di Kongres.

Pembangunan HAARP dimulai tahun 1990. Fasilitas ini diselesaikan akhir 2005 dengan pengumuman yang dicantumkan di situs DARPA pada Maret 2006.

Tapi pengusung teori konspirasi berpikir tujuan HAARP jauh lebih jahat daripada yang diungkapkan militer AS.

Program ini telah disalahkan atas segala sesuatu mulai dari pemanasan global, bencana alam hingga suara dengungan misterius di langit yang membuat heboh dunia beberapa minggu terakhir.

Pengusung teori konspirasi meyakini HAARP harus disalahkan atas gempa dan tsunami 2011 di Jepang; Tornado Moore di Oklahoma pada 2013; longsor pada 2006 di Filipina; dan banyak bencana alam lainnya.

Pengusung teori konspirasi lain berpendapat bahwa HAARP mengontrol pikiran orang atau mampu mengubah tatanan dunia.

Teori-teori ini belum mereda meskipun sangat sedikit aktivitas telah terjadi di HAARP selama 2014.

(Sumber: Live Science)

Beri Komentar