Evakuasi Mobil Masuk Jurang Di Titik Sengkan Mayit Jalur Ijen, Banyuwangi (Sinergijatim.com)
Dream - Satu unit mobil mengalami kecelakaan maut saat melintas di jalur Ijen. Mobil itu masuk jurang saat berada di tikungan Sengkan Mayit di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, pada Selasa, 1 Februari 2022.
Kasatlantas Polresta Banyuwangi, Komisaris Akhmad Fani Rakhim, mengatakan mobil Toyota Kijang Krista tersebut melintas saat kondisi hujan. Diduga, pengemudi tak bisa menguasai kendaraan sehingga mobil itu terperosok ke jurang sedalam 30 meter.
" Sesampainya di Sengkan Mayit, dengan jalan menikung dan licin karena hujan, pengemudi tidak bisa menguasai kendaraannya hingga akhirnya masuk ke jurang," ujar Fani.
Mobil tersebut berisi empat orang yang merupakan satu keluarga, terdiri dari Muhsin (ayah), Siti Mualifah (ibu), dan dua anak, Zainul Muttaqin (18 tahun) dan MB. Dua anak tersebut selamat akibat bisa menyelamatkan diri keluar mobil, sementara Muhsin dan Siti Mualifah ditemukan meninggal di tempat.
Fani menjelaskan seluruh korban berhasil dievakuasi. Korban selamat dan meninggal dilarikan ke rumah sakit.
" Dua orang yang selamat dibawa ke Puskesmas Licin untuk mendapatkan pertolongan, sedangkan korban meninggal dunia langsung divakuasi ke RSUD Blambangan," kata Fani.
Satu keluarga asal Desa Benculuk, Kecamatan Cluring ini awalnya berwisata ke air terjun Kali Pahit di Kabupaten Bondowoso. Dari keterangan korban yang selamat, niat keluarga ini untuk menyembuhkan salah satu anak mengalami gatal-gatal.
" Keterangan dari korban selamat, kunjungannya ke air terjun Kali Pait untuk mengobati salah satu keluarganya yang menderita penyakit gatal-gatal sehingga dibawa ke tempat itu untuk berendam," kata Fani, dikutip dari Sinergijatim.com.
Dream - Jalur Magetan-Sarangan kembali menjadi lokasi kecelakaan maut. Kali ini, satu uni CRV putih dengan pelat nomor T 120X EJ keluaran 2018 terbang dan terjun ke dalam jurang pada Sabtu pekan lalu.
Mobil itu rupanya ditumpangi oleh dua orang yang diduga sebagai pasangan selingkuh. Mereka adalah RP, wanita 26 tahun, yang menjadi driver, dan RA, pria 34 tahun.
RP, wanita cantik asal Desa Semem, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, berprofesi sebagai model sekaligus pemandu lagu. Sedangkan RS berprofesi sebagai kontraktor.
Dikutip dari Planet Merdeka, perselingkuhan ini sudah diketahui oleh istri RS. Salah satu kerabat mengatakan istri RS menemukan tiket masuk wahana wisata Mojosemi Park dan bukti pembayaran hotel sehari sebelum kejadian.
Berikut fakta yang terjadi seputar kasus CRV maut tersebu:
Sejumlah saksi mengatakan mobil sebelumnya melaju dari arah Karanganyar (Jawa Tengah) menuju Magetan Kota (Jawa Timur). Sampai di belokan, mobil melaju lurus, menabrak pagar pembatas, dan terbang ke jurang.
Salah satu warga Desa Dadi, Kecamatan Plaosan, Suparno, mengaku mengetahui saat-saat mobil itu terbang. Menurut dia, satu penumpang terlempar ketika mobil meluncur ke bawah.
Penumpang berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan tidak bernyawa di titik cukup jauh dari posisi mendaratnya mobil. Belakangan diketahui identitas pria itu adalah RS.
Sedangkan si pengemudi yang merupakan seorang wanita ditemukan dalam kondisi terjepit. Wanita berinisial RP itu dalam keadaan kritis.
Kapolsek Plaosan, AKP Sukono, mengatakan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, mobil CRV putih itu meluncur tanpa mengerem. Sebelumnya, mobil melaju dengan kecepatan cukup tinggi.
Diduga, mobil berjalan lurus tanpa mengerem. Bahkan ketika berada di tikungan tajam.
Mobil baru tersebut ditemukan ringsek. Kecil kemungkinan untuk bisa diperbaiki.
Kanit Laka Lantas Polres Magetan, Iptu Yudi Wiyanto, mengatakan proses evakuasi berjalan cukup sulit lantaran medan yang berat.
Polisi dibantu warga menderek mobil tersebut agar bisa keluar dari jurang. Setelah itu mobil ditarik truk dan dibawa menuju tempat penyimpanan barang bukti kecelakaan lalu lintas di Mapolsek Magetan.
Proses evakuasi tersebut mengundang perhatian banyak orang, terutama wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata Telaga Sarangan. Mereka tertarik untuk menyaksikan berjalannya proses evakuasi.
Titik jatuhnya mobil berada di kebun milik warga. Tak ayal, proses evakuasi terpaksa merusak sejumlah tanaman.
Pemilik kebun mendapatkan ganti rugi atas tanaman mereka yang rusak karena evakuasi. Seperti dialami Supri yang sebagian tanaman kentangnya hancur.
Supri mengatakan sebenarnya ganti rugi yang diterima sangat tidak sebanding dengan hasil panen yang bisa dia dapat. Tetapi, dia tidak mempersoalkannya lantaran musibah.
Sumber: Planet Merdeka
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN