Apa Jadinya Jika Tidak Ada MUI?

Reporter : Maulana Kautsar
Kamis, 19 Januari 2017 13:02
Apa Jadinya Jika Tidak Ada MUI?
Din Syamsuddin mengatakan jika fatwa MUI mengganggu stabilitas nasional, mengapa sumbernya tidak diatasi?

Dream - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin meminta pemerintah dan kepolisian menghargai independensi keluarnya fatwa. Fatwa MUI tidak pernah mengganggu stabilitas nasional, sebagaimana anggapan yang berkembang belakangan ini.

" Kalau ada pandangan yang menyebut MUI menggangu stabilitas, mohon maaf, mohon maaf, mengapa tidak sumber instabilitas itu diatasi," kata Din usai menggelar rapat dengan Menkopolhukam Wiranto di Gedung MUI Pusat, Rabu 18 Januari 2017.

Meski tak menyebut nama, Din mengatakan bahwa sumber ketidakstabilan itu adalah pelaku penistaan agama di Pulau Seribu. Menurut dia, penistaan agama itu merusak tatanan keharmonisan negara.

" Ya (pelaku di) yang Pulau Seribu. Anti kerukunan, anti kemajemukan, menyinggung perasaan, itu yang harusnya digugat," kata dia.

Dia berharap semua pihak, termasuk pemerintah, dapat memahami posisi dan peran MUI bagi bangsa. Dia beralasan MUI lahir sebagai manifestasi lembaga umat Islam yang independen dan berperan membentuk watak bangsa yang berahklak.

" Apa jadinya jika tidak ada MUI? Apa jadinya kehidupan umat Islam dan akhlak bangsa nantinya?" ujar Din.

Beri Komentar