Nasib Bocah Bermata 'Jumbo'

Reporter : Idho Rahaldi
Rabu, 27 September 2017 12:02
Nasib Bocah Bermata 'Jumbo'
Ia sangat membutuhkan operasi untuk memperbaiki kondisi matanya yang sangat memprihatinkan....

Dream - Seorang anak laki-laki berusia dua tahun kemungkinan bisa buta karena mengidap kelainan sangat langka pada kedua matanya.

Jailian Kaipeng sangat membutuhkan operasi untuk memperbaiki kondisi matanya yang sangat memprihatinkan. Kedua mata bocah asal negara bagian Tripura, India itu membengkak seukuran jeruk lemon.

Mata Jumbo

Petugas medis telah mendiagnosisnya dengan pseudotumour orbital atau peradangan pada otot mata. Namun perkembangan terakhir menunjukkan Jailian bisa mengidap retinoblastoma yaitu sejenis kanker mata.

Keluarganya yang putus asa mengatakan bahwa mereka tidak mampu membayar biaya medis Jailian. Keluarga telah menjual tanah dan seekor sapi untuk mendanai konsultasi dengan dokter setempat, yang ternyata sia-sia.

Kedua orang tuanya, Neirbanglal dan Chengmaite, mengatakan mereka tidak bisa tidur karena sangat khawatir dan merasa semakin tak berdaya dengan keadaan anak mereka.

1 dari 2 halaman

Membengkak Saat Berusia 2 Bulab

Membengkak Saat Berusia 2 Bulab © Dream

Neirbanglal yang bekerja sebagai buruh bercerita mata kanan putranya itu mulai membengkak saat berusia dua bulan.

" Sebuah garis merah muncul dan kemudian hilang. Setelah itu matanya membengkak. Kami sangat terkejut saat pertama kali melihatnya. Kami tidak tahu harus berbuat apa, atau kepada siapa harus minta pertolongan," katanya.

Dengan uang seadanya, Neirbanglal berkonsultasi dengan dokter setempat namun tidak ada yang bisa mendiagnosis kondisinya.

" Kami membawanya ke dokter setempat. Tapi mereka juga bingung dengan kondisinya. Mereka hanya memberinya obat dan menyuruh kami pulang. Tapi matanya bertambah buruk," tambahnya.

Akhirnya penyakit Jailian menyebar ke mata kirinya. Parahnya lagi, kedua mata bocah malang itu bengkak permanen.

Mata Jumbo

Putus asa dengan kondisi putranya, Neirbanglal menjual sebagian tanah dan seekor sapi. Uang hasil penjualan sebesar seharga Rs 30.000 rupee (sekitar Rp6,1 juta) digunakan untuk membayar biaya konsultasi lebih lanjut, biaya perjalanan dan membeli obat-obatan.

Meski demikian, kondisi Jailian tidak segera membaik, malah bertambah semakin memburuk.

" Kami terkejut dan tak berdaya dengan kondisi matanya. Saya tidak tahu harus bagaimana. Kami tidak tahu bagaimana membantunya. Kami tidak punya uang untuk membawanya ke rumah sakit di kota.

" Kami membuang waktu dengan hanya duduk dan menatapnya sepanjang hari sambil menangis. Dan pada saat itu kami bisa melihat matanya semakin parah," ujar Neirbanglal.

2 dari 2 halaman

Pindah Rumah

Pindah Rumah © Dream

Karena sudah tidak punya biaya hidup, keluarga Neirbanglal terpaksa meninggalkan rumah kontrakan dan pindah ke rumah orang tua Chengmaite.

Neirbanglal mengatakan ada juga pihak yang bersedia mencarikan dokter. Tapi dokter tersebut tidak bisa berbuat apa-apa.

" Dia hanya menyebutkan nama penyakitnya tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena kami tidak punya uang. Kami tidak mengerti apa itu, apakah penyakitnya bisa disembuhkan atau apa yang harus kami lakukan selanjutnya," kata Neirbanglal.

Sementara itu Chengmaite mengatakan setiap dokter yang memeriksa Jailian selalu mengatakan anaknya harus dibawa ke rumah sakit besar.

Mata Jumbo

" Tapi kami tidak punya biaya. Kami hanya bisa menunggu sebuah keajaiban terjadi. Kami benar-benar butuh bantuan," kata Chengmaite.

Sementara itu, Dr Shashidhar Tatavarthy, seorang dokter anak di Rumah Sakit Artemis, di Delhi, mengatakan untuk menangani Jailian diperlukan biopsi. Hal itu untuk mengkonfirmasi kondisinya dan membedakannya dari tumor ganas.

Mata Jumbo

" Anak itu belum kehilangan penglihatannya. Tapi jika tidak segera ditangani, dia bisa kehilangan penglihatannya total. Saya sangat jarang memiliki kondisi ini pada anak berusia dua tahun. Pembedahan akan sangat rumit tapi penting. Anak ini perlu mendapat perhatian dan pengobatan segera," tandas Dr Shashidhar.

Mengenai nasib Jailian, Neirbanglal mengaku dia ayah yang tidak berguna karena tidak bisa membantunya.

" Saya mungkin ayah yang paling tidak berguna di dunia karena tidak bisa membantu anak sendiri," katanya.

(mirror.co.uk)

Beri Komentar