Pengelola RPTRA Sungai Bambu Sedang Memanen Kangkung (jakartaasoy.com)
Dream - Mungkin banyak yang mengira tanah di Jakarta sudah tidak subur lagi. Ya, paling tidak, sudah tak ada lagi lahan yang memadai untuk pertanian.
Potret masyarakat Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara ini tampaknya bisa membantah anggapan itu. Masyarakat di sana ternyata baru saja merasakan hasil pertanian mereka, panen kangkung.
Hal yang banyak dianggap orang mustahil, ternyata bisa terjadi. Hal ini dialami sendiri oleh seorang blogger, Tommy Bernadus.
Setiap hari, Tommy pergi dari kostnya di Tanjung Priok menuju tempat kerjanya di Sunter menggunakan sepeda motor. Jika lewat jalur utama, Tommy harus merasakan kemacetan parah.
Karena persoalan itu, Tommy punya rute sendiri. Dia selalu melewati jalan alternatif, terhubung dengan Ruang Pertemuan Terbuka Ramah Anak (RPTRA) Sungai Bambu yang dibangun di kolong Tol Dalam Kota Jakarta.
Tommy kerap beraktivitas di RPTRA ini. Sehingga beberapa warga sudah mengenal dia.
Suatu hari sepulang kerja, Tommy melihat ada sekelompok ibu-ibu sedang berkumpul di ruang serbaguna. Penasaran dengan hal itu, Tommy memarkir motornya dan mencari tahu ada kegiatan apa di RPTRA itu.
Dia menuju ruang pengelola untuk bertanya sedang ada acara apa. Sebelum masuk ke ruangan, Tommy bertemu dengan Tumiyanti, salah seorang pengelola yang sudah mengenalnya.
Belum sempat bertanya, Tum langsung mengajak Tommy menuju belakang RPTRA. " Ayo panen kangkung di belakang RPTRA," kata Tum seperti diceritakan Tommy.
Tommy pun memilih ikut Tum ke belakang RPTRA. Sesampai di sana, kangkung tumbuh subur di empat bedeng.
" Ada empat bedeng kangkung. Ukurannya setengah meter lebar dan panjang dua meter. Tidak bisa saya hitung jumlah kangkung yang ada di bedeng tersebut," tulis Tommy.
" Saya pun dengan senang hati ikut memanen. Mencabuti kangkung yang ditanam. Beruntung tidak becek, dan saya sedang pakai sandal. Jadi tidak perlu khawatir akan kotor," tulis dia.
Tommy pun sempat ditawari untuk membawa pulang kangkung hasil panenannya. " Lah bawa pulang? Dimasak? Mungkin Bu Tum pikir saya bukan nge-kost," tulis dia.
Tommy lantas menolak tawaran itu. Dia menyarankan lebih baik kangkung hasil panen itu dijual dan hasilnnya untuk kas RPTRA.
Apa yang dikisahkan Tommy adalah sebagian kecil dari kondisi Jakarta yang berubah. Kebahagiaan demi kebahagiaan semakin terlihat di wajah-wajah masyarakat Jakarta, mengusir segala kemurungan yang pernah ada.
(Sah)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik