Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman
Dream - Pangdam Jaya, Mayor Jenderal Dudung Abdurachman, mengatakan, umat sedang disibukkan dengan perdebatan mengenai esensi Islam sebagai pemikiran atau gerakan. Bahkan ajaran amar ma'ruf nahi munkar dijadikan dasar untuk mengklaim kebenaran.
" Oleh sejumlah kecil umat Islam istilah amar ma'ruf nahi munkar digunakan untuk seolah-olah melakukan klaim kebenaran sembari menegasikan yang lain," ujar Dudung, dikutip dari Merdeka.com.
Hal ini melahirkan cara pandang yang hitam putih akibat adanya tafsir tunggal. " Sehingga yang muncul di permukaan adalah wajah agama yang kaku dan maunya menang sendiri," kata Dudung.
Padahal, kata Dudung, Islam memiliki ajaran kasih sayang ke seluruh alam. Di dalamnya terdapat tenggang rasa untuk hidup berdampingan bersama golongan atau keyakinan lain.
" Sebab agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad melalui para ulama ini dengan jelas mengajarkan kebenaran, kebaikan serta menjauhi keburukan. Maka siapapun yang melakukan keburukan lalu mengatasnamakan agama, ketahuilah itu sejatinya bukan agama, itu hanya mengatasnamakan agama," kata dia.
Dudung melanjutkan Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan umat untuk menyayangi sesama. Dengan menyayangi sesama, umat Islam akan mendapatkan balasan kasih sayang yang jauh lebih besar dan luas di dunia dan akhirat.
" Nabi Muhammad pun bersabda, kelembutan yang ada di dalam segala sesuatu akan menyeimbangkannya dan kekerasan dalam segala sesuatu akan memperburuknya, HR Muslim dan lain-lain," kata Dudung.
" Allah SWT juga menerangkan hubungan antara kelemahlembutan dengan dakwah agama ini, dengan kelembutan itulah dakwah Nabi Muhammad SAW dalam menyiarkan Islam berhasil. Firman Allah SWT, " Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu," dari Al Imran ayat 3," kata Dudung.
Sehingga tidak ada alasan bagi umat beragama untuk melakukan pelanggaran. Tidak ada alasan pula untuk mencaci maki.
" Maka tak ada alasan bagi kita untuk beragama, tapi melanggar protokol kesehatan. Sebab menjaga kesehatan juga bagian dari mengamalkan agama, beragama tapi mencaci maki, maka mencaci-maki itu bukan sejatinya agama justru mendengarkan berkatalah yang baik atau diam," kata dia.
Sumber: Merdeka.com/Nur Habibie
Dream - Panglima Daerah Militer Jaya, Mayor Jenderal Dudung Abdurrachman, menjawab kritikan sejumlah pihak terkait instruksi pencopotan baliho pimpinan FPI, Habib Rizieq Shihab. Dia menyebut para pengkritiknya tidak tahu kronologis peristiwanya.
" Yang mengkritik itu tidak tahu perjalanannya, ceritanya, bagaimana penurunan baliho," ujar Dudung, dikutip dari Liputan6.com.
Dudung mengatakan baliho Rizieq sudah diturunkan Satpol PP dua bulan lalu dengan pengawalan dari TNI dan Polri. Tetapi, di lapangan terjadi penghadangan oleh massa FPI dan diminta untuk memasang kembali.
" Lah, emang dia siapa? Dia ini siapa? Organisasi apa? Pemerintah yang jelas-jelas Satpol PP kok. Pemerintah itu jelas organisasinya, strukturnya sudah jelas, kok bisa takut sama mereka? Mereka itu siapa?" kata Dudung.
Karena itulah, Dudung memerintahkan prajuritnya turun dan melakukan penertiban baliho. Meski ada kritik, Dudung mengatakan lebih banyak yang mendukung langkah tersebut.
" Saya tidak ingin ada keresahan-keresahan yang membuat aturan-aturan dia sendiri, ini negara hukum, harus ada ketetapan hukum yang benar," ucap Dudung.
Sumber: Liputan6.com/Nanda Perdana Putra
Dream - Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman, mengritik materi ceramah habib dalam sebuah acara maulid Nabi Muhammad yang karena dia nilai kurang baik. Sebagai pemuka agama, harusnya seorang habib memberikan nasihat yang mencerahkan.
" Kalau katanya sebagai imam besar, kalau dibilang sebagai kiai atau habib, karena habib atau kiai itu selalu hatinya baik, pikirannya baik, ucapan baik, dan tindakan juga baik, jadi kalau ucapannya tidak baik, bukan habib atau kiai namanya," ucap Dudung di Jakarta, Jumat 20 November 2020.
Islam, tambah Dudung, tidak mengajarkan mencela atau menyerang sesama umat. Islam agama penuh kasih sayang, tidak pantas bila seorang ulama melempar perkataan buruk.
" Saya ini orang Islam, saya orang Muslim mengajarkan selalu Islam itu agama yang rahmatan lil 'alamin, agama yang mengajarkan tentang kasih sayang, untuk seluruh alam semesta bukan hanya manusia saja. Jangan asal bicara sembarangan," ucap dia.
Dudung mengungkapkan keperihatinan jika ada seorang habib di peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menyelipkan bahasa-bahasa dan ucapan kotor di dalam ceramahnya. " Saya prihatin dan saya tidak terima sebagai orang muslim," ucap dia.
Sebelumnya Dudung menegaskan, pencopotan baliho bergambar pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab di beberapa titik Ibu Kota atas perintahnya.
Untuk diketahui, sebuah video berdurasi 11 detik memperlihatkan sekelompok orang berseragam loreng tengah menurunkan spanduk bergambar yang terpasang di baliho. Video itu beredar di media sosial.
" Ada berbaju loreng menurunkan baliho habib rizieq itu perintah saya," tegas Pangdam di Monas, Jakarta, Jumat 20 November 2020.
Dudung juga menjelaskan alasan dibalik penurunan baliho tersebut. Langkah itu diambil berdasarkan hukum. Menurutnya, baliho yang terpasang itu menyalahi aturan.
" Karena brapa kali Satpol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Perintah saya itu," ucap Dudung.
Dia pun meminta siapapun harus taat pada hukum, tanpa terkecuali. Karena itu Dudung meminta baik ormas ataupun pihak manapun untuk tidak sembarangan memasang baliho.
" Kalau siapapun di republik ini, ini negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau masang baliho sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajak, dan tempat ditentukan, jangan seenaknya sendiri, seakan akan dia paling benar," tegas Dudung.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN