Ilustrasi (thinkprogress.org)
Dream - Pendiri produk perawatan tubuh, parfum, dan lilin akhirnya angkat bicara. Abdelaziz Aourgah membantah kabar yang menyebutkan dirinya akan membuka toko pernik-pernik bercinta pertama di Mekah, Arab Saudi.
Abdelaziz, pria keturunan Belanda-Maroko yang mengatakan dirinya sebagai akhli merek Islami mengatakan dirinya memang akan membuka toko yang menjual produk El Asira.
" Kami berambisi membuka toko konsep. Sesuatu yang sepenuhnya berbeda," kata Abdelaziz dalam akun Facebook El Asira seperti dikutip laman Arabianbusiness, Senin, 27 April 2015.
Pernyataan ini disampaikan setelah sebuah media melaporkan rencana pembukaan toko tak lazim di Mekah.
Dalam situsnya, El Asira menggambarkan dirinya sebagai produk perawatan tubuh sensual dari Arab.
Menurut Abdelaziz, produk ini bukan merek mahal namun menghadirkan pengalaman unik. " Kami tak menjual produk yang merendahkan wanita. Semua produk kami memberikan makna lebih dalam soal kesempurnaan, kecantikan, dan perawatan tubuh," katanya.
Pemberian izin untuk produk kecantikan ini memang menarik perhatian dari berbagai media Eropa dan Timur Tengah. Apalagi, produk ini dijual di sebuah kawasan konservatif di Timur Tengah.
Namun Abdelaziz mengakui adanya media yang menggambarkan rencana bisnisnya sebagai tak benar dan tak sesuai etika.
Advertisement
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025
Belajar Sejarah Nggak Lagi Boring Bareng Komunitas Jelajah
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025