Hotman Paris (kapanlagi.com) Dan Najwa Shihab (Instagram Najwa Shihab)
Dream - Dua pesohor, Hotman Paris dan Najwa Shihab, sedang ramai dibincangkan netizen dalam dua hari terakhir. Hotman memberi peringatan kepada Najwa yang membuat ungahan tentang Novel Baswedan, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang disiram air keras oleh orang tak dikenal.
Dalam unggahannya itu, Najwa menulis bahwa Novel merupakan aparat negara. Mata Novel, tulis Najwa, adalah mata negara. " Jika negara gagal melindungi aparatnya, bagaimana negara bisa mengurusi kawula," tulis Najwa.
Hingga saat ini, polisi memang belum mampu menangkap pelaku penyiraman air keras terhadap Novel tersebut. Meskipun sejumlah sketsa wajah yang diyakini sebagai pelaku penyiraman air keras kepada Novel telah disebar kepada masyarakat.
Dalam unggahan itu pula Najwa menulis optimisme pemberantasan korupsi tak akan pudar dengan serangan kepada Novel. Tekad dan kerbanian akan terus menjadi semangat memberantas korupsi.
Dia juga meminta agar tak memandang sebelah mata publik. Sebab, kemarahan masyarakat merupakan energi yang tak terkira. " Jika hanya marah yang kami punya, kami akan marah dmei negeri tercinta."
" Kami adalah jutaan mata yang selalu nyalang, kepal tangan yang tak akan mudah tumbang," tutup Najwa.
Unggahan itulah yang mendapat komentar dari Hotman. Pengacara kondang itu mengunggah dua video untuk menanggapinya.
Hotman memnita kepada para pesohor untuk berhati-hati dalam membuat pernyataan. Dia meminta para pesohor untuk tidak tendensius yang mendiskreditkan negara dan aparat.
Menurut dia, sangat tidak bagus bila seseorang begitu saja menyalahkan negara di hadapan ratusan juta orang. " Jangan mencari popularitas dengan cara begitu seolah-olah pejuang. Itu tidak bagus. Mari kita proporsional," kata dia.
Dalam caption vdeo itu, Hotman menulis pesan ini ditujukan untuk host televisi yang membuat unggahan dengan kalimat menyalahkan negara. " Apa host punya kepentingan bahas satu kasus yang sedang berjalan di bahas berulang-ulang dan host tersebut posting kesimpulan sepihak?" tulis Hotman.
Menurut dia, membahas sebuah kasus boleh saja. Tapi, tambah dia, jangan satu kasus yang sedang jalan. Apalagi kasus itu sedang berjalan. " Dan host posting kesimpulan fakta di IG? Dan salahkan negara! Siapa dia?"
Hotman memperingatkan pada aturan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. " Baca dulu posting dia di IG sebelum komen! Tendensius memposting kalimat " negara gagal" ."
" Gagal mencegah atau gagal ungkap pelaku? Ini kalimat tendensius dan host tidak berhak simpulkan fakta! Aku justru cinta ingatin dia jangan sampai dilapor UU ITE oleh pihak yang dirugikan! Buat kalimat jelas agar anda aman! Anda kritik aku karena anda gagal paham isi caption ini."
Video ke dua:
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu