Ini Dugaan Penyebab Kematian Kawanan Burung Pipit di Bali

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 10 September 2021 13:00
Ini Dugaan Penyebab Kematian Kawanan Burung Pipit di Bali
Jumlah burung pipit yang mati sangat banyak. Yang selamat terbang lagi begitu badannya kering.

Dream - Video berisi kawanan burung pipit mati jatuh berserakan di Gianyar, Bali, tengah viral di media sosial. Peristiwa ini menarik perhatian lantaran tergolong aneh dan langka,

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Gianyar, I Made Santiarka, membenarkan, peristiwa tersebut. Menurut dia, dugaan sementara penyebab jatuh dan matinya kawanan burung tersebut yaitu perubahan cuaca.

" Mungkin ada perubahan cuaca, itu diagnosis sementara, untuk diagnosis selanjutnya kita ambil sampel dan kita cek ke lab," ujar Santiarka.

Dia mengaku sudah memeriksa ke lokasi dan warga telah mengubur bangkai kawanan burung tersebut. Santiarka menjelaskan kawanan burung pipit tersebut memang bersarang di pohon asem satu-satunya di kawasan pemakaman.

1 dari 7 halaman

Dihantam Hujan Lebat dan Angin Kencang

Populasi burung pipit tersebut sangat banyak. Mereka hidup dengan bergerombol.

Sedangkan pada Kamis dini hari, 9 September 2021, Santiarka mengatakan terjadi hujan lebat dan angin kencang. Diduga, burung-burung tersebut basah kuyup dan berjatuhan hingga mati.

" Karena hujannya terlalu lebat, kan jelas ada tekanan udara rendah, dengan rendahnya tekanan udara, burungnya enggan lari," kata Santiarka.

 

2 dari 7 halaman

Berjatuhan Akibat Tak Kuat Menahan Hujan

Burung-burung itu, kata Santiarka, bertahan di pohon asem saat hujan lebat. Dia menduga air hujan membuat burung-burung itu melemah.

" Dia bertahan saja, diam dan basah kuyup, itu menyebabkan dia sakit dan mati dan memang kekuatan burung berbeda dengan kekuatan lainnya," kata dia.

Sebagian burung dilaporkan selamat. Begitu tubuhnya kering karena sinar matahari, burung-burung yang selamat terbang kembali.

" Ini peristiwa alam. Bulu burung itu sulit ditembus air, tapi saking lebatnya hujan karena banyak airnya, basah dan tidak bisa terbang," terang Santiarka, dikutip dari Merdeka.com.

3 dari 7 halaman

Fenomena Misterius Ribuan Burung Pipit Berjatuhan di Bali Kembali Terulang

Dream - Fenomena burung pipit berjatuhan dan jumlah bangkai cukup banyak kembali terulang di Bali. Kawanan burung yang mati kali ini ditemukan berserakan di tanah persawahan di Pulau Dewata tersebut.

Peristiwa itu terekam kamera dan viral setelah diunggah akun Instagram @balibroadcast. Terlihat banyak sekali burung pipit tergeletak di tanah.

Menurut keterangan admin, peristiwa itu terjadi pada Kamis pagi, 9 September 2021. Video itu diambil di Setra Br Sema Pring, Gianyar, Bali.

 

4 dari 7 halaman

Terlihat Masih Ada Burung yang Hidup

Sebagian besar burung pipit tampak tak bergerak. Tidak sedikit yang masih bisa berdiri dan bergerak-gerak.

Admin menduga peristiwa ini terjadi akibat hujan dan angin yang melanda Gianyar. Peristiwa alam itu membuat burung tak mampu terbang akibat sayap yang basah hingga berjatuhan ke tanah persawahan. 

Belum bisa dipastikan faktor apa yang membuat banyak burung pipit tersebut berjatuhan, bahkan sebagian di antaranya seperti tampak sudah mati.

Video ini mengundang reaksi dari warganet. Banyak yang kasihan melihat burung-burung tersebut.

 

5 dari 7 halaman

Pernah Terjadi 3 Tahun Lalu

Fenomena burung berjatuhan ternyata pernah terjadi empat tahun silam dan di bulan yang sama, tepatnya 25 September 2017. Masih di Bali namun di kawasan Karangasem, kala itu ribuan burung pipit ditemukan mati secara tiba-tiba.

Bangkai burung-burung itu berserakan di bawah pohon yang terlihat mengering seperti terbakar di halaman gudang Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Karangasem.

Di hari yang sama, Gunung Agung mengeluarkan asap putih. Kala itu muncul dugaan burung-burung itu mati karena menghirup asap putih itu.

Bangkai burung pipit juga ditemukan di sejumlah lokasi lain. Tetapi, jumlahnya tidak sebanyak di halaman Dinas PUPR.

Staf Dinas PUPR Karangasem, Wayan Darmaji, mengatakan dia akan memarkirkan mobilnya di halaman gudang. Tetapi, saat tiba di gerbang, dia dihentikan oleh rekan-rekannya satu kantor.

" Saya dihentikan oleh teman-teman, tidak dikasih masuk. Katanya ada ribuan burung yang mati berserakan di halaman, bawah pohon kepuh," kata Darmaji, dikutip dari merdeka.com, Kamis, 28 September 2017.

6 dari 7 halaman

Warga Menduga Akibat Aktivitas Gunung Agung

Bangkai-bangkai burung itu kemudian dikumpulkan dan dikubur di pinggir sungai. Menurut Darmaji, pohon kepuh di halaman gudang kantornya memang menjadi tempat yang nyaman bagi burung pipit untuk bertengger.

Warga menduga burung-burung itu mati karena kadar belerang di udara, menyusul meningkatnya aktivitas seismik Gunung Agung. Asap putih menyembur dari kawah Gunung Agung hingga ketinggian 200 meter dari ujung dinding kawah.

Meski demikian, dugaan tersebut belum dapat dipastikan. Belum ada ahli yang memeriksa penyebab kematian burung-burung itu.

7 dari 7 halaman

Lihat Videonya

Munculnya kembali fenomena kawanan burung pipit yang berjatuhan mengundang rasa penasaran netizen. Beberapa menyampaikan rasa sedihnya melihat nasib burung-burung tersebut. 

" Semoga tidak ada yang usil untuk mengusiknya kasihan setelah sayapnya kering pasti bisa terbang lagi," tulis warganet.

" Semoga selamat. Jangan mati ya burung pipit," tulis warganet.

" Petada apa ini wasapada ini isyarat bagi mahlukhidup manusia juga terjadi apa apa," tulis warganet.

" Kena hujan atau wabah pnyakit hu?" tulis warganet.

 

Beri Komentar