(Foto: Wittyfeed)
Dream - Perang saudara di Suriah semakin memburuk dan mengkhawatirkan. Apalagi setelah pasukan pemerintah pimpinan Bashar al-Assa terus membombardir Aleppo Timur pada hari Selasa, 13 Desember 2016.
Beberapa aktivis dan warga setempat mengunggah video dan pesan di media sosial. Mereka menyebutnya sebagai kemungkinan bahwa itu adalah pesan terakhir mereka.
Ada laporan bahwa beberapa pasukan pro-pemerintah diperintahkan untuk menembak warga sipil di tempat, yang mengakibatkan pembunuhan massal 82 orang, termasuk 11 perempuan dan 13 anak-anak.
Juru bicara PBB, Jens Laerke menggambarkan pengepungan Aleppo sebagai 'kehancuran kemanusiaan yang lengkap'.
Mereka ketakutan...
© Dream
Beberapa warga dan aktivis yang putus asa telah mengunggah berbagai pesan sambil berdoa agar anak-anak mereka tetap aman. Mereka juga menulis pesan berisi ucapan terima kasih kepada orang-orang yang mereka temui dalam hidup mereka dan membuat semuanya lebih baik.
Perang di Aleppo telah memaksa warga Suriah untuk mencari perlindungan sejak tahun 2012. Dan serangan terbaru telah begitu merusak dan menyeramkan. Warga dan wartawan di Suriah tidur tanpa harapan apakah mereka akan bangun keesokan harinya.
Ketika bombardir berskala berat dilancarkan Assad dan militer Iran di Aleppo Timur pada tanggal 13 Desember lalu, orang-orang yang terjebak di kota itu hanya bisa meluapkan rasa putus asa dan ketakutan melalui media sosial.
Salah satunya video dari aktivis Lina Shamy dari Aleppo ini yang mengguncang seluruh dunia. Dalam video itu, Lina berkata, " Ini mungkin video terakhir saya."
Hujan bom dimana-mana....
© Dream
Di Twitter Lina menulis, " Kepada semua yang bisa mendengar saya! #SaveAleppo#SaveHumanity." Di tweet berikutnya, dia menambahkan, " Kepada semua yang bisa mendengar saya, kami di sini rentan mengalami genosida #StandWithAleppo."
Aktivis lain Salah Ashkar dalam videonya berkata, " Di sini banyak sekali anak-anak yang menjadi korban. Dunia harus bertindak sekarang, saya mohon." Seraya berkata demikian, suara bom jatuh dan meledak terdengar bersahutan di latar belakang.
Seorang wartawan dan pembuat film dokumenter, Bilal Abdul Kareem, yang terjebak di Aleppo juga meluapkan perasaannya di Twitter.
" Mungkin ini adalah pesan terakhir dari Aleppo Timur. Pasukan rezim Assad semakin dekat dan menghujani kota dengan bom."
Banyak anak-anak menjadi korban....
© Dream
Tidak hanya orang-orang dewasa yang merasa putus asa dengan kondisi Aleppo Timur yang semakin mencekam, seorang bocah 7 tahun yang menjadi korban pembomban juga angkat bicara.
" Nama saya Bana. Saya berusia 7 tahun. Saya bicara kepada dunia secara langsung dari Aleppo Timur. Ini adalah momen terakhir saya. Entah hidup atau mati - Bana."
Lina Shamy kemudian mengunggah tweet yang sedikit melegakan tapi juga menyeramkan. " Gencatan senjata baru telah dibuat dua jam yang lalu agar warga mengungsi. Namun tak ada yang percaya dengan Iran si Pengkhianat yang merusak perjanjian sebelumnya #Aleppo."
Gencatan senjata memang tidak bisa dipercaya di Aleppo karena ambulans saja yang bekerja untuk tugas kemanusiaan, sopirnya ditembak di pos pemeriksaan. Sementara warga sipil yang melintas juga diserang karena dianggap bagian dari pemberontak.
Untuk mengenang korban kekejaman perang saudara di Aleppo, Perancis memadamkan lampu Menara Eiffel pada 14 Desember kemarin.(Sah)
(Sumber:wittyfeed)
Advertisement
Upgrade Gaya Hidup Digitalmu dengan eSIM XL PRIORITAS, Pilihan Premium Masa Kini

Ibadah Lancar, Komunikasi Aman: Tips Itinerary Umroh & Internet Hemat


Bencana di Sumatera Sebabkan Krisis Air Bersih bagi Warga Terdampak

Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera
