TNI AU Datangi Suyanto, Pria Lamongan yang Rakit Pesawat, Ada Apa?

Reporter : Nur Ulfa
Minggu, 19 Desember 2021 14:40
TNI AU Datangi Suyanto, Pria Lamongan yang Rakit Pesawat, Ada Apa?
Kedatangan TNI Au bukan untuk membelinya

Dream - Suyanto, pria asal Lamongan, Jawa Timur, menjadi perhatian masyarakat karena berhasil merakit pesawat jenis short off landing (STOL) di halaman rumahnya di Ciamis, Jawa Barat.

Bukan hanya itu saja, dia juga sudah berhasil membuat tiga pesawat. Karena viral, pria lulusan Sekolah Teknik Menengah (STM) itu mendapat perhatian dari TNI Angkatan Udara.

Dalam akun instagram @militerudara, terlihat pihak TNI AU mendatangi kediaman Suyanto untuk melihat secara langsung pesawat rakitan Suyanto.

" TNI AU sangat mendukung kreativitas masyarakat dibidang kedirgantaraan. Dan sebagai konsekwensinya, TNI AU melalui FASI, akan melakukan supervisi dan sosialisasi aturan-aturan penerbangan, agar operasionalnya dapat berlangsung dengan aman dan memenuhi standar keselamatan penerbangan sesuai aturan penerbangan yg berlaku," ujar Kadispenau dikutip dari Instagram @militer.udara.

1 dari 2 halaman

suyan

Kedatangan mereka bukan untuk membeli ataupun meresmikan pesawat tersebut, melainakn untuk memberikan dukungan kepada Suyanto.

" Mengapresiasi iya, kami juga sangat mendukung kreatifitas pak Suyanto, tugas kami adalah memotivasi dan mendampingi, agar pesawat mendapat sertifikasi kelaikan terbang," tegas Kadispenau.

Mengenai asal usul Suyanto yang mampu merakit pesawat, ternyata dia pernah bekerja di salah salah satu perusahaan pembuatan pesawat terbang di Republik Ceko saat menjadi TKI.

2 dari 2 halaman

Setelah tak lagi menjadi TKI, ia kembali ke Indonesia dan menetap di Ciamis, Jawa Barat. Awalnya, ia merakit komponen pesawat yang dibelinya dari luar negeri itu di rumahnya di Ciamis, Jawa Barat. Lalu, perakitan finishing-nya diteruskannya di Lamongan, Jawa Timur.

Pesawat yang sudah setengah jadi itu dikirim Suyatno dari Ciamis menggunakan jalur darat. Tiba di Lamongan, pesawat jenis STOL (Short Take Off and Landing) itu kembali dirakit di halaman rumah dengan peralatan seadanya.

Pesawat tersebut memiliki panjang 7 meter dan lebar 9 meter dengan kapaitas dua orang. Dengan kecepatan maksimal mencapai 180 km/jam dan durasi terbang bisa mencapai 4 jam dengan menghabiskan bahan bakar 80 liter.

" Pesawat ini Insya Allah bisa terbang, hanya saja masih butuh uji kelayakan terbang dan identitas pembuatan pesawat itu sendiri," kata Suyanto.

Beri Komentar