(CNN)
Dream - Sungguh tragis nasib gadis Meksiko bernama Karla Jacinto ini. Dia menjadi korban perdagangan manusia sejak masih kanak-kanak, ketika usianya baru 12 tahun.
Dia disuruh melacur dan melayani hampir 43.200 laki-laki. Namun Karla tidak menyebut hal tersebut sebagai pelacuran, tetapi pemerkosaan.
Ya, Karla merasa ia telah diperkosa oleh lebih dari 40.000 laki-laki setelah jatuh ke tangan pelaku perdagangan manusia.
" Aku diperkosa hingga 30 orang per hari, tujuh hari seminggu, selama empat tahun - 43.200," kata Karla saat menceritakan kisah pilu hidupnya dikutip Dream dari laman CNN, Jumat 12 November 2015.
Kisah Karla memperlihatkan betapa brutalnya perdagangan manusia di Meksiko dan Amerika Serikat. Sebuah dunia kelam yang menghancurkan hidup ribuan gadis Meksiko seperti Karla.
Perdagangan manusia telah menjadi komoditas, yang tidak mengenal batas yang menghubungkan kota-kota di Meksiko tengah dengan kota-kota seperti Atlanta dan New York.
Para pejabat AS dan Meksiko telah menunjuk sebuah kota di Meksiko tengah bernama Tenancingo yang selama bertahun-tahun telah menjadi sumber utama jaringan perdagangan manusia. Dari tempat itulah, para pelaku perdagangan manusia membujuk gadis-gadis sebelum akhirnya dipaksa melacur.
Dengan populasi sekitar 13.000 jiwa, Susan Coppedge, Duta Besar Departemen Luar Negeri AS di organisasi nirlaba Large to Combat Human Trafficking, mengatakan kota tersebut memiliki reputasi besar sebagai pusat prostitusi dan mucikari.
Kisah pilu itu bermula dari...
© Dream
Karla merasa ia selalu dianiaya dan ditolak oleh ibunya. " Aku berasal dari keluarga yang tidak harmonis. Aku mengalami pelecehan seksual dan dianiaya sejak usia 5 oleh seorang kerabat," kata dia.
Ketika berusia 12 tahun, ia menjadi target pelaku perdagangan manusia yang memikatnya dengan kata-kata manis dan mobil mewah.
Karla kemudian menceritakan bagaimana dia terjerat bujuk rayu pelaku perdagangan manusia yang usianya 10 tahun lebih tua darinya. Saat itu, dia sedang di stasiun kereta bawah tanah di Mexico City untuk menunggu teman.
Ketika itulah muncul seorang anak laki-laki penjual permen datang kepadanya. Bocah itu mengatakan seorang pria memintanya untuk menyerahkan hadiah permen kepada Karla.
Lima menit kemudian, Karla mengatakan, pria itu berbicara dengannya, mengaku seorang salesman mobil bekas. Kecanggungan mulai mencair ketika pria itu mengaku juga korban pelecehan anak-anak. Mereka bertukar nomor telepon dan ketika pria itu menelepon seminggu kemudian, Karla merasa bersemangat.
Pria itu mengajak Karla pergi ke Puebla dengan mobil merah Firebird Trans Am. Tentu saja ini adalah tipu daya untuk menarik hati Karla.
" Ketika melihat mobil itu aku seakan tidak percaya. Aku sangat terkesan dengan mobil tersebut. Benar-benar membuatku terpesona. Dia memintaku untuk masuk ke dalam mobil untuk keliling ke berbagai tempat," katanya.
© Dream
Tidak butuh waktu lama bagi pria tersebut untuk meyakinkan Karla untuk pergi bersamanya. Terutama setelah ibu Karla tidak membuka pintu pada satu malam saat ia pulang agak terlambat.
" Hari berikutnya aku pergi dengan dia. Aku tinggal dengan dia selama tiga bulan di mana ia memperlakukan saya sangat baik. Dia mencintai saya, dia membelikanku baju, memberi saya perhatian, membeli saya sepatu, bunga, cokelat, segala sesuatu yang indah, " kata Karla.
Karla mengatakan pria yang kemudian menjadi pacarnya itu akan meninggalkan dia sendirian selama seminggu di apartemen mereka. Sepupu pria itu akan muncul dengan gadis-gadis baru setiap minggu. Ketika Karla akhirnya mengerahkan keberanian untuk bertanya bisnis apa yang sedang mereka kerjakan, pacarnya mengatakan yang sebenarnya. " Mereka mucikari," katanya.
" Beberapa hari kemudian ia mulai menceritakan semua yang harus aku lakukan; posisi, berapa banyak uang yang harus diperoleh, hal-hal yang harus aku lakukan dengan klien dan untuk berapa lama, bagaimana aku memperlakukan mereka dan bagaimana aku harus berbicara dengan mereka sehingga mereka akan memberiku lebih banyak uang," kata Karla.
© Dream
Itu adalah awal dari empat tahun kehidupan Karla di neraka. Pertama kali ia dipaksa bekerja sebagai pelacur di Guadalajara, salah satu kota terbesar di Meksiko.
" Aku mulai bekerja pukul 10 pagi dan selesai pada tengah malam. Kami berada di Guadalajara selama seminggu. Coba hitung penghasilannya. Dua puluh per hari selama seminggu. Beberapa orang akan menertawakanku karena aku menangis. Aku harus menutup mataku sehingga aku tidak akan melihat apa yang mereka lakukan kepadaku, sehingga aku tidak akan merasakan apa-apa," kata Karla.
Dan itu akan ada beberapa kota lainnya. Karla dikirim ke rumah bordil, motel pinggir jalan, jalan-jalan yang dikenal sebagai tempat prostitusi dan bahkan rumah-rumah. Tidak ada cuti atau hari libur, dan setelah beberapa hari pertama, Karla menyebut menemui setidaknya 30 pelanggan per hari, tujuh hari seminggu.
Karla menceritakan bagaimana ia dianiaya oleh mucikarinya setelah seorang pelanggan memberinya ciuman.
" Dia mulai memukuliku seluruh tubuhku dengan rantai. Dia menonjok dengan tinjunya, dia menendang, menarik rambut, meludahi wajahku, dan hari itu adalah ketika dia juga membakarku dengan setrika," imbuhnya.
" Aku mengatakan kepadanya bahwa aku ingin meninggalkannya dan ia menuduhku jatuh cinta dengan pelanggan. Dia bilang aku suka menjadi seorang pelacur."
© Dream
Suatu hari, ketika ia bekerja di sebuah hotel yang terkenal sebagai lokasi prostitusi, polisi muncul. Polisi menendang para pelacur keluar dari hotel dan menutup hotel. Karla pikir itu hari keberuntungannya - sebuah operasi untuk menyelamatkan dia dan gadis-gadis lain.
Namun rasa lega berubah dengan cepat menjadi horor ketika polisi, sekitar 30 orang, memaksa gadis-gadis itu masuk kamar dan mulai merekam video mereka dalam posisi yang tidak senonoh. Gadis-gadis diberitahu video tersebut akan dikirim ke keluarga mereka jika mereka tidak melakukan keinginan para polisi tersebut.
" Polisi-polisi itu menjijikkan. Mereka tahu bahwa kami anak di bawah umur. Kami bahkan belum dewasa. Ada gadis yang baru berusia 10 tahun. Ada gadis yang menangis. Mereka mengatakan kepada petugas mereka anak di bawah umur dan tidak ada yang menggubris," kata Karla. Dia berusia 13 tahun saat itu.
Dalam dunia mimpi buruknya itu Karla bahkan hamil sehingga kehidupan yang sudah horor menjadi lebih mengerikan.
Karla melahirkan bayi perempuan saat usianya masih 15 tahun. Bayi tersebut malah menjadi alat untuk memeras Karla: jika Karla tidak memenuhi keinginan mucikarinya, bayi tersebut akan dilukai atau bahkan dibunuh.
Pria tersebut mengambil bayi Karla satu bulan setelah dia lahir. Dan Karla tidak diizinkan untuk melihatnya lagi sampai putrinya itu berusia lebih dari satu tahun.
Karla Jacinto akhirnya diselamatkan pada tahun 2008 setelah operasi anti-perdagangan manusia besar-besaran digelar di Mexico City.
Cobaan hidupnya berlangsung empat tahun dan sangat menyiksa. Dia masih kecil, hanya berusia 16 tahun, ketika semuanya berakhir. Tetapi Karla telah mengalami kehidupan horor yang akan menghantuinya selama masih hidup.
Karla kini berusia 23 tahun. Dia telah menjadi advokat vokal terhadap perdagangan manusia dengan menceritakan kisahnya di konferensi dan acara-acara publik.
Dia menceritakan kisahnya kepada Sri Paus Francis pada bulan Juli di Vatikan. Dia juga mengisahkan kehidupannya yang kelam kepada Kongres AS pada bulan Mei.
Kesaksiannya digunakan sebagai bukti untuk mendukung HR 515 atau Hukum Megan yang mengamanatkan pemerintah AS berbagi informasi yang berkaitan dengan pelaku kejahatan seksual anak Amerika ketika narapidana tersebut mencoba untuk bepergian ke luar negeri.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu