Remaja 15 Tahun yang Sudah Jadi Mahasiswi Universitas Padjajaran

Reporter : Mutia Nugraheni
Minggu, 10 April 2022 16:10
Remaja 15 Tahun yang Sudah Jadi Mahasiswi Universitas Padjajaran
Saat mendaftar dan ikut ujian, remaja yang sekolah di SMA Islam Assyafi’iyah 02 ini sempat tak yakin.

Dream - Usia 15 tahun biasanya seorang anak remaja masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tak demikian dengan Maziyah Sakinah, remaja putri yang tinggal di Bekasi, Jawa Barat.

Di usia yang sangat muda itu, ia diterima di Universitas Padjadjaran (Unpad) melalui jalur SNMPTN 2022. Maziyah masuk dalam program studi (prodi) Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian. Saat mendaftar dan ikut ujian, remaja yang sekolah di SMA Islam Assyafi’iyah 02 ini sempat tak yakin.

“ Awalnya ragu waktu mau buka pengumuman, karena di sekolah sudah banyak yang tidak diterima,” kata Maziyah, dikutip dari Unpad.ac.id.

Ia mantap memilih Teknik Pertanian berdasarkan hasil riset dan penelusuran berbagai informasi seputar program studi tersebut. Menurutnya, Teknik Pertanian memiliki prospek yang luas.

“ Sudah riset banyak, pas lihat studinya saya sangat tertarik," ungkapnya.

Ia memilih Unpad karena menurutnya kampus tersebut merupakan favoritnya. Banyak teman-teman satu sekolahnya yang mendaftar ke Unpad saat SNMPTN kemarin.

“ Salah satu yang saya suka, Unpad punya ciri khas baju toganya yang unik. Saya ingin memakai toga itu,” ungkapnya.

 

1 dari 4 halaman

Berprestasi Sejak Kecil

Sejak usia 4 Tahun Maziyah termasuk anak pintar. Ia disekolahkan di Taman Kanak-Kanak pada usia 3 tahun. Setahun setelahnya, ia dinilai layak untuk masuk ke Sekolah Dasar.

Maziyah bersekolah di tingkat SD pada usia empat tahun dan dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Hal ini ia tunjukkan dengan keberhasilan meraih peringkat satu sejak kelas 1 hingga kelas 6.

Di bangku SMP hingga SMA, Maziyah terus menduduki peringkat pertama. Selain prestasi akademik, ia juga menjuarai beberapa lomba da’iyah di tingkat Jabodetabek.

Menjadi dai’yah adalah satu satu keinginannya. Ia bercerita kalau kondisi finansial keluarganya agak kekurangan. Hal ini memotivasi dia untuk terus berprestasi agar dapat memperoleh beasiswa, termasuk ketika mendaftar ke perguruan tinggi.

" Aku berupaya jangan sampai prestasi turun, biar terus-terusan dapat beasiswa dan meringankan beban orang tua. Karena nanti kalau kuliah pasti bakal banyak pengeluaran,” ucapnya.

Sumber: Unpad

2 dari 4 halaman

Mahasiswa Indonesia Magang Jadi Petani di Jepang, Kerja 8 Jam Dapat Gaji Rp1,3 Juta

Dream - Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah mahasiswa Indonesia bekerja paruh waktu menjadi petani viral di media sosial TikTok. Pekerjaan yang mereka lakoni buka yang dianggap necis oleh sebagian orang Indonesia. Para mahasiswa ini bekerja part time sebagai petani di Jepang.

Namun jangan rendahkan pekerjaan para mahasiswa ini. Hanya dengan bekerja 8 jam sehari, mereka berhak mendapat penghasilan sekitar Rp1,3 juta. 

Video itu diunggah pemilik akun @heyedle pada Minggu, 30 Januari 2022. Pemilik akun itu merupakan salah satu dari sejumlah mahasiswa Indonesia yang bekerja paruh waktu menjadi petani padi di Jepang.

Perempuan ini mengatakan bahwa mendapatkan gaji sebesar 10 ribu yen atau setara dengan Rp1,3 juta per harinya dengan waktu kerja 8 jam sebagai petani padi.

Part time dapet sekitar 1,3 juta/8 jam. Gimana ga semangat coba? Mana nggak capek sama sekali,” tulisnya dalam keterangan video tersebut.

Dalam video, terlihat sejumlah mahasiswa Indonesia yang bekerja paruh waktu jadi petani itu sedang beristirahat di dalam sebuah ladang. Mereka tampak berbincang-bincang dengan beberapa bapak petani padi di Jepang.

3 dari 4 halaman

Melalui videonya, perempuan ini menceritakan kegiatan yang dilakukannya selama menjadi petani padi.

" Nyoba jadi petani di Jepang. Ngapain aja? Masukin tanah, bibit di naungan plastik," jelasnya.

Mereka melakukan pekerjaan itu dengan mesin sehingga mereka mengaku tidak merasakan lelah sama sekali.

Perempuan ini juga menampilkan rekaman video saat ia dan teman-temannya tengah menghitung uang penghasilan saat menjadi petani padi paruh waktu di Jepang.

Menurutnya, para petani padi itu juga membantu mereka sehingga mereka tidak merasa kesulitan dalam bekerja.

" Petaninya baik semua dan ngebantuin banget. Dibantu banget, berasa dapet gaji buta," canda perempuan itu.

Bahkan, sejumlah mahasiswa Indonesia ini juga sempat masuk koran Jepang karena mereka mencoba mesin terbaru saat bekerja paruh waktu.

4 dari 4 halaman

Video yang telah ditonton 1,6 juta kali itu menuai beragam komentar dari warganet. Ada beberapa warganet yang mengatakan bahwa gaji yang didapat mahasiswa tersebut sepadan dengan biaya hidup di Jepang.

" Ingat, kalau kerja di luar negeri jangan dinominalkan ke rupiah, tapi pertimbangkan biaya hidup di sana karena sangat berbeda," komentar warganet.

" Gaji gede, biaya hidup harian juga gede ditambah pajak," sahut warganet lainnya.

Namun ada juga warganet yang membandingkan gaji anak magang di Jepang dengan di Indonesia.

" Enak magang di Indonesia, sebulan aja di kasih 2M (makasih mas)," canda warganet.

@heyedle Part time dapet sekitar 1,3jt/ 8 jam. Gimana ga semangat coba?!! Mana gacape samsek 😌 #lowongankerja #wibu #fypシ ♬ original sound - pamsued

 

Beri Komentar