Si Merah Muda, Presenter Wanita yang Siap Siarkan Dunia Kiamat

Reporter : Puri Yuanita
Kamis, 7 September 2017 12:02
Si Merah Muda, Presenter Wanita yang Siap Siarkan Dunia Kiamat
Presenter 74 tahun ini selalu tampil membacakan berita di satu-satunya stasiun televisi Korea Utara, KCTV dengan pakaian tradisional Korea berwarna pink.

Dream - Siapapun yang mengikuti pemberitaan uji coba bom hidrogen Korea Utara (Korut), pasti akan melihat sosok perempuan berbaju pink membacakan berita dengan berapi-api. Itulah Ri Chun Hee.

Nenek 74 tahun ini selalu tampil membacakan berita di satu-satunya stasiun televisi Korut, KCTV dengan pakaian tradisional Korea berwarna pink. Dia pun menikmati status selebriti setelah lebih dari 40 tahun menjadi pembaca berita.

Selama bertugas, dia menyiarkan berita-berita panas mengenai Korut dengan beragam ekspresi. Ri bisa marah, berapi-api hingga menangis berlinangkan air mata.

Karena ciri uniknya saat menyiarkan berita itulah, Ri mendapat julukan sebagai 'Suara Korea Utara'. Sementara kebiasaannya memakai pakaian tradisional berwarna pink saat menyiarkan berita, membuat Ri dijuluki 'Pink Lady' oleh dunia internasional.

Sudah dua dekade Ri membacakan uji coba nuklir atau peluncuran rudal Korut dengan penuh kebanggaan. Dia juga bisa mencela musuh-musuh megaranya seperti Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang dengan nada penuh amarah.

Ri pun mampu mengaduk-aduk perasaan warga Korut dengan berderai air mata saat menceritakan kehidupan dan kematian dua pemimpin Korut sebelumnya. Ya, Ri telah menjalankan tugasnya dengan baik di semua tiga generasi dinasti Kim.

Ri mulai berdinas saat Korut dipimpin pendiri negara itu, Kim Il Sung, yang dilanjutkan anaknya, Kim Jong Il. Bahkan, Ri masih bertugas saat Korut dipimpin cucu Kim Il Sung, Kim Jong Un.

" Dia memiliki suara yang sangat agresif, yang menurut istilah Korut bisa 'memenuhi layar'," kata Kim Yong, seorang pembelot yang menjadi tokoh media di Korea Selatan (Korsel), kepada Reuters pada 2009.

 

1 dari 3 halaman

Dipecat Jika Salah Ucap

Dipecat Jika Salah Ucap © Dream

Yong mengatakan saat pertama datang di Korsel dan mendengar pembaca berita, dia seperti mendengar orang tua sedang berbicara di kamar mereka.

" Penyiar berita terkadang salah mengucapkan kata-kata. Di Korut hal itu tidak boleh terjadi, atau mereka akan dipecat," tambah Yong.

Detail tentang kehidupan dan karier Ri jarang terekspos. Tetapi, dia dilaporkan lahir pada tahun 1943 di sebuah keluarga miskin di wilayah yang sekarang menjadi bagian negara tetangga Korsel itu. Dia menghadiri sekolah teater di Pyongyang.

Ri bahkan mendapat pendidikan langsung dari sang pendiri negara Kim Il Sung hingga menjadi seperti sekarang.

Hal itu pernah dimuat oleh majalah Chosun Monthly yang dikelola pemerintah pada 2009. Majalah tersebut melaporkan Il Sung membimbing Ri 'dengan penuh kepercayaan dan kehangatan' agar bisa memiliki suara yang berwibawa.

2 dari 3 halaman

Sering Nangis Pas Baca Berita

Sering Nangis Pas Baca Berita © Dream

" Seiring berjalannya waktu, suaranya semakin memiliki daya tarik sehingga setiap kali dia berbicara mengenai berita tersebut, pemirsa akan tersentuh," kata artikel dalam majalah itu.

Artikel di Chosun juga menyebut setiap kali Ri mengumumkan laporan dan pernyataan, musuh-musuh Korut akan gemetar ketakutan.

Ri bergabung dengan televisi pemerintah pada tahun 1971, saat stasiun tersebut mulai menemukan bentuknya.

Blog North Korea Leadership Watch mengatakan, pada 1980an, kehadiran Ri selalu dinantikan warga Korut. Dia membaca laporan tentang segala hal, mulai dari peristiwa nasional, pengumuman pemerintah hingga laporan cuaca.

Pada tahun 1994, dia menangis penuh haru saat membacakan berita kematian Kim Il Sung.

Tujuh belas tahun kemudian, Ri kembali menangis ketika dia mengatakan kepada rakyat Korut bahwa pengganti Il Sung, Kim Jong Il, telah meninggal karena 'sakit mendadak'.

Pengumuman kematian Jong Il itu mungkin momen paling terkenal dalam kariernya yang terus meningkat.

 

3 dari 3 halaman

Hidup Mewah

Hidup Mewah © Dream

Sebuah cuplikan berita menunjukkan Ri tidak mengenakan pakaian tradisional warna pink. Tapi dia memakai pakaian tradisional berwarna hitam. Suaranya bergetar saat menyampaikan berita itu.

Dia pensiun dari dunia pertelevisian pada tahun 2012. tetapi Pemerintah Korut rupanya masih belum menemukan pengganti yang sesuai.

Mereka menarik Ri kembali untuk membuat pengumuman tentang uji coba rudal dan bom hidrogen pada beberapa pekan belakangan.

Meski hidup di negara tertutup, Chosun melaporkan Ri hidup relatif mewah bersama suami, anak dan cucunya di Pyongyang.

Dalam sebuah wawancara dengan media China, Ri mengatakan ingin bekerja di balik layar. Dia ingin merekrut dan membimbing gadis-gadis Korut untuk proses regenerasi.

" Banyak pembaca berita wanita sekarang sangat muda dan cantik-cantik. Mereka cocok untuk menarik perhatian pemirsa," kata Ri dalam wawancara tersebut.

(Sumber: independent.co.uk)

Beri Komentar