Solidaritas untuk Penggusuran Sekolah Masjid Terminal Depok

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 22 September 2015 10:31
Solidaritas untuk Penggusuran Sekolah Masjid Terminal Depok
Sejumlah alumni Sekolah Master Depok menggalang solidaritas menolak penggusuran.

Dream - Sekolah Masjid Terminal (Master), Depok menggelar acara bertajuk Masterpedia. Dalam acara itu, sejumlah alumni Sekolah Master berkumpul untuk menggalang informasi seputar penggusuran yang menimpa Sekolah Master di akhir bulan lalu.

Menurut Ketua Panitia Masterpedia sekaligus Koordinator Serikat Alumni Sekolah Master, Andika Ramadhan, kegiatan ini digelar untuk mendorong alumni dan siswa sekolah Master memahami persoalan penggusuran yang dilakukan pengembang.

Dia beranggapan selama ini banyak dari alumni yang menolak penggusuran, namun tidak cukup saluran untuk mengekspresikannya.

" Mereka menolak ya menolak aja. Tapi tidak tahu caranya memainkan isu dan penolakan secara strategis," jelasnya saat ditemui Dream di Depok, Jawa Barat.

Ketua Yayasan Sekolah Master, Nurohim, mengatakan mengapresiasi acara ini. Sebab, dengan menggelar acara seperti ini, Sekolah Master dapat menunjukkan dirinya.

" Ini (acara) sebagai bentuk kita akan memertahankan sisa lahan yang tinggal 4000 meter persegi ini," jelasnya.

Sejumlah alumni dari sekolah Master hingga siswa-siswi dari sekolah di sekitar Depok hadir di Sekolah Master. Mereka diajak menikmati beberapa kegiatan dan ruangan-ruangan di Sekolah Master.

Seperti diberitakan, sekolah Masjid Terminal (Master) Depok pada Sabtu lalu, 29 Agustus 2015, secara mengejutkan dihancurkan paksa oleh Pemerintah Kota Depok. Akibatnya ratusan siswa sekolah itu terbengkalai.

Sekolah yang terletak di Jalan Margonda itu digusur oleh pengembang untuk dibangun kondominium hotel (kondotel) sebagai bentuk pengembangan terminal terpadu Depok.

Padahal, Sekolah Master terbukti sebagai sekolah yang handal. Meski yang bersekolah di sana adalah orang-orang miskin dan anak jalanan, tahun ini publik dikejutkan dengan berita kelulusan tiga siswa Sekolah Master ke Perguruan Tinggi Negeri. Tak tanggung-tanggung, mereka bertiga berhasil masuk Universitas Indonesia dan Universitas Negeri Jakarta. (Baca Laporan Khusus: Kisah Perjuangan Mereka Masuk Kampus).

Alih-alih pemerintah kota Depok bangga dengan prestasi sekolah Master dan memberikan bantuan, sekolah itu malah digusur untuk membangun hotel hunian mewah.

Beri Komentar