Dream - Sebuah foto yang diunggah ke Facebook membuat para pengguna media sosial terharu. Foto itu menampilkan gambar seorang slaes promotion girl (SPG) tangeh menyuapi seorang wanita tua tunawisma.
Mungkin tak banyak orang mau melakukan itu. Jangankan menyuapi. Kebanyakan orang bahkan cenderung menghindar bila bertemu dengan gelandangan.
Tapi tidak untuk SPG berhijab ini. SPG berseragam hijau yang bekerja pada sebuah toko serba ada (Toserba) di Salatiga, Jawa Tengah, ini dengan sabar menyuapi tunawisma tersebut.
Banyak netizen yang tersentuh hatinya. Bersimpati, kagum dengan apa yang dilakukan SPG itu. Baca kisah selengkapnya di tautan berikut ini. (Ism)
Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi
Dream - Cerita seorang anak di Thailand yang melakukan apapun demi melindungi orangtuanya. Sampai-sampai ia terpaksa mencuri obat di sebuat apotik yang tak jauh dari kediamannya.
Aksi yang tak pantas mendapat pujian dan mengharukan itu diketahui oleh pemilik toko. Beruntung, bapak paruh baya yang menjual mie di depan apotik itu mencegah. Ia menghampiri si bocah bernama Prajak.
Tanpa ragu bapak penjual mie memberikan uang pada pemilik apotik untuk membayar obat-obatan yang telah dicuri Prajak. Tak hanya itu, ia juga memberikan mie untuk dibawa Prajak pulang.
30 tahun telah berlalu, keadaan penjual mie masih sama seperti dulu. Saat tengah melayani pembeli ia tiba-tiba terjatuh karena sakit. Puteri semata wayangnya segera membawa penjual mie ke rumah sakit terdekat.
Biaya pengobatan serta perawatan ayahnya terlalu mahal. Ia tak punya uang sebanyak itu, puterinya hanya menangis memandangi memandangi kertas biaya pengobatan.
Nah, saat sedang tertidur ia mendapati sebuah kertas tagihan dari rumah sakit dengan total = 0. Rupanya Prajak kecil telah tumbuh besar menjadi seorang dokter. Ia ingin membalas budi pada bapak penjual mie yang telah menolongnya 30 tahun lalu.
Dream - Sebagai umat muslim tentu kita berkewajiban menjalankan segala perintah Allah SWT. Seperti kewajiban salat yang menjadi lentera kehidupan serta tiang agama bagi umat Islam di seluruh dunia.
Adalah Resmiza (57). Wanita paruh baya yang berjualan lemang di pinggiran Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Sudah hampir 30 tahun ia menekuni profesinya. Panas terik, hujan maupun polusi udara yang dialami ketika berjualan, tak membuatnya patah semangat.
Ketaatannya sebagai umat muslim tak perlu diragukan lagi. Kesibukannya berjualan lemang membuatnya tak pernah absen tinggalkan salat. Trotoar merupakan pilihan tempat di mana Resmiza merenungkan seluruh hidupnya serta doa kepada Allah. Nenek empat cucu ini sering meneteskan air mata jika bercerita pengalaman hidupnya.
" Hidup itu perjuangan. Di mana pun dan kapan pun salat tetaplah harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Dunia ini tak akan lama. Jika sudah mati sirnalah semua harapan. Gunakan waktu sebaik mungkin," ungkap Resmiza.
Penasaran dengan kisah Resmiza yang salat di trotoar? Yuk simak kisahnya di blog 'Ngelmu Becak' di sini http://bit.ly/1B2WiFn (Ism)
Kirimkan blog atau website kamu kekomunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog/web
3. Foto dengan ukuran high-res
Dream - Ini kisah haru pertemuan antara ibu dan anak. Keduanya telah berpisah selama tiga puluh tahun. Adegan menyentuh hati itu ditayangkan khusus oleh sebuah televisi di Arab Saudi pada Minggu malam yang lalu.
Adalah Abdullah Khojali dan ibunya yang bertemu itu. Keduanya sungguh bahagia. Mereka berpelukan erat. Seolah tak mau terpisah kembali. Air mata pun mengucur dari sudut-sudut mata mereka.
Menurut laman Arab News, Selasa 3 Juni 2014, Khojali telah berpisah dengan sang ibu sejak kecil. Dia ikut sang nenek saat ibu dan bapaknya bercerai setelah kelahirannya. Khojali tinggal di Riyadh, sementara sang bunda kembali ke negaranya, Sudan.
Yang paling mengharukan dari kisah ini adalah upaya Khojali untuk menemukan ibunya. Saat berusia lima belas tahun, neneknya berkata bahwa sang ibu masih hidup dan tinggal di Sudan.
Khojali dan Ibunya. Sumber: Arab News
Enam tahun berselang, Khojali nekat pergi ke Sudan. Namun upayanya untuk menemukan ibunda gagal di tengah jalan. Sebab, dia tak punya cukup dana untuk melanjutkan perjalanan.
Namun dia tak patah arang. Dua tahun setelah kegagalan itu, Khojali mencari ibunya lagi. Tapi kali ini pun usahanya juga gagal. Pencariannya harus terhenti setelah dia mengalami kecelakaan di tengah perjalanan.
Terdengarlah usaha mulia Khojali itu oleh sebuah televisi. Dan host sebuah acara di televisi, Al-Shiryyan, memberi kejutan pada Khojali Minggu malam itu. Selama show Al-Siryyan memberi tahu bahwa dirinya akan berbicara dengan ibu Khojali di Sudan melalui telepon.
Tapi kejutan itu benar-benar luar biasa bagi Khojali. Ternyata tak hanya melalui telepon. Di tengah percakapan melalui telepon itu, sang ibu ternyata muncul ke atas panggung.
Terjadilah adegan emosional di atas panggung itu. Akhirnya mimpi Khojali untuk bertemu sang ibu terwujud.
Dream - Sebagian besar dari kita jika melihat seorang tunawisma berpakaian seperti dalam video ini reaksi awal adalah menjauh. Sama halnya dengan pemilik toko yang ada di dalam film pendek ini.
Ia bahkan sampai mengusir, memaki, hingga menyakiti seorang tuna wisma yang setiap hari tidur di depan tokonya.
Sampai suatu hari, pria tunawisma tidak terlihat lagi. Ketika pemilik toko memeriksa CCTV yang terpasang di depan toko, ia menemukan sesuatu yang penting tapi terlambat untuk menyadari relevansinya.
Video yang diunggah akun Vizertech di situs berbagi youtube ini menjelaskan bahwa semua manusia yang ada disekitar kita memberi manfaat bahkan lebih dari yang kita duga. (sumber youtube : Vizertech)
Dream - Suasana ramai terlihat di sudut kota Yogyakarta. Terdengar lantunan indah suara ayat suci Alquran. Rupanya diadakan pengajian rutin usai menunaikan salat Isya.
Diantara kerumunan anak-anak dan remaja terlihat sosok yang tak lagi seusia dengan kerumunan yang ada di masjid tersebut.
Kakek berusia sekitar 70 tahun terlihat tengah asyik bergabung bersama anak-anak yang khusyuk membaca ayat suci Alquran. Seorang pemuda yang merasa heran dan penasaran segera mendekati kakek tersebut.
Pemuda itu mulai berbincang-bincang, apakah kakek merupakan guru ngaji di sana. Sontak pemuda itu terkejut, rupanya si kakek hanya murid sama dengan yang lainnya.
" Berapa usiamu kek?" tanya pemuda itu.
" Sepuluh tahun nak," jawab si kakek.
Tak percaya dengan pernyataan kakek, pemuda itu terus bingung mendapati jawaban kakek. Tiba-tiba kakek itu tertawa dan menjelaskan mengapa ia mengatakan berusia 10 tahun. Baca di sini.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak