Ada Pengajian dalam Kelambu, Dianggap Tak Lazim

Reporter : Puri Yuanita
Senin, 28 November 2016 15:02
Ada Pengajian dalam Kelambu, Dianggap Tak Lazim
Dianggap tak lazim lantaran pengajian tersebut dilakukan di dalam kelambu.

Dream - Pihak Kesbangpol Linmas Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) tengah gencar melakukan pengawasan dan pendeteksian keberadaan ajaran-ajaran yang tidak sesuai kaidah. Hasilnya, ditemukan praktik pengajian yang tak lazim.

Dianggap tak lazim lantaran pengajian tersebut dilakukan di dalam kelambu. Sampai saat ini, pengajian itu pun masih dipantau pemerintah dan dalam pengawasan Kesbangpol Linmas Tanjabtim.

" Ada dua yang kami nilai di luar kebiasaan. Kami masih dalami dan meminta mereka mengurus izin pengajiannya," kata Kaban Kesbangpol Linmas Tanjabtim, Abdul Rasid, sebagaimana dikutip Dream dari metrojambi.com, Senin 28 November 2016.

Abdul Rasid menjelaskan, di Kecamatan Berbak, ada Pengajian Sumber Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA). Di tempat ini tercatat ada sekitar 70 siswa yang menimba ilmu, baik itu dari anak-anak maupun orang dewasa.

Sementara itu di Kecamatan Mendahara Ulu, ada pengajian yang sedikit berbeda dengan pengajian biasanya, yaitu pengajian dilakukan di dalam kelambu.

" Kalau di Berbak ada SPMAA dan di Mendahara Ulu. Itu agak keras, pengajian dilakukan dalam kelambu," bebernya.

1 dari 1 halaman

Mereka Berzikir

Mereka Berzikir © Dream

Menurut Abdul Rasid, siswa pengajian dalam kelambu ini mencapai puluhan orang. Mayoritas siswanya telah berumur, yakni 60-an tahun. Dalam pengajiannya, mereka lebih banyak melakukan zikir.

Namun, sampai saat ini belum ditemukan adanya tanda-tanda jika aliran atau pengajian tersebut menyimpang. Begitu juga dengan warga sekitar, sampai saat ini tidak ada gejolak atau penolakan.

Lebih lanjut Rasid mengatakan, pemerintah dan instansi terkait hingga kini masih melakukan pemantauan sembari mendalami apakah ada ajaran yang menyimpang dari kedua pengajian tersebut.

" Kita sudah berapa kali turun ke sana bersama TNI dan Polri. Kita terus pantau," tandasnya.

Beri Komentar