(Foto: Sinar Harapan)
Dream - Sepasang suami istri di Malaysia tak pernah menyangka pengalaman pilu ini bisa menimpa keluarga kecilnya. Mereka dicoba dengan penyakit bengkak pada betis kanan anak. Namun alangkah terkejutnya mereka saat mendengar hasil diagnosa dokter.
Awalnya pasangan Mohd Razali Mat dan Roziana Abdul Rahman, hanya membawa putrinya, Nurul Faiza, ke pengobatan tradisional. Alasannya, betis kanan putrinya itu mengalami pembengkakan.
Bengkak itu, awalnya muncul pada bulan Desember tahun lalu. Razali dan Roziana mengira bengkak di betis anaknya adalah bisul biasa yang tidak berbahaya.
Namun dugaan mereka salah. Dalam waktu singkat bengkak itu semakin membesar dan putrinya mulai merasa kesakitan.
Razali mengatakan, dia kemudian membawa anak sulungnya itu ke Rumah Sakit Kuala Krai, Kelantan.
Setelah menjalani pemeriksaan, dokter memberitahu Razali bahwa putrinya menderita kanker tulang.
Menurutnya, selama empat bulan kemudian pembengkakan pada betis Nurul membesar sampai seukuran paha orang dewasa.
" Sejak itu, kami terpaksa pulang pergi ke rumah sakit, terutama ke Rumah Sakit Universiti Sains Malaysia (HUSM) Kubang Kerian agar dia bisa menjalani perawatan.
" Setiap bulan saya harus menemaninya di rumah sakit. Saya tidak dapat bekerja dan kehilangan sumber pendapatan," ungkap Razali dikutip Dream dari Sinar Harian.
Ayah dari 5 anak tersebut mengatakan, dia cukup beruntung karena biaya perawatan anaknya ditanggung asuransi pelajar. Sebagai pengumpul getah karet, dia tentunya masih membutuhkan dana untuk merawat anak gadisnya yang berusia 16 tahun itu.
Belum lagi, menanggung 4 anak lainnya, di mana tiga di antaranya masih bersekolah. Sementara istrinya hanyalah ibu rumah tangga biasa. Dia mengatakan, sejak Nurul dirawat di HUSM, dia telah menggunakan tabungan dan sumbangan orang-orang lebih dari RM 20.000 atau sekitar Rp 63,7 juta.
Menurutnya, uang tabungannnya telah banyak berkurang sehingga dia meminta sumbangan untuk perawatan anaknya di HUSM.
" Bulan lalu saya mengirimkan formulir bantuan ke Dinas Kesejahteraan Sosial (JKM). Sekarang kami sedang menunggu keputusan. Jika permohonan kami disetujui, kami akan menggunakannya untuk digunakan setiap kali Nurul rawat inap di rumah sakit," katanya.
Saat ini, Nurul tidak boleh banyak bergerak sehingga ibunya harus menyediakan kurang lebih 100 popok setiap bulan. Dia mengatakan kondisi kesehatan anaknya tidak menentu. Dokter juga menginformasikan bahwa bakteri tersebut telah menyebar ke paru-paru Nurul.
Advertisement
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern