12 Logo Apple Ini Mirip, Tapi Mana Yang Benar? (www.globoble.com)
Dream - Para penggila iPhone, seberapa besar Anda mengenal produk Apple? Jika mengaku sebagai penggila produk besutan Steve Jobs, coba gambarkan logo dari Apple secara tepat.
Tantangan ini memang terbilang konyol. Namun sebuah survei dari Universitas of California, Los Angeles menemukan jika hanya 85 persen orang yang bisa menggambar secara tepat logo Apple.
Mulai dari iPhone hingga produk teranyarnya Apple Watch, sebagian besar masyarakat ternyata kesulitan menggambar secara akurat logo dari perusahaan raksasa Negeri Paman Sam tersebut.
Hal ini bisa memang dimaklumi. Peneliti dari UCLA mengungkapnya salah satu penyebabnya adalah pengguna Apple setiap tahunnya hampir disuguhi logo-logo baru dalam produk anyar.
Survei ini terbilang mudah. Responden cukup diminta menggambarkan kembali logo Apple mulai dari bentuk, ukuran gigitan, bentuk daun, dan orientasi dari daun apel mengarah.
Hasilnya, hanya 85 persen responden yang bisa menggambarkan secara tepat logo tersebut.
Dalam survei lain, para responden justru tak bisa mengidentifikasi satu dari 12 set logo Apple yang disodorkan para peneliti. Kurang dari setengah responden bisa menebak secara tepat.
" Logo Apple sebetulnya memiliki desain sederhana dan sering disebut sebagai salah satu logo paling terkenal di dunia," ungkap penelitian tersebut seperti dikutip Dailymail, Kamis, 12 Maret 2015.
Sayangnya, hasil penelitian justru menunjukan logo tidak terlalu ingat dengan detil logo ketika dipaksai menggambar maupun menunjuk logo yang benar.
Sepanjang sejarah, Apple memang telah memiliki tujuh logo Apple sejak berdiri pada 1977. Pada awal kemunculannya, Apple menggunakan siluet dari sebuah apel yang tergantung di atas pohon.
Ternyata bukan hanya logo sederhana Apple saja yang sulit diingat publik. Hal sama dialami ketika publik diminta mengingat logo Google baik dalam bentuk huruf maupun warna.
Para peniliti menyebut, hal ini terjadi karena perhatian dan memori tak selalu dibuat untuk mengingat apa yang kita anggap sudah tersimpan dalam otak.
" Meningkatkan paparan memang bisa membantu produk menjadi terkenal dan percaya diri. Namun tak lantas bisa disimpan sempurna dalam memori otak," ungkap penelitian tersebut.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya