Kambing Mirip Manusia (The Sun)
Dream - Beberapa waktu lalu, masyarakat digegerkan dengan kelahiran anak kambing yang bentuknya mirip dengan bayi manusia. Banyak yang bertanya apakah anak kambing itu adalah hasil hubungan antara manusia dengan kambing.
Dan pada Jumat, 13 Mei 2016, Departemen Peternakan Malaysia, mengeluarkan hasil penelitian. Menjawab pertanyaan yang berputar di benak banyak orang.
Dikutip Dream dari laman New Straits Times, berdasarkan penelitian laboratorium, tak ada DNA manusia pada anak kambing unik tersebut. Para peneliti menyebut kasus ini sebagai anomali. Anak kambing itu berbentuk aneh karena proses deformasi saat pertumbuhan dalam kandungan.
" Ini kasus langka, kurang dari satu persen, namun ini tetap saja bisa terjadi," kata Direktur Jenderal Departemen Peternakan Malaysia, Kamarudin Md Isa.
" Anak kambing itu lahir mati berdasarkan tes yang kami lakukan pada paru-parunya," tambah dia.
Isa menyebut ada sejumlah penjelasan mengapa anak kambing itu lahir dengan bentuk aneh. Itu bisa terjadi jika dalam perkembangan janin tak sempurna. Termasuk kekurangan gizi.
Tubuh anak kambing aneh yang lahir di Felda Sungai Mas, Kota Tinggi, Malaysia, ini disimpan oleh Departemen Peternakan Malaysia. Tujuannya untuk bahan study di masa yang akan datang.
Dream - Lima tahun yang lalu, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengumumkan bahwa Osama Bin Laden, 'pemimpin jaringan teroris Al Qaeda, tewas di tangan militer negara dengan julukan Paman Sam itu.
Dalam video yang diunggah oleh Gedung Putih pada tanggal 1 Mei, 2011, Presiden Obama memuji 'anggota militer AS yang berhasil menjalankan tugas membunuh Osama' untuk menunjukkan bahwa 'korban serangan teroris pada 11 September 2011 'tidak pernah dilupakan'.
Hanya saja ada hal yang janggal yang selama ini disimpan rapat oleh pemerintahan Obama. Yakni foto-foto jasad otak di balik serangan teror 11 September itu tidak pernah dipublikasikan.
Namun sebuah informasi terbaru mungkin bisa menjawab teka-teki tak pernah dipublikasikannya foto-foto jasad Osama Bin Laden.
Matt Bissonnette, yang berada di Abbotabad, Pakistan bersama pasukan SEAL Team Six di malam ketika Osama dibunuh, baru-baru ini menerbitkan No Easy Day.
Itu adalah sebuah buku yang mengungkapkan secara detail tentang detik-detik terakhir sang pemimpin Al Qaeda sebelum tewas dihabisi militer AS.
Cuplikan dalam buku Bissonnette berbunyi seperti ini:
" Saat menghadapi kematiannya, dia (Osama) masih menggeliat dan bergerak. Anggota pasukan yang lain dan aku segera mengarahkan sinar laser ke dadanya dan menembak dia beberapa kali. Terjangan peluru merobek tubuhnya, menjatuhkan dia ke lantai sampai dia tak bergerak lagi."
Berdasarkan teks tersebut, terungkap bahwa Osama tidak hanya ditembak sekali tapi beberapa kali sampai dia benar-benar dinyatakan telah tewas.
Meski dalam hukum perang internasional cara-cara seperti tentara menembak berulang kali untuk memastikan musuh yang tergeletak di lantai tidak lagi menjadi ancaman dibenarkan, namun tulisan Bissonnette memberi gambaran bahwa mereka 'menembak berulang kali' dada Osama meskipun korban sedang sekarat.
Hal itu mungkin bukan masalah bagi sebagian orang - selain karena Osama dianggap kejam - tapi hal itu memunculkan kesan lain.
Apa yang dilakukan militer AS terhadap musuh tidak bersenjata dan sedang meregang nyawa itu dianggap sebagai tindakan yang melanggar hukum.
Meski tindakan mereka didasari oleh rasa marah terhadap Osama, namun itu bukan cara yang etis dan dibenarkan, seperti yang dikemukakan oleh Unilad.
Jadi buku karya Bissonnette ini telah mengungkapkan sebuah fakta mengapa, tidak seperti kasus Saddam Hussein, jasad Osama tidak pernah diperlihatkan ke publik.
(Sumber: Elitereaders.com)
Dream - Beberapa waktu lalu warga Kampung Mojosongo, Solo digemparkan oleh kabar kemunculan babi jadi-jadian alias babi ngepet. Awalnya, seekor babi kecil berkeliaran di sekitar kampung. Lantaran curiga, seorang warga bernama Heri Suling memberanikan diri menangkap babi kecil itu.
Babi itu berhasil ditangkap. Warga gempar karena di sekitar kampung tidak terdapat peternakan babi. Kemudian, berkembanglah opini bahwa babi itu jadi-jadian atau babi ngepet.
" Warga kemudian jadi ramai, karena di wilayah sekitar memang tidak ada peternakan babi," kata Lurah Mojosongo, Agus Triyono, seperti dikutip dari Alamak.id.
Babi yang disangka hewan jadi-jadian itu sampai sekarang masih dibiarkan terikat di rumah Heri. Masyarakat sengaja tidak melepaskan babi karena beranggapan babi bisa berubah menjadi manusia, seperti mitos babi ngepet.
Namun tak berapa lama, misteri babi jadi-jadian itu terkuak. Ternyata babi itu bukanlah jadi-jadian melainkan babi peliharaan yang terjatuh saat hendak dikirim ke Karanganyar, Jawa Tengah.
" Benar babi itu milik salah satu warga Mojosongo juga, bukan babi jadi-jadian, babi beneran," ujar Agus. (Ism, sumber: alamak.id)
Dream - Sebuah laporan investigasi The Beijing News menguak praktik berbahaya pada laundry atau penatu hotel di Ibukota China. Ternyata, penatu-penatu hotel itu menggunakan bahan kimia berbahaya.
Laporan itu menyebut hotel-hotel di Beijing itu menggunakan berkilo-kilogram soda api untuk mencuci seprai dan juga handuk untuk tamu.
Tak hanya satu hotel. Praktik yang dinilai berbahaya itu dilakukan hampir di semua hotel di Beijing. Mulai hotel kecil hingga berbintang.
Bahan dengan nama kimia Natrium Hidroksida disebut-sebut sangat korosif. Selain itu, bisa berdampak buruk pada kulit jika terus-menerus terkena dalam jangka waktu yang lama.
Inilah yang mengundang kemarahan pengguna medis sosial di China. Mereka khawatir praktik ini akan berbahaya dan merugikan para tamu hotel.
Kepada reporter The Beijing News yang menyamar, pekerja laundry hotel di wilayah Distrik Fengtai, mengatakan, penggunaan soda api dengan jumlah banyak akan mempermudah proses pencucian.
“ Kita tidak butuh waktu terlalu lama untuk mencuci seprai, soda api bisa membersihkan bagian yang paling kotor sekalipun,” tutur pekerja itu.
Alkali Natrium Hiroksida sering digunakan sebagai bahan pembersih industri yang kuat karena dapat melarutkan lemak, minyak dan kotoran dari protein. Tetapi disarankan tidak digunakan untuk mencuci bahan seperti tempat tidur yang bersentuhan dengan kulit, karena dapat memicu masalah dermatologis.
Dalam laporan investigasi itu, reporter The Beijing News mendaftar nama-nama hotel yang melakukan praktik berbahaya pada laundry ini. Hasil tes air bekas cucian laundry pada salah satu hotel menunjukkan tingkat keasamannya mencapai 10. Padahal ukuran normal dan aman adalah 6,5 hingga 7.
Menurut Xiang Yikui, dokter kulit dari Rumah Sakit Union, sebuah rumah sakit terkemuka Beijing, alkali yang terpapar pada handuk bisa menyebabkan kulit gatal dan pada jangka pangang akan menimbulkan masalah serius pada kulit. (Sumber: CCTV News)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN