Kerangka Manusia Purba Yang Konon Berkeluarga Dengan Kelompok Masyarakat Lainnya (Foto: Phys.org)
Dream - Manusia Purba yang hidup sekitar 34.000 tahun lalu mengetahui bahaya kawin sedarah. Untuk menghindari pernikahan sedarah, mereka mengembangkan jaringan sosial agar mendapat pasangan.
Temuan penelitian itu dilakukan oleh ilmuwan gabungan dari Universitas Cambridge, Inggris, dan Universitas Kopenhagen, Denmark. Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Science.
Para peneliti juga menemukan perkembangan awal sistem `perkawinan` lebih kompleks ketimbang di masa Neanderthal.
Profesor di Universitas Kopenhagen, Martin Sikora, mengatakan bahwa gerombolan keluarga kecil yang terkubur diduga telah berhubungan dengan kelompok masyarakat yang lebih besar. `Perkawinan` itu diduga melibatkan perkawinan dengan kelompok lain untuk mempertahankan keragaman.
© Dream
Peneliti Universitas Kopenhagen, Eske Willerslev, mengatakan, sekelompok kecil manusia purba dari masa Palaeolitik Atas telah menghindari perkawinan sedarah untuk mencari keberagaman.
Kesimpulan Eske ditunjukkan setelah informasi yang didapatkan dari penelusuran genom empat manusia purba dari Sunghir, situs Palaeolitik Atas, di Rusia.
Fosil manusia Sunghir merupakan sumber informasi yang langka dan sangat berharga karena proses pengkubur secara bersama-sama.
Dari informasi genetika sisa-sisa manusia purba dari Palaeolitik Atas itu, menunjukkan bahwa manusia purba sengaja mencari pasangan di luar persaudaraan mereka.
Advertisement

Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget