Tenaga Kesehatan Dapat Vaksinasi Ketiga, Pakai Vaksin Moderna

Reporter : Ahmad Baiquni
Sabtu, 10 Juli 2021 12:01
Tenaga Kesehatan Dapat Vaksinasi Ketiga, Pakai Vaksin Moderna
Indonesia mendapatkan 4 juta dosis vaksin Moderna dari Amerika Serikat.

Dream - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan usulan untuk vaksinasi dosis ketiga telah disetujui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN). Tetapi, vaksinasi ketiga ini hanya bagi tenaga kesehatan.

Budi mengatakan kondisi vaksinasi saat ini belum sepenuhnya mencakup seluruh target. Sehingga vaksinasi ketiga hanya diberikan kepada nakes.

" Karena tenaga kesehatan kita itu setiap hari bertemu dengan virus yang tinggi sekali kadarnya dan mereka harus kita lindungi mati-matian agar bisa konsentrasi bekerja," ujar Budi dalam konferensi pers disiarkan kanal PerekonomianRI.

Budi menyatakan pihaknya telah berdiskusi dengan BPOM dan ITAGI terkait rencana vaksinasi ketiga ini. Sudah diputuskan vaksinasi ketiga untuk nakes akan menggunakan vaksin Moderna.

 

1 dari 4 halaman

Tiba Besok Minggu

Berdasarkan hasil uji klinis, vaksin Moderna terbukti ampuh melawan sejumlah varian baru Covid-19 baik Alpha, Beta, dan Gamma. Hal ini menjadi pertimbangan pemberian vaksin Moderna untuk nakes agar dapat memberikan kekebalan terhadap varian baru tersebut.

" Vaksin Moderna ini rencananya akan datang di hari Minggu dan diharapkan mulai minggu depan sudah bisa kita mulai," kata Budi.

Indonesia mendapatkan bantuan vaksin Moderna dari AS sebanyak 4 juta dosis dan akan tiba secara bertahap. Tahap pertama, vaksin Moderna sampai di Indonesia akhir pekan nanti.

BPOM sendiri telah mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Moderna. Vaksin ini akan menjadi vaksin mRNA pertama yang digunakan di Indonesia.

2 dari 4 halaman

Dapat Izin BPOM, Moderna Jadi Vaksin Covid-19 mRNA Pertama di Indonesia

Dream - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 Moderna. Vaksin ini siap digunakan pada vaksinasi nasional untuk usia 18-65 tahun.

" Kami menambahkan lagi satu jenis vaksin Covid-19 yang telah mendapatkan Emergency Use Authorization dari Badan POM dari Indonesia yaitu vaksin Moderna," ujar Kepala BPOM, Penny Lukito, dalam konferensi pers virtual disiarkan kanal YouTube Badan POM RI.

Vaksin Moderna menjadi produk pertama dengan metode mRNA yang digunakan di Indonesa. Dengan tipe yang sedikit berbeda, vaksin Moderna ini membutuhkan perlakuan khusus dibandingkan vaksin yang sudah digunakan lebih dulu seperti Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm.

Vaksin Sinovac dan AstraZeneca, misalnya, merupakan vaksin yang dibuat dengan metode inactivated virus atau virus yang sudah tidak aktif. Dua vaksin ini dapat disimpan pada suhu 2-8 derajat celcius.

3 dari 4 halaman

Perlu Teknologi Khusus, Disimpan di Suhu -20 Derajat Celsius

Meski demikian, Penny menjelaskan produsen vaksin Moderna menyertakan teknologi penyimpanan vaksin ketika dikirim ke Indonesia. Menurut Penny, vaksin ini dapat bertahan pada suhu -20 derajat Celcius.

" Karena ini diterima melalui Covax Facility, mereka akan memberikan vaksin ini bersamaan dengan teknologi penyimpanan dan distribusinya, tentunya akan mempengaruhi juga target-target lokasi di mana vaksin ini akan diberikan," kata dia.

Untuk penggunaannya, Penny menerangkan vaksini ini diberikan dengan injeksi atau suntikan intramuscular dengan dosis 0,5 mililiter. Vaksin diberikan dengan dua dosis dalam jeda satu bulan.

 

4 dari 4 halaman

Dapat Disuntikkan Pada Penderita Komorbid Tertentu

Selanjutnya, Penny menjelaskan terdapat efek samping tertentu dari penggunaan vaksin ini. Berdasarkan data uji klinis, efek samping baru muncul usai penyuntikan dosis kedua.

" Kejadian ini umumnya didapatkan setelah mendapatkan penyuntikan kedua dan profil keamanan umumnya pada usia di bawah 65 tahun," terang dia.

Meski begitu, vaksin Moderna dapat diberikan kepada masyarakat yang memiliki komorbid tertentu. Di antaranya sakit paru kronis, jantung, obesitas besar, diabetes, liver, HIV/AIDS.

" Jadi bisa diberikan kepada populasi dengan komorbid berdasarkan hasil uji klinik fase 3," ucap Penny.(Sah)

Beri Komentar