Jokowi di Depan Kiai Madura: Jika Saya Anti-Ulama, Tak Mungkin Ada Hari Santri

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 20 Desember 2018 07:00
Jokowi di Depan Kiai Madura: Jika Saya Anti-Ulama, Tak Mungkin Ada Hari Santri
"Saya masuk ke pesantren berapa kali," kata Jokowi.

Dream - Jokowi bertemu dengan para ulama se-Madura di sela kunjungannya ke Jawa Timur. Di hadapan para kiai, ustaz, sekaligus pengasuh pondok pesantren itu, dia menyampaikan keheranannya karena kerap dianggap anti-ulama.

" Presiden itu anti-ulama, lho, lho, lho. Saya itu masuk ke pondok pesantren berapa kali, hari ini dengan ulama," ujar Jokowi ketika berpidato dalam Deklarasi Akbar Ulama Madura di Bangkalan, Jawa Timur, dikutip dari Merdeka.com.

Presiden bernama lengkap Joko Widodo ini menjelaskan bahwa pada hari pertama kunjungan ke Jawa Timur, sudah keluar masuk pondok pesantren di Jombang. Jokowi menjalin silaturahim dengan para kiai, pengasuh, serta para santri di beberapa pesantren besar, seperti Darul Ulum, Teruireng, Denanyar, dan Bahrul Ulum Tambak Beras.

" Dan yang menerbitkan Keppres Hari Santri tangga 22 Oktober itu siapa?" kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Menurut Jokowi, jika dia anti-ulama, tentu Keppres Hari Santri tidak mungkin ditandatangani. " Lho kalau kita anti-ulama enggak mungkin ada Hari Santri," terang dia.

Tak hanya itu. Dalam pemilihan presiden pun Jokowi sampai memilih calon wakil presiden dari kalangan ulama. Jokowi merasa perlu menjawab tudingan miring yang menyebutnya anti-ulama.

" Juga wakil presiden. Kita milih saja wakil presiden KH Prof Ma'ruf Amin. Beliau Ketua MUI. Beliau juga Rais Aam di NU."

" Lah kok dibalik-balik. Ini kan dibalik-balik namanya. Kalau enggak saya jawab, dibolak-balik lagi," kata Jokowi.

Beri Komentar