Dream - Turki berencana membuka kantor Kedutaan Besar di Yerusalem Timur. Ini sebagai bentuk pengakuan Turki atas Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan ada upaya serius dari sejumlah negara untuk meniru langkah Turki.
" Begitu kami berhasil, kedutaan besar akan dibuka di Ibu Kota Negara Palestina merdeka, Yerusalem Timur," kata Cavusoglu, dikutip dari Independent.
Upaya menciptakan negara Palestina di kawasan antara Tepi Barat Sungai Yordania dan Gaza di pantai Mediterania diganggu konflik berkelanjutan dengan Israel. Konflik tersebut menimbulkan perselisihan mengenai status warga diaspora Palestina.
Pada Perjanjian Oslo 1993, dibentuk Otoritas Nasional Palestina sebagai badan sementara yang menjalankan pemerintahan di Gaza dan Tepi Barat, tapi tidak di Yerusalem Timur. Perjanjian ini kemudian menetapkan Yerusalem Timur berada dalam status quo sampai didapat solusi bersama untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.
Sayangnya, Israel tidak mengindahkan perjanjian tersebut dan terus mencaplok kawasan Tepi Barat. Mereka terus membangunan gedung pemukiman dan pos pemeriksaan militer dan selalu menyerang warga Palestina.
Pernyataan Cavusoglu muncul sebagai tanggapan atas keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Bahkan, Trump berencana memindahkan Kedubes AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
