4 Miliarder Asal Palestina, Kaya dan Cinta Tanah Kelahiran

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 15 Desember 2017 13:28
4 Miliarder Asal Palestina, Kaya dan Cinta Tanah Kelahiran
Berapa kekayaannya?

Dream – Palestina ini merupakan negara yang diakui di Timur Tengah. Namun, sebagian besar areanya diklaim oleh Israel. Salah satunya adalah Yerusalem yang menjadi rebutan Palestina dan Israel.

Meski negaranya dilanda aksi kekerasan yang tak kunjung usai akibat penjajahan Israel, semangat warganya untuk hidup bahagia tak pernah pupus. Palestina masih bisa “ melahirkan” orang-orang sukses yang kini menjadi miliarder.

Para miliarder ini memang tak semuanya tinggal di Palestina. Tapi darah sebagai orang Palestina mengalir di tubuh mereka. para hartawan itu tak lupa dengan tanah kelahirannya. Sebagian dari mereka berjuang untuk kesejahteraan Palestina dengan caranya masing-masing. 

Dilansir dari rinchincomeways.com, Jumat 15 Desember 2017, contohnya Munib al Masri. Pria kelahiran 1934 ini terkenal dengan julukan “ Rostchild”-nya Palestina. Al Masri ini merupakan pelaku industri dan negarawan Palestina. Pada tahun 2016, kekayaannya ditaksir mencapai US$5 miliar (Rp67,85 triliun).

Dia adalah ketua EDGO Group dan PADICO—grup perusahana yang berkecimpung di bidang telekomunikasi, pembangunan, energi, perbankan, keuangan, dan pariwisata. Tak hanya sebagai pelaku pebisnis, Al Masri juga merupakan seorang filantropi.

Miliarder Palestina yang kedua adalah Adil Al Ishaq dan keluarga. Keluarga ini tinggal di Amerika Serikat. Namun, Adil lahir dan tumbuh di Palestina.

Sumber pendapatan keluarga ini berasal dari bisnis keluarga yang dikenal dengan Al-Ishaq Group. Total kekayaannya sebesar US$4,7 miliar (Rp63,78 triliun).

Miliarder selanjutnya adalah Bahaa Hariri. Bahaa merupakan anak pertama dari mantan perdana menteri Lebanon, Rafik Hariri. Dia bekerja di perusahaan konstruksi milik keluarganya, Saudi Oger. Nilai kekayaannya sebesar US$3 miliar (Rp40,71 triliun).

Yang keempat adalah Bashar al Masri. Pebisnis Amerika Serikat berdarah Palestina ini menjadi sorotan. Bashar membangun proyek mewah senilai US$1,4 miliar (Rp19 triliun) di Tepi Barat dan mengubahnya menjadi suar baru Palestina.

Tercatat, pada 2016, kekayaannya sebesar US$1,5 miliar (Rp20,36 triliun).

(Sah)

Beri Komentar