Bukan `Oma` Biasa, Hartanya Saja Rp9 Triliun

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 4 Desember 2017 19:29
Bukan `Oma` Biasa, Hartanya Saja Rp9 Triliun
Dia pemilik sebuah firma hukum terkemuka di Indonesia. Coba tebak?

Dream Forbes merilis daftar teranyar 50 orang terkaya di Indonesia tahun 2017. Diantara 50 nama para pebisnis sukses tersebut, terselip dua wanita yang masuk ke daftar bergengsi itu.

Satu nama adalah seorang wanita pebisnis yang baru tahun ini masuk dalam daftar forbes. Ariani Saraswati Subianto yang merupakan putri tertua dari miliarder Benny Soebianto. (Baca: Wanita Sosalita Terkaya Indonesia).

Selain Arini, ada satu orang wanita yang namanya selalu masuk dalam daftar Forbes. Dia sudah tak lagi muda. Usianya mencapai 87 tahun. Namun jangan remehkan kemampuannya berbisnis.

Wanita miliarder yang masuk peringkat ke-44 orang terkaya Indonesia ini memiliki harta US$680 juta (Rp9,2 triliun).

Namanya Kartini Muljadi. Dia mendapatkan kekayaan dari industri farmasi.

Seperti apa sosok Kartini kaya sebenarnya, ini dia ulasannya:

1 dari 3 halaman

Ini Sosok Kartini Muljadi

Ini Sosok Kartini Muljadi © Dream

Kartini Muljadi adalah seorang pengacara sekaligus mantan hakim. Dia mendirikan sebuah firma hukum yang tersohor, yaitu Kartini Muljadi&Rekan (KMR).

Dilansir dari Wikipedia, wanita yang lahir di Kebumen, Jawa Tengah, pada 17 Mei 1930 ini pernah kuliah di universitas di Surabaya dan Yogyakarta. Lalu, Kartini pindah ke Jakarta dan mengambil jurusan Hukum di Fakultas Hukum dan Ilmu Kemasyarakatan Universitas Indonesia.

Kartini memutuskan untuk berkarier di bidang kehakiman dan diangkat menjadi hakim di Pengadilan Istimewa Jakarta. Di sana, dia menangani perkara pidana, perdata, dan kepailitan.

Wanita yang lahir dengan nama Kho Fanny ini mundur dari kursi hakim setelah sang suami, Djojo Muljadi, meninggal dunia dan gaji sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) tak cukup memenuhi kebutuhan keluarga.

 

2 dari 3 halaman

Tangani Perusahaan Besar

Tangani Perusahaan Besar © Dream

Berbekal pengalaman, Kartini mendaftar ujian negara sebagai seorang notaris. Dia diangkat menjadi notaris di Jakarta dan mulai mengajar kuliah perdata dan hukum acara perdata di berbagai fakultas hukum di Jakarta.

Pekerjaannya sebagai notaris membawa Kartini ke puncak karier. Pada tahun 1970-1980, Kartini menjadi rujukan perusahaan-perusahaan besar. Lalu pada tahun 1990, dia mendirikan KMR.

Dia tak hanya melayani perusahaan-perusahaan lokal, tetapi multinasional. Ketika krisis ekonomi, dia memberikan bantuan hukum untuk membangkitkan sektor perbankan yang terpuruk. Kartini diangkat menjadi anggota tim yang memberikan nasihat hukum kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

3 dari 3 halaman

Dari Mana Sumber Kekayaannya?

Dari Mana Sumber Kekayaannya? © Dream

Sumber kekayaan Kartini diperoleh dari bisnis farmasi. Lewat Tempo Scan Pasific, dia mengalihkan bisnisnya kepada putranya, Handojo Muljadi.

Dari sinilah, uang keluarga Muljadi mengalir. Sumber kekayaan terbesarnya berasal dari obat-obatan.

Di usianya yang menginjak 87 tahun, Kartini meluncurkan sebuah buku tentang batik.

Beri Komentar