Brigpol Furkan Meninggal Dunia Secara Mendadak (Foto: Instagram)
Dream - Kabar duka muncul dari anggota Formed Police Unit (FPU) Indonesia. Satuan polisi yang ditugaskan untuk misi perdamaian PBB itu kehilangan salah satu anggotanya, Brigadir Polisi Furkan
Furkan meninggal dunia saat hendak melaksanakan sholat Subuh pada Rabu, 24 Januari 2018. Kabar ini disampaikan admin disampaikan akun Instagram @FPUIndonesia8.
Sesaat usai bangun tidur, tiba-tiba tubuh Furkan kejang-kejang.
Selain kabar duka tersebut, akun @FPUIndonesia8 juga mengunggah video pernikahan Furkan dengan istrinya, Rina Desiana.
Dalam video itu, tampak Furkan sedang membaca hafalan Surat Ar Rahman. Hafalan itu merupakan salah satu bentuk mahar Furkan untuk meminang pujaan hatinya.
Selain hafalan, Furkan juga memberikan mas kawin berupa satu set perhiasan emas 23 karat seberat 25 gram, seperangkat alat sholat dan uang senilai Rp301.217. Pasangan ini menikah pada 30 Desember 2017.
© Dream
Dream - Kabar meninggalnya alumnus Universitas Hasanuddin Makassar, Andi Siti Aisyah Bahar, pada Kamis pekan lalu menyedot perhatian publik. Hijaber cantik yang lulus dengan predikat Cumlaude ini wafat saat tadarus Alquran usai sholat Subuh.
Kepergian dara yang karib disapa Ica ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan teman-temannya. Di mata sejumlah teman, Aisyah dikenal sebagai sosok yang baik, religius, sederhana, dan mandiri.
Seperti dituturkan salah satu sahabat Ica, Muharni. Dia mengaku kagum dengan sosok Ica yang sederhana meski berasal dari keluarga mampu.
Terlebih saat Ica memutuskan menjual cokelat demi bisa mengurangi beban orangtuanya. Hal itu membuat Muharni semakin kagum pada Ica.
" Dia sering tanya ke aku waktu masih kuliah. 'Kamu ini hebat Muharni kamu kuliah tapi tidak pernah minta sama orangtua. Aku juga ingin seperti itu'. Akhirnya dia jualan cokelat dan lain-lain," ujar Muharni, dikutip dari rakyatku.com.
© Dream
Dream - Tak ada seorangpun yang tahu kapan ajal menjemput. Meninggal di waktu-waktu yang baik tentu menjadi dambaan semua orang.
Seperti yang terjadi pada hijaber bernama Miftahul Jannah. Muslimah cantik ini meninggal beberapa saat sebelum sholat Idul Fitri 1438H/2017M.
Peristiwa ini diungkapkan oleh pemilik akun Instagram @hidayaat11, yang merupakan kakak kandung Miftah.
" Sampai sekarang masih teringat terus, orang yang sangat sayang sama kedua orangtuanya, kakaknya, adik-adiknya dan keponakannya. Banyak orang yang sayang sama Mita, tapi Allah ternyata lebih sayang Mita, seakan kematiannya sudah diketahuinya," tulis pemilik akun, diakses pada Rabu, 28 Juni 2017.
Hidayat mengatakan banyak orang menjenguk Mita di rumah sakit mengucapkan permohonan maaf. Mita masih sempat meminta dibelikan baju baru jelang lebaran. Bahkan, hijaber ini masih sempat takbiran.
© Dream
Dream - Kita tidak pernah tahu akhir hidup seseorang. Hanya saja kita semua pasti berharap bisa mendapatkan akhir yang membahagiakan.
Kisah pemuda satu ini bisa menjadi contoh kecil tentang akhir kehidupan yang penuh kebahagiaan. Pemuda itu meninggal dengan bibir tersenyum. Fotonya pun tersebar di media sosial.

Sosok pria itu diketahui bernama Haris Hilmawan Jundany Al Hafid. Ia dikenal sebagai seorang penghafal Quran.
Fotonya itu pertama kali diunggah oleh akun @reza.jannata di Instagram. Pemilik akun membubuhkan keterangan penyebab Haris meninggal karena meningitis, sakit yang juga dialami almarhum Olga Syahputra
Berikut ini keterangan foto yang ditulis oleh Reza Jannata.
" Kembalinya jazad seorang Hafidz Qur'an kehadapan-Nya dengan Tersenyum...
Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Telah meninggal dunia teman kami Ustadz Haris hilmawan jundany Al Hafidz. jam 11. di kudus.
Beliau Alumni Ma'had Aly Annuaimy Jakarta Selatan.
Menurut laporan beliau sakit sama sperti sakitnya Almarhum Olga Syahputra (meningitis).
Mohon doanya semoga Allah menerima amalnya dan mengampuni dosanya... Amin..," tulis Reza dalam keterangan foto. (ism)
Advertisement
Upgrade Gaya Hidup Digitalmu dengan eSIM XL PRIORITAS, Pilihan Premium Masa Kini

Ibadah Lancar, Komunikasi Aman: Tips Itinerary Umroh & Internet Hemat


Bencana di Sumatera Sebabkan Krisis Air Bersih bagi Warga Terdampak

Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera
