Unggah Aksi Menari di Medsos, Remaja Putri Iran Ditangkap

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 10 Juli 2018 18:01
Unggah Aksi Menari di Medsos, Remaja Putri Iran Ditangkap
Dianggap melanggar hukum norma kesopanan Muslimah.

Dream - Dunia maya Iran ramai membicarakan kasus penangkapan seorang remaja putri, Maedeh Hojabri, yang mengunggah aksi menarinya di dalam kamar ke media sosial. Warganet Iran melontarkan reaksi keras karena penangkapan itu dinilai tak adil. 

Salah satu komentar muncul dari blogger Iran, Hossein Ronaghi-Maleki. Dalam komentarnya, dia menyinggung ketidakadilan yang dihadapi Maedeh.

" Kamu akan tertawa seandainya tahu, ada orang di dunia ini, yang berumur 17 dan 18 tahun ditangkap karena menari, dengan bahagia dan cantik, karena tuduhan menyebarkan ketidaksenonohan, sementara pemerkosa anak bebas," kata Maleki, dikutip dari Arab News, Selasa, 10 Juli 2018.

Televisi pemerintah Iran telah menayangkan permintaan maaf Maedeh. Dia meminta maaf maaf karena `melanggar norma moral`. Maedeh juga menegaskan tak pernah berniat aksinya ditiru oleh warga lainnya. 

" Saya tidak berniat buruk. Saya tidak ingin mendorong orang lain melakukan hal yang sama. Saya tidak bekerja dengan jaringan tertentu," kata Maedeh, pada Jumat, 6 Juli 2018.

Laman berita Iran melaporkan, polisi telah menangkap tiga orang lainnya karena tuduhan yang sama dalam beberapa minggu terakhir. Tetapi, tiga orang itu dibebaskan dengan jaminan.

Sebelum diblokir, akun Instagram Maedeh telah mengunggah 300 video tanpa jilbab. Di bawah hukum syariah Islam Iran, perempuan diminta untuk mengenakan jilbab dan pakaian sopan di hadapan publik dan mereka dilarang menari. Maedeh kemungkinan besar akan menghadapi pelanggaran kode perilaku Islam.

Kini, beredar akun palsu berisi video dan unggahan milik Maedeh.

Iran tergolong negara yang memiliki batasan ketat atas media sosial. Banyak media sosial, termasuk Facebook, Twitter, Youtube, dan Telegram diblokir di Iran.

Pekan lalu, pejabat Iran mempertimbangkan memblokir akses Instagram.

Meski dibatasi, banyak warga Iran yang mengakali aturan. Mereka menggunakan penyaring jaringan Virtual Private Network (VPN) yang dapat melewati blokir tersebut.

(Sah)

Beri Komentar