Opera Merupakan Salah Satu Jenis Drama Yang Diwarnai Dengan Musik Pengiring (Sumber:Pexels.com)
Dream - Hampir sebagian orang pernah menyaksikan atau bahkan memerankan sebuah pertunjukan drama. Dalam dunia seni, drama menjadi salah satu hiburan untuk melepaskan penat.
Drama dapat diartikan sebagai sebuah jenis karya sastra yang menerangkan kehidupan manusia dengan gerak.
Biasanya, drama yang dibuat lebih menggambarkan kehidupan sehari-hari dan tingkah laku manusia lewat dialog dan peran oleh tokoh-tokoh tertentu.
Karena menggambarkan perilaku manusia yang lekat dengan kehidupan sehari-hari, drama akan diwarnai dengan konflik masalah untuk menghibur para penonton.
Lalu apa saja jenis dan unsur-unsur yang terdapat dalam drama? Berikut ulasannya:
(Foto: Robert Stokoe)
Kata drama berasal dari bahasa Yunani Draomai yang berarti beraksi, bertindak, berbuat, dan berlaku. Pada hakikatnya, drama menggunakan beberapa tokoh untuk mengungkapkan dialog disertai gerak-gerik unsur artistik pertunjukan.
Pengertian drama menurut KBBI memiliki beberapa pengertian. Pertama, drama diartikan sebagai komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan. Kedua, cerita atau kisah terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater. Ketiga, kejadian yang menyedihkan.
Singkatnya, pengertian drama adalah salah satu jenis sastra yang menggambarkan realita kehidupan manusia. Saat Indonesia masih dijajah Belanda, drama dikenal dengan sebutan Tonil. Istilah tonil kemudian berganti menjadi Sandiwara.
Ada 6 unsur-unsur drama yang perlu dketahui, yakni:
Unsur drama yang wajib ada yakni tema. Tema adalah ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita drama. Jika sebuah drama tak memiliki tema yang jelas, pementasan drama tidak akan berjalan dengan lancar, para pemain pun akan kesulitan memerankan karakter yang diminta.
Selain itu, tema berfungsi untuk membantu para penonton memahami dan menangkap maksud dan tujuan pementasan tersebut. Tema yang jelas juga dapat menentukan sasaran penonton yang ingin dituju. Misalnya, tema percintaan, yang lebih banyak ditonton kalangan remaja hingga dewasa.
Unsur drama selanjutnya adalah alur. Alur merupakan jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama, sejak narasi awal hingga akhir drama.
Alur inilah yang nantinya berperan menciptakan permasalahan, konflik, klimaks, dan penyelesaian permasalahan. Adanya alur dalam drama akan membuat drama menjadi lebih menarik.
Tokoh atau pelaku drama terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama atau peran utama disebut primadona sedangkan peran pembantu disebut figuran.
Agar pementasan drama lebih menarik, tokoh harus memiliki watak yang menonjol. Penonton akan lebih mudah memahami dan menghayati drama yang dipentaskan.
Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Dalam drama ada beberapa watak yang biasanya selalu muncul, yakni protagonis dan antagonis.
Watak protagonis adalah watak (karakter) baik yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya: penyabar, kasih sayang, santun, pemberani, pembela yang lemah, baik hati dan sebagainya.
Sedangkan watak antagonis adalah watak (perilaku) jahat yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya: sifat iri dan dengki, kejam, penindas dan sebagainya
Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu dan situasi peristiwa dalam cerita drama. Latar menjadi salah satu hal yang juga tak boleh dilewatkan dalam sebuah pementasan drama.
Pada umumnya, latar akan disesuaikan dengan kondisi suasana saat cerita berlangsung. Sehingga penonton lebih bisa memahami kapan, di mana, serta suasana dalam drama.
Selain latar yang tak boleh dilewatkan, dekorasi panggung juga bisa dibuat sedemikian mirip dengan setiap adegan. Kita pun banyak menemukan berbagai jenis properti guna mendukung pementasan lebih hidup dan mengesankan.
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton. Biasanya, amanat atau pesan ini disampaikan tersirat ataupun tersurat dalam dialog tokoh utama.
Selain memiliki unsur intrinsik drama, karya sastra berupa drama juga memiliki unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik drama merupakan unsur-unsur pembentuk drama dari luar. Komponen yang termasuk unsur ekstrinsik drama adalah sebagai berikut:
Berdasarkan penyajiannya, ada 8 jenis drama yang biasa dijumpai, yakni:
Opera merupakan jenis drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik. Biasanya para tokoh yang memainkan opera bernyanyi berbagai judul lagu yang berbeda. Para penonton yang menyaksikan opera bisa dimanjakan dengan nyanyian bersuara merdu.
Karena difokuskan pada musik dan nyanyian, opera banyak diperankan oleh para tokoh bersuara indah. Keberadaan tokoh tersebut hanya digunakan untuk menambah suasana opera.
Tragedi merupakan jenis drama yang menggambarkan kesedihan. Dari awal hingga akhir ceritanya, kita akan menjumpai kesedihan dan berbagai kegagalan sang tokoh utama.
Di akhir cerita, tragedi biasanya akan ditutup dengan duka atau kematian dari tokoh utama. Para penonton akan dibawa emosinya untuk ikut merasakan kesedihan yang terjadi dalam tragedi.
Komedi adalah jenis drama yang bermaksud untuk menimbulkan kelucuan dan menarik gelak tawa para penonton. Komedi dibuat bertujuan sebagai hiburan. Meski begitu, komedi dan acara lawak tidak sama. Komedi masih memperhatikan unsur yang terdapat dalam drama.
Para tokoh akan menampilkan dialog lucu yang terkadang dibarengi dengan kritik dan sindiran kepada tokoh masyarakat tertentu. Candaan tersebut terkadang membuat penonton tertawa hingga terpingkal-pingkal.
Tragekomedi adalah jenis drama yang memadukan antara drama tragedi dan komedi. Selain menampilkan kisah sedih sang tokoh utama, alur cerita tragedi akan diselingi dengan candaan untuk mewarnai sebuah drama yang dipentaskan.
Farce adalah jenis drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan. Farse mulai dikenal luas sejak abad ke-14. Kata farce berasal dari kata farsir dari bahasa Anglo-Prancis, dan dari kata farcire dalam bahasa Latin.
Face biasanya bersifat satir (menyindir), namun ringan. Dengan komposisi dramatis, pertunjukan farce akan memperlihatkan situasi yang diniliai cukup mustahil
Tablo adalah jenis drama yang mengutamakan gerak-gerik para pemainnya. Karena itu, jenis drama ini tidak mengucapkan dialog seperti drama lainnya. Penonton harus menebak sendiri alur cerita yang disajikan melalui gerakan yang dibuat.
Melodrama adalah salah satu jenis drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi musik tertentu. Musik yang digunakan dalam melodrama dimaksudkan untuk membuat para penonton terbawa emosi dan menunjukkan karakter dari para pemainnya.
Dalam melodrama, akan ada seorang pahlawan yang berjuang membela kebenaran dan penjahat yang mencoba mengalahkan pahlawan.Biasanya, akhir melodrama selalu berakhir bahagia.
Sendratari adalah jenis drama yang menggabungkan antara seni drama dan seni tari. Sendratari mengutamakan gerak-gerak penguat ekspresi sebagai pengganti dialog. Di Indonesia, sendratari banyak digunakan untuk menceritakan kisah ramayana yang menyelamatkan Dewi Sinta.
Berdasarkan sarana penyajiannya, drama dibedakan menjadi enam jenis yaitu:
Sebelum membahas unsur intrinsik drama sebagai inti bahasan kali ini, Dream juga akan memaparkan beberapa ciri-ciri drama sebagai berikut:
Drama yang dipentaskan dengan sangat apik di atas panggung memiliki struktur yang membuatnya terlihat keren. Sebelum membahas unsur intrinsik drama, ada baiknya kamu mengetahui struktur drama yang akan dijelaskan berikut ini:
(Diambil dari berbagai sumber)
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas