Untuk Ani Yudhoyono, Jokowi: Flamboyan Itu Telah Pergi

Reporter : Maulana Kautsar
Minggu, 2 Juni 2019 16:48
Untuk Ani Yudhoyono, Jokowi: Flamboyan Itu Telah Pergi
Jokowi menyitir puisi SBY untuk Ani saat muda yang berjudul Flamboyan.

Dream - Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan duka saat pemakaman Ani Yudhoyono, istri presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

" Dengan penuh rasa duka cita yang sangat dalam, pada hari ini, kita semua, segenap rakyat Indonesia berkabung atas wafatnya ibu negara presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono, ibu Kristiani Herawati Yudhoyono," kata Jokowi, Minggu, 2 Juni 2019.

Jokowi mengatakan, Ani meninggal di bulan yang baik. Di saat umat Islam menjalankan puasa Ramadan dan peristiwa diturunkannya Alquran.

" Beliau meninggalkan kita semua pada bulan ramadan bulan yang sangat baik bulan diturunkannya alquran, bulan yang penuh berkah, penuh ampunan dan penuh rahmat," kata dia.

 

1 dari 4 halaman

Puisi Flamboyan

Bahkan, Ani Yudhoyono meninggalkan semua saat hari-hari lailatul qadar. " Semoga khusnul khotimah," ucap dia.

Jokowi menyebut, Ani sebagai sosok pejuang perempuan yang tulus. Ani, kata dia, merupakan pejuang keluarga yang penuh panutan dan bangsa.

" Kita sama-sama mengetahui almarhumah, sepanjang hayatnya diabadikan untuk kepentingan bangsa dan negara," ujar dia.

Jokowi juga membacakan puisi singkat mengenai Ani. Puisi itu menyinggung puisi yang dibuat SBY kepada Ani saat masih muda pada 1975.

" Flamboyan telah pergi, tapi kita akan tetap hidup di hati kita semua, rakyat Indoensia yang mencintainya," ucap dia.

2 dari 4 halaman

SBY Bisikkan Kata-kata Ini, Ibu Ani Merespon dengan Air Mata

Dream - Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menceritakan saat-saat terakhir mendampingi Ani Yudhoyono, istrinya, saat dirawat di National University Hospital (NUH) Singapura.

SBY mengatakan, jelang kepergiaannya, Ani berada dalam kondisi tak sadarkan diri. Kondisi ini, kata SBY, karena Ani Yudhoyono dalam pengaruh obat bius.

"  Dokter mengatakan itu sengaja ditidurkan dengan obat bius, sehingga secara logika tidak bisa mendengar lagi," kata SBY, di rumah duka, Minggu, 02 Juni 2019.

Meski demikian, SBY dan keluarga tetap membisikkan kata-kata testimoni, doa, dan harapan bagi Ani. Sebab, keluarga tahu, Ani sedang berjuang keras melawan kanker darah.

" Semua yang kami sampaikan, termasuk yang saya sampaikan, Ibu Ani membalasnya dengan air mata di sudut-sudut matanya," kata dia.

3 dari 4 halaman

Bersatunya Air Mata Kami

SBY mengatakan, menangis saat mengelap air mata Ani. Di saat itulah, dia berdoa.

" Saya ambil kertas tisu saya bersihkan saya lap titik-titik air matanya yang menggenang. Tetapi air mata saya menetes di keningnya," ujar dia.

SBY mengatakan, sempat berdoa kepada Allah.

" Ya Tuhan inilah bersatunya air mata kami, air mata cinta, air mata kasih, air mata sayang," ucap dia.

 

4 dari 4 halaman

SBY: Terima Kasih Ya Allah, Telah Bebaskan Ibu Ani

Dream - Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengenang sosok sang istri, Ani Yudhoyono.

SBY mengaku sangat kehilangan sepeninggal Ani.

" Selamat jalan istri tercinta, goodbye, semoga engkau bahagia di sisi Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa," kata SBY, Minggu, 02 Juni 2019.

SBY menyebut, selama empat bulan, mendampingi siang dan malam Ani, kegigihan melawan kanker darah itu sangat terasa. Meski tahu, penyakitnya sangat berat, ganas, dan agresif.

" Saya berserah, tapi tidak akan pernah menyerah," kata SBY, menirukan Ani.

SBY menyebut, Ani sebetulnya sudah diprediksi akan menyerah pada kondisinya pada sekitar 31 Mei 2019. Kondisi itu karena tekanan sudah berat dan terlihat statistik di layar monitor.

" Tapi, Ibu Ani bertahan selama 24 jam," ucap SBY.

Sejumlah perawat, kepada SBY, menyebut Ani sebagai sosok yang kuat.

SBY mengatakan, meski akhirnya Ani kalah bertahan, dia mengaku bersyukur dan menerima kuasa Tuhan.

" Keputusan itu yang benar, bertahan alam kondisi seperti itu, saya tidak ingin Bu Ani suffering too much," ujar dia.

"  Allah bebaskan, terima kasih Tuhan, terima kasih Allah telah membebas Bu Ani dari penderitaannya, yang sepatutnya dia tanggung," ucap dia.

 

Beri Komentar