Ilustrasi
Dream - Kementerian Agama menegaskan keselamatan selalu menjadi prioritas jemaah haji. Salah satu fokus keselamatan, yaitu waktu afdhal lempar jumrah Aqobah.
Guru Besar UIN Walisongo Semarang, Abdul Djamil mengatakan, waktu afdhal lempar jumrah kerap digunakan jemaah haji bertubuh besar dari Afrika dan Turki.
" Jadi lebih baik kita prioritaskan keselamatan jemaah karena memang tidak terelakkan akan berhadapan dengan situasi dilematis," kata dia di Aula Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, ditulis Selasa 29 Mei 2018.
Mantan Direktur Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) itu mengatakan, dalam perjanjian haji Arab Saudi, atau taklimatul hajj, jadwal melempar jumrah masing-masing negara telah ditetapkan.
" Indonesia biasa pada siang hari. Ini untuk keselamatan mereka (jemaah haji),” kata Djamil.
Meski telah ditetapkan, ada sebagian orang yang abai. Kondisi itu pernah terjadi pada musim haji 2015. Ada 120 jemaah haji turut meninggal karena terinjak-injak dan berdesak-desakan saat melempar jumrah.
Agar kondisi itu tak terulang, Djamil meminta petugas haji bersikap tegas kepada jemaah haji. Sehari keberangkatan ke Mekkah harus ada koordinasi dengan kelompok terbang (kloter) daerah kerja.
Sehari sebelum berangkat ke Mekkah, petugas haji sudah ada koordinasi dengan kloter daker.
" Harus. Ketika di Mina tolong dipatuhi termasuk juga muasasah dan maktab sehingga di Mina, mereka diminta menjaga jamaah untuk tidak keluar dari Mina sebelum jam melontar itu diberikan," kata dia. (mut)
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
