Pertama dalam Sejarah, Saudi Buka Pendaftaran Tentara Wanita

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 27 Februari 2018 10:00
Pertama dalam Sejarah, Saudi Buka Pendaftaran Tentara Wanita
Sebagai bagian dari membela Tanah Air.

Dream - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Kerajaan Arab Saudi membuka pendaftaraan tentara perempuan. Keputusan ini sudah dibuat sejak satu pekan yang lalu.

Dikutip Dream dari Gulfnews, perempuan yang tertarik menjadi tentara dapat menyerahkan lembar pendaftaran hingga Kamis, 1 Maret 2018. Untuk seleksi awal para perempuan akan mengikuti tes wawancara dan tes tertulis.

Direktorat Jenderal Keamanan Publik Arab Saudi menjelaskan beberapa syarat seleksi, antara lain, pendaftar harus berkewarganegaraan Saudi, memiliki ijazah SMA atau setara, berumur 25 hingga 35 tahun, dan memiliki tinggi badan minimal 155 sentimeter dengan rasio berat badan dan tinggi badan yang baik.

Agar diterima, pendaftar harus lolos serangkaian tes yang ditetapkan. Selain itu, pendaftar harus memiliki catatan perilaku yang baik dan tak terikat kedinasan. Syarat lainnya yaitu pelamar tidak boleh menikah dengan pria non-Saudi.

Direktorat Jenderal Keamanan Publik Arab Saudi mengatakan bahwa kandidat yang berhasil akan ditempatkan ke institusi di Riyadh, Mekah, Madinah, Qaseem, Aseer, Al Baha, dan Provinsi Timur.

Pada Januari, Direktorat Jenderal Paspor mengumumkan bahwa, untuk pertama kalinya, akan merekrut 140 perempuan untuk menjadi tentara. Begitu dibuka, pejabat setempat terkejut karena menerima 107.000 aplikasi.

Awal bulan ini, Anggota Dewan Syura Iqbal Darandari menyerukan agar menerapkan pelatihan wajib militer pada pria dan wanita Saudi sehingga semua warga Saudi dapat membela negara mereka.

" Saat ini wajib militer adalah keharusan nasional dan harus mencakup laki-laki dan perempuan," kata Iqbal.

" Wanita harus dilatih untuk melayani negara, membela diri dan tanah air mereka jika terjadi krisis, perang atau serangan di wilayah manapun."

Penambahan status wanita di Arab Saudi dipromosikan sebagai bagian dari Visi 2030 yang diluncurkan oleh Putra Mahkota Mohammad Bin Salman.

Beri Komentar