Ilustrasi Vaksinasi Massal Untuk Upaya Perlindungan Masyarakat Dar Covid-19 (Foto: YouTube/Sekretariat Presiden)
Dream - Setelah sempat melandai, kasus penularan Covid-19 dalam tiga hari berturut-turut melonjak drastis hingga tembus belasan ribu kasus.
Lonjakan tersebut sampai mendapat perhatian dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang terus memantau perkembangan Covid-19 di Indonesia.
Untuk hari Sabtu, 19 Juni 2021, jumlah kasus virus corona penyebab Covid-19 bertambah 12.906 kasus. Sehingga total kasus pasien positif Covid-19 hingga saat ini mencapai 1.976.172 kasus.
Sementara itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 pada hari ini bertambah 7.016 orang. Dengan demikian total jumlah pasien sembuh hingga saat ini mencapai 1.786.143 orang.
Sedangkan angka kematian pasien Covid-19 pada hari ini bertambah 248, sehingga total orang meninggal akibat penyakit yang menyerang pernapasan ini mencapai 54.291 orang.
Pada hari ini kasus aktif yang tercatat sebanyak 135.738. Sementara spesimen yang diperiksa mencapai 132.215 dengan jumlah suspek sebanyak 118.023 orang.
Saat ini, Indonesia tengah menghadapi dua ancaman yaitu lonjakan Covid-19 serta peningkatan infeksi varian baru virus corona.
WHO menyatakan kondisi ini menjadi kekhawatiran bersama, mengingat sejumlah indikator bahaya sudah terjadi.
Pemerintah Indonesia direkomendasikan untuk memperketat pembatasan, salah satunya dengan menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Dream - Badan Kesehatan Dunia (WHO) memantau perkembangan terkini kasus Covid-19 di Indonesia. Saat ini, Indonesia tengah menghadapi dua ancaman yaitu lonjakan Covid-19 serta peningkatan infeksi varian baru virus corona.
WHO menyatakan kondisi ini menjadi kekhawatiran bersama, mengingat sejumlah indikator bahaya sudah terjadi. WHO pun merekomendasikan Indonesia untuk memperketat pembatasan, salah satunya dengan menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
" Peningkatan drastis pada tingkat keterisian tempat tidur pekan ini di beberapa provinsi berisiko tinggi merupakan kekhawatiran besar dan memerlukan implementasi kebijakan kesehatan publik dan sosial yang lebih ketat, termasuk PSBB," demikian rekomendasi WHO dalam Situation Report edisi Rabu, 16 Juni 2021.
WHO menilai perlu tindakan segera untuk mengatasi peningkatan penyebaran dari Variants of Consent (VoC) di sejumlah provinsi. WHO juga menyatakan kenaikan harian bukan dipicu dari penemuan kasus baru di hari yang sama.
Ini karena pengujian laboratorium membutuhkan waktu maksimal satu pekan untuk mendapatkan hasil. Sehingga pelaporannya untuk sampel yang sudah diambil di hari-hari sebelumnya, bukan hari yang sama.
Laporan WHO juga menyoroti tingkat kenaikan kasus hingga ratusan persen di sejumlah provinsi dalam periode 7-13 Juni 2021. Terdapat tiga provinsi yang menjadi fokus WHO.
Tiga provinsi tersebut yaitu Papua yang mengalami kenaikan kasus mencapai 967 persen, disusul Sulawesi Tenggara yang mencatat kenaikan hingga 205 persen. Sedangkan provinsi ketiga yaitu DKI Jakarta yang mencatatkan kenaikan kasus mencapai 123 persen.
Untuk Papua, WHO memberikan catatan khusus yaitu kenaikan kasus mingguan sangat tinggi dari 12 menjadi 128. Selain itu, internet masih menjadi kendala di Papua sehingga pelaporan tidak bisa dilakukan dengan cepat.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan