Salah Satu Jemaah Yang Terrekam Di Kamera Kotak Amal (Foto: Kitabisa.com)
Dream - Bagi umat Islam, berinfak dan bersedekah merupakan cara yang lazim untuk berbagi kebaikan. Bahkan, caranya pun bisa beragam, mulai dari yang mutakhir melalui internet atau cara umum dengan memasukkan uang ke kotak amal.
Nah, melihat keunikan infak dan sedekah ini, laman penggalangan dana Kitabisa.com mencoba menggelar eksperimen sosial. Dalam eksperimen sosial untuk mengetahui donasi yang diberikan jemaah masjid, tim Kitabisa memasang kamera tersembunyi di dalam kotak amal.
Dari beberapa orang yang berdonasi, tim Kitabisa menemukan seorang pedagang di Pasar Kiaracondong, Bandung, Didi Suhardi, memberi donasi yang berbeda dari jemaah lainnya.
Saat ditanyai usai sholat, Didi mengatakan alasannya bersedekah. Didi mengaku bersedekah merupakan cara untuk berbagi rezeki.
" Jangan sampai termasuk orang kikir," ucap Didi.
Meski jumlah donasinya sudah diketahui, dengan rendah hati Didi tetap tak mau menyebutnya.
Bagaimana eksperimen sosial lengkap Kitabisa? Simak videonya di bawah ini.
Dream – Satu dasawarsa silam, yayasan yang didirikan oleh pendiri Microsoft Bill Gates, Bill&Melinda Gates Foundation, menerima sumbangan dari seorang orang terkaya Amerika Serikat. Jumlahnya benar-benar membuat orang terkejut.
Dan kini, hartawan terkaya dunia itu mengungkapkan pengirim surat donasi tersebut. Dialah CEO Berkshire, Warren Buffet. Sama-sama orang terkaya. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, yaitu US$30 miliar (Rp399,6 triliun).
“ Sepuluh tahun yang lalu, ketika kami menerima bantuan ini, kami terdiam. Ini adalah sumbangan terbesar yang diberikan oleh seseorang untuk sesuatu,” kata pasangan suami istri ini.
Dilansir dari gatesnote.com, Kamis 16 Februari 2017, surat dari Buffet itu dilayangkan kepada Gates dan Melinda Gates. Surat tersebut meminta laporan pertanggungjawaban kepada keduanya atas sumbangan yang telah diberikan pada tahun 2006.
Dana “ jumbo” itu memang disumbangkan untuk mewujudkan misi yayasan, yaitu mencegah kematian anak, menghentikan penyakit, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di dunia.
Kini, keduanya memberikan laporan tentang kegiatan dan capaian yang dilakukan oleh Bill Gates&Melinda Gates Foundation dengan sumbangan tersebut.
Dalam laporan pertanggungjawaban yang dimuat di situs gatesnotes.com, ada beberapa capaian yang diraih oleh yayasan itu. Pertama, penurunan angka kematian balita. Bill Gates dan Melinda mengatakan sejak tahun 1990-2015, jumlah balita yang selamat mencapai 122 juta.
Donasi Buffet juga membantu yayasan ini bisa meningkatkan angka anak yang terimunisasi.
“ Setiap dolar yang diberikan untuk imunisasi anak, Anda (Buffet) mendapatkan keuntungan US$44 (Rp586.071). Angka ini termasuk pengeluaran keluarga untuk biaya pengobatan anak dan kompensasi orang tua tidak bekerja,” kata Gates.
Kedua, mengurangi kematian bayi. Gates mengatakan yayasan tersebut membantu menekan angka kematian bayi di Rwanda sebesar 30 persen—negara Afrika yang paling miskin.
Caranya dengan mengkampanyekan kepada kaum ibu di Rwanda tentang pemberian ASI pada satu jam pertama kepada bayi yang baru lahir, pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan, pemotongan tali pusat, dan membuat kontak kulit antara ibu dan anak.
Lalu, ada juga masalah kontrasepsi. Melinda Gates mengatakan ada 300 juta wanita di negara berkembang yang menggunakan alat kontrasepsi. Dia mengatakan butuh waktu 10 tahun untuk meraih 200 juta wanita yang menggunakan alat kontrasepsi.
“ Dampaknya untuk menurunkan angka kematian sangat fantastis,” kata dia.
Bill Gates menambahkan wanita di negara berkembang, memiliki jarak lahir anak yang cukup dekat, yaitu tiga tahun. Jika menggunakan alat kontrasepsi modern, jarak lahir bisa diperlebar dan bisa menurunkan angka kematian anak.
“ Seperti vaksin, kontrasepsi adalah salah satu inovasi terbaik untuk menyelamatkan nyawa anak,” kata dia.(Sah)
Dream - Kehadiran laman donasi memberikan kemudahan bagi banyak orang untuk membantu sesama. Mereka bisa menyalurkan donasi ke seluruh penjuru dunia untuk menyelamatkan hidup orang lain.
Tetapi, yang dilakuan oleh Tyler Jane Laurie tak boleh dicontoh dan membikin warganet marah. Penyebabnya, dia memanfaatkan laman donasi GoFundMe untuk hal yang merugikan, membeli minuman alkohol.
Laurie merupakan pengangguran. Dia membuat kampanye online di laman tersebut agar orang mau memberinya uang untuk membeli makanan dan mabuk.
Di laman itu, dia menargetkan uang donasi sebanyak US$100, setara Rp1,3 juta. Dia membubuhkan tema 'butuh beberapa makanan dan vodka' di halaman kampanyenya.
" Saya sangat terdesak. Saya tidak bekerja dan saya tahu ini mementingkan diri sendiri tetapi saya sangat butuh makan dan mabuk," tulis Laurie asal Toowoomba, Queensland, Australia.
" Tolong, jadilah orang yang murah hati dengan memberikan saya sumbangan karena saya sangat memerlukannya," ucap dia.
Tidak ada satupun netizen yang menanggapi kampanye itu.
Sumber: mynewshub.cc
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati
Bahaya Duduk Terlalu Lama di Toilet, Wasir Hingga Gejala Kanker