Innalillahi, Pejuang Palestina Tanpa Kaki Itu Gugur

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 18 Desember 2017 15:02
Innalillahi, Pejuang Palestina Tanpa Kaki Itu Gugur
Ibrahim Abu Thuraya meninggal karena ditembak tepat di kepala oleh militer Israel.

Dream - Di tengah riuh kecaman terhadap pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, terselip kabar duka dari tanah Palestina.

Ibrahim Abu Thuraya, pria 29 tahun tanpa kaki yang gigih memperjuangan kemerdekaan Palestina, gugur dalam konfrontasi dengan militer Israel.

Ibrahim meninggal akibat ditembak militer Israel tepat di kepalanya saat bentrok di Gaza akhir pekan lalu. Ibrahim merupakan salah satu warga Gaza yang aktif dalam setiap demonstrasi menentang penjajahan Israel, dikutip dari Middle East Eye.

Perjuangannya semakin kukuh usai kehilangan dua kakinya dalam Operasi Cast-Lead yang digelar militer Israel. Dalam operasi itu, militer menewaskan 1.400 warga sipil dalam waktu 22 hari.

Ibrahim panjat tiang listrik

Ibrahim dikenal karena keberaniannya memanjat tiang listrik mengandalkan dua tangannya dan mengibarkan Bendera Palestina. Dia mendeskripsikan aksinya dengan kalimat, " Melawan meski cacat."

 ...

1 dari 2 halaman

Selalu di Garda Terdepan

Selalu di Garda Terdepan © Dream

Dream - Dua hari sebelum gugur, teman-teman Ibrahim sempat mengabadikan pria itu dalam sebuah video saat berjalan dengan dua tangannya di lokasi bentrok.

Ibrahim mengajak seluruh warga Palestina bergabung menuntut Amerika mencabut pernyataannya mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

" Tanah ini adalah tanah kami, kami tidak akan menyerah, Amerika harus mencabut pernyataan yang dibuatnya," kata Ibrahim.

Ibrahim saat terlibat bentrok dengan militer Israel

" Yang terpenting adalah kami datang ke sini untuk menyampaikan pesan kepada tentara pendudukan Zionis bahwa warga Palestina adalah orang-orang yang kuat," tegas Ibrahim.

Pemakaman Ibrahim dihadiri ribuan orang warga Palestina. Mereka ingin memberikan penghormatan terakhir pada aktivis yang selalu tampil di garda terdepan demonstrasi dan mengibarkan bendera Palestina.

 

2 dari 2 halaman

Tulang Punggung Keluarga

Tulang Punggung Keluarga © Dream

Dream - Ibrahim pernah menjadi nelayan dan begitu bangga dengan perahu kecilnya. Setiap hari, dia mendapat uang sekitar US$14 hingga US$19, setara Rp190 ribu-258 ribu dari hasil menangkap ikan.

Ibrahim bersama para demonstran di Gaza

Saat harus pindah ke pengungsian, Ibrahim beralih profesi sebagai tukang cuci mobil di Gaza. Pendapatannya digunakan untuk memenuhi keperluan hidup orangtua dan 11 saudaranya.

Ayah dan ibunya menderita darah tinggi dan diabetes. Alhasil, Ibrahim menjadi tulang punggung keluarga.

Dalam sebulan, Ibrahim memiliki pendapatan sekitar US$248, setara Rp3,4 juta. Uang itu dia gunakan untuk membayar tagihan listrik, sewa rumah, dan air.

Ibrahim pernah punya keinginan pergi ke luar negeri. Dia berharap ada donor asing yang membantu menyediakan pengobatan dan perawatan medis serta memberinya kaki buatan. (ism) 

Beri Komentar