Keharuan Keluarga Sederhana Sambut Pak Menteri

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 13 Februari 2017 16:28
Keharuan Keluarga Sederhana Sambut Pak Menteri
Emilia Khomsah Rahmawati mendapat kunjungan dari Menag Lukman Hakim Saifuddin.

Dream - Raut haru terpancar dari wajah Emilia Khomsah Rahmawati. Mata tampak berkaca-kaca tatkala melihat sosok begitu dihormati di negeri ini.

Kala itu, rumah berdinding bilah kayu usang di Desa Cipete, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, itu kedatangan tamu. Dialah Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin.

Lukman ingin bertemu Emil, mahasiswi Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, penerima Beasiswa Bidik Misi pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.

" Terima kasih, Pak Menteri, Emil ingin sekali membantu keluarga dan menyekolahkan keponakan, mohon doanya," ujar Emil, sebagaimana dikutip Dream dari laman kemenag.go.id, Senin 13 Februari 2017.

Emil tumbuh di bawah asuhan paman dan bibinya. Dia ditinggalkan sang ibu saat berusia masih 40 hari.

Lukman pun menaruh kekaguman pada paman dan bibi Emil, Mahmud dan Suati Tarisah. Keduanya rela banting tulang demi bisa menyekolahkan Emil, meski pendapatan mereka tidak besar.

Mahmud adalah pengrajin mebel dan hanya bekerja jika mendapat pesanan. Sementara Suati harus bekerja apa saja demi bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga.

Atas kegigihan itu, Lukman berpesan kepada Emil agar dapat menjaga prestasi. Kalau bisa, pesan Lukman, Emil juga harus meningkatkan prestasinya.

" Oleh karenanya, supaya hak sebagai penerima bidik misi ini bisa dipertahankan, maka prestasinya harus terjaga," ucap Lukman.

Kunjungan Lukman juga membuat Suati terharu. Dia menitipkan pesan khusus kepada Lukman terkait keponakannya.

" Kulo (saya) titip Emil," ucap Suati sembari berkaca-kaca.

Ditemani kudapan khas Banyumas, cimpling kelapa muda dan cimpling singkong, Lukman berbincang dengan keluarga sederhana itu. Dia pun berpesan agar Emil selalu bermunajat kepada Allah SWT.

" Nanti Gusti Allah SWT yang akan menakdirkan kita menjadi apa, namun pasti yang terbaik. Kita hanya berdoa kita bisa memberi manfaat dan membantu orang banyak," ucap Lukman.

" Yang penting sekarang adalah prestasinya terus dijaga dan terjaga, jadi betul-betul dalam delapan semester kuliahnya harus selesai," kata Lukman.

Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan IAIN Purwokerti, Syaifuddin Asyafii, mengatakan saat ini ada sekitar 110 mahasiswa pemerima Beasiswa Bidik Misi.

Mereka harus mengikuti seleksi yang ketat seperti rekam jejak prestasi calon dan kondisi ekonomi orangtua calon penerima beasiswa.

Beri Komentar