Shota Wakizaka Berfoto Bersama Para Santri Klub Bahasa Jepang. (Facebook/The Japan Foundation)
Dream - Kehidupan yang dijalani umat Islam Indonesia menarik perhatian seorang warga Jepang, Shota Wakizaka. Dia penasaran ingin menemukan perbedaan antara Islam di Timur Tengah dengan belahan dunia lain.
Lantaran penasaran, dia memutuskan untuk mengambil libur kerja dan mengikuti program pelatihan luar negeri. Dia lalu mendaftar sebagai relawan dan mengajar bahasa Jepang pesantren Nurul Iman, Parung Bogor.
Dia akan berada di Pesantren Nurul Iman hingga Juni 2016. Seluruh aktivitasnya akan dia sampaikan ke Jepang, sebagai laporan pelaksanaan program.
Shota menuliskan pengalaman mengajarnya di fanpage milik The Japan Foundation. Dia mengaku kagum dengan cara hidup para warga pesantren tersebut yang sangat mandiri.
" Selama berkegiatan di sekolah ini, saya dapat merasakan pesona Islam! Sebelum datang ke Indonesia, saya tidak tahu apa perbedaan antara Islam di Timur Tengah dengan Islam di Indonesia. Sekarang saya paham dan saya malu sekali, bahwa saya tidak tahu apa perbedaan tersebut," tulis Shota, diunggah pengelola akun The Japan Foundation, Jakarta, diakses pada Kamis, 17 Maret 2016.
" Tetapi, seiring saya menjalani kegiatan ini di sini, saya merasakan kedamaian hati orang-orang muslim, selalu berterima kasih pada orang-orang sekitar dan merasakan pesona mereka," tulis dia.
Di awal, Shota sebenarnya tidak ingin melanjutkan mengajar di pesantren tersebut. Jarak tempuh yang lama dari Jakarta menjadi alasan ketidaktertarikan Shota untuk datang dan mengajar Bahasa Jepang dua kali sepekan.
" Tetapi, mereka memiliki mimpi seperti 'ingin mengikuti pertukaran pelajar ke Jepang' ataupun 'ingin bekerja di Jepang' dan mereka belajar dengan sungguh-sungguh demi mewujudkan mimpi itu dan saya telah melihat perjuangan mereka itu," tulis Shota.
" Saya merasakan semangat membara para pelajar di sini, dan ini lah yang membuat saya ingin untuk datang setiap minggunya," tulis Shota.
Lebih lanjut, Shota merasa takjub dengan potensi generasi muda Indonesia, yang punya niat untuk belajar sungguh-sungguh demi meraih mimpi mereka. Dia memutuskan untuk terus menemani mereka sampai mimpi itu mampu mereka raih.
" Sebagai seorang yang terlahir di Jepang yang kebetulan memiliki hubungan dengan Indonesia, saya akan terus menemani mereka ke depannya dalam perjuangan mereka meraih mimpi tersebut, karena membangun ekonomi yang lebih baik merupakan salah satu mimpi saya," tulis dia.
Advertisement
Eksis Sejak 2012, Komunitas Fotografi di Bandung Ini Punya Nama Unik

Di Tengah Hujan Abu Semeru, Kurir Ini Tetap Melaju Antarkan Paket

3,5 Miliar Data Akun WhatsApp Berpotensi Bocor, Peneliti Ungkap Celah Serius di Sistem Keamanan

Status Tanggap Darurat Semeru Diperpanjang, Pemerintah Lumajang Fokus pada Keselamatan Warga

Gubernur Papua Angkat Suara Soal Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak 4 Rumah Sakit


Alyssa Daguise Hamil Anak Pertama, Maia Estianty Sudah Bikin Panggilan Imut Sebagai Nenek

Mengenal Sinkop Vasovagal yang Diderita Chaeyoung TWICE, Penyakit yang Bikin Pingsan Mendadak


Fiki Naki dan Tinandrose Resmi Menikah: Momen Haru, Senyum Bahagia, dan Doa dari Sahabat

Eksis Sejak 2012, Komunitas Fotografi di Bandung Ini Punya Nama Unik

Di Tengah Hujan Abu Semeru, Kurir Ini Tetap Melaju Antarkan Paket

Tiru Australia, Malaysia Bakal Larang Anak di Bawah 16 Tahun Mengakses Medsos Tahun Depan