Kisah Perjuangan Warga Palestina Padamkan Api di Israel

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 29 November 2016 15:30
Kisah Perjuangan Warga Palestina Padamkan Api di Israel
Raji dan Wael Houshiyyeh, memilih bergabung dengan pasukan pemadam kebakaran gabungan Israel dan beberapa negara berjuang memadamkan api ketimbang mengungsi.

Dream - Kebakaran hebat melanda sejumlah kawasan Israel dan pendudukan. Sejumlah bangunan di kota-kota Israel, terutama di Haifa, dilahap si jago merah tanpa ampun.

Ribuan pendudukan Israel terpaksa mengungsi sementara waktu. Tetapi, imbauan untuk mengungsi tidak digubris oleh Raji dan Wael Houshiyyeh, dua bersaudara asal Qatana, sebuah desa kecil Palestina dekat dengan wilayah pendudukan Tepi Barat.

Raji dan Wael telah lama bekerja di sebuah restoran di Nataf, desa di wilayah pendudukan Tepi Barat. Saat imbauan mengungsi dari pemerintah dikeluarkan, keduanya memilih bertahan dan bergabung dengan tim penanganan kebakaran Israel.

Dua orang ini berjuang keras memadamkan api yang melalap sejumlah bangunan di Israel pada Jumat pekan lalu. Keduanya tidak kenal lelah berjuang hingga api berhasil dikendalikan.

1 dari 2 halaman

Anggap Kampung Sendiri

Anggap Kampung Sendiri © Dream

Wael merasa Nataf sudah menjadi bagian dari kehidupannya. Atas dasar kemanusiaan, pria 43 tahun ini terdorong melibatkan diri untuk memadamkan api.

" Di sini, orang-orang memperlakukan orang lain selayaknya, tidak ada pemisahan Arab-Yahudi," kata Wael, sebagaimana dikutip Dream dari New York Times, Selasa 29 November 2016.

Wael telah bekerja di restoran Rama Kitchen di Nataf selama 20 tahun. Dia merasa menjadi bagian dari restoran tersebut dan pada Senin kemarin, Wael kembali ke Nataf untuk membangun kembali restoran itu.

" Saya suka tempat ini. Saya tumbuh bersama anak-anak mereka," kata Wael.

Dia berharap kebakaran yang melanda Israel tidak dipicu bom dari desanya di Qatana.

2 dari 2 halaman

Sengaja Dibakar?

Sengaja Dibakar? © Dream

Api melalap Haifa, kota berpenduduk 280 ribu jiwa, dan 10 persen dari jumlah itu adalah orang Arab. Mereka pergi meninggalkan lebih dari 70 bangunan dai 500 apartemen.

Muncul dugaan kebakaran itu terjadi lantaran disengaja. Juru bicara Kepolisian Micky Rosenfeld menyebut ada indikasi pembakaran dalam musibah tersebut.

" Penyidik tengah memeriksa enam lokasi berbeda yang terbakar secara simultan," kata Rosenfeld.

Meski demikian, Walikota Yahudi Haifa, Yona Yahav, memilih mengabaikan hal itu. Dia menyebar pesan moderasi, mengajak semua penduduk Haifa saling bantu menangani kebakaran.

" Kita harus mengaitkan lengan, tidak peduli apakah kita Arab atau Yahudi. Haifa milik kita bersama," kata Yahav.

Sumber: nytimes.com

Beri Komentar