Jemaah Haji Indonesia Persiapan Pulang Ke Tanah Air (Foto: MCH)
Dream - Jemaah haji yang kembali ke rumah tentu mengalami kelelahan. Selain karena menempuh perjalanan jauh, energi mereka banyak terpakai untuk menjalankan ritual haji.
Ketika mereka tiba di rumah, ada anjuran bagi keluarga untuk menyiapkan hidangan. Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk walimah penyambutan bagi jemaah haji.
Bagaimana jika menggelar selamatan dengan mengundang banyak orang?
Dikutip dari NU Online, Ibnu Hajar Al Haitami dalam Hasyiyah Ibnu Hajar alal Idhah menganjurkan jemaah haji yang baru pulang untuk berbagi makanan dengan tetangganya.
" Keluarga jemaah haji dianjurkan membuatkan bagi jemaah haji yang pulang makanan yang mudah pengolahannya. Jemaah haji sendiri juga dianjurkan untuk berbagi makanan ketika pulang dari perjalanan haji berdasarkan sunah perihal keduanya. Keduanya sebagaimana diinformasikan oleh Al-Farra dan Ibnu Sayyidih. (Walimah sederhana) ini dinamai 'naqi'ah' dengan nun fathah, qaf kasrah, dan 'ain fathah dibiarkan."
Haji merupakan perjalanan yang patut disambut dengan walimah. Sebab, jaraknya tidak pendek dan sangat melelahkan.
Naqi'ah sendiri merupakan hajatan yang diselenggarakan atas sebuah perjalanan jauh. Sebenarnya, istilah ini umum berlaku untuk semua perjalanan jauh.
Jemaah haji juga masuk dalam kategori ini mengingat jarak antara Tanah Air dengan Tanah Suci puluhan ribu kilometer.
Tetapi, tentu walimah dilaksanakan sesuai kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri harus mewah, cukup dengan hidangan seadanya.
(ism)
Dream - Ibadah haji membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Paling cepat, Muslim Indonesia melaksanakan haji selama satu bulan.
Konsekuensinya, mereka harus terpisah dari keluarganya dalam waktu cukup lama. Bahkan aktivitas bercengkarama dengan yang ada di rumah terbatasi karena fokus ibadah.
Tentu ada kerinduan yang sangat bagi jemaah haji pada keluarganya. Rindu itu akan tersalurkan ketika mereka tiba di rumahnya.
Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan agar seorang Muslim yang baru melaksanakan haji untuk mengucap doa ini sebelum bertemu keluarga. Anjuran ini bahkan dibahas oleh Imam An Nawawi dalam kitab Al Idhah fi Manasikil Hajj.
Berikut doa tersebut,
Tauban, tauban, li rabbina awban, la yughadiru huban.
Artinya:
" Kami sunggu memohon pertobatan. Kepada Tuhan kami, kami kembali, tobat yang tidak menyisakan dosa."
(ism)
Advertisement
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
Museum Louvre Dibobol Hanya dalam 4 Menit, 8 Perhiasan Raib
Warga Keluhkan Panas Ekstrem di Indonesia, Ini Penyebabnya!
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Sudah Tahu Belum? Ini 5 Cara Mudah Mengenali Uang Palsu
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025