Menteri Yohana Yembise, Profesor Perempuan Pertama Papua

Reporter : Sandy Mahaputra
Senin, 27 Oktober 2014 10:50
Menteri Yohana Yembise, Profesor Perempuan Pertama Papua
Menteri perempuan pertama dari Papua ini memiliki segudang pengalaman, jabatan dalam pekerjaan.

Dream - Pemerintahan era Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla telah mengumumkan nama-nama menteri di kabinet yang diberi nama 'Kerja' di Istana Merdeka, Minggu petang 26 Oktober 2014.

Salah satunya sosok yang menarik perhatian adalah Yohana Yembise. Dia menjabat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP & PA). Yohana adalah profesor perempuan dari Papua.

" Yohana Yembise merupakan guru besar pertama, profesor pertama dari Papua. Beliau aktif dalam perlindungan anak, bahkan Ibu Yohana merupakan menteri perempuan pertama dari Papua," kata Presiden Joko Widodo kemarin.

Wanita asli Papua, lahir di Kota Buah-buahan Manokwari, 1 Oktober 1958, memiliki segudang pengalaman, jabatan dalam pekerjaan.

Istri dari Leo Danuwira ini menuntut ilmu di Sekolah Dasar (SD) Padang Bulan Jayapura, 1971. Kemudian melanjutkan studinya di SMP Negeri 1 Nabire dan menyelesaikannya pada 1974. Pendidikan selanjutnya di bangku SMA Negeri Persiapan Nabire.

Setelah lulus sekolah di 1985, Yohana melanjutkan pendidikan sarjana (S-1) pada Program Studi Bahasa Inggris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Cendrawasih. Semasa kuliah, dia bekerja sebagai asisten dosen di program studi yang digelutinya selama tiga tahun, yakni 1983-1986. Selain dosen, ia pernah memegang jabatan sebagai kepala Laboratorium Bahasa Uncen setahun, yakni 1991.

Kemudian pada 1992 menjadi Diplomat Applied Linguistic TEFL (Dip. TEFL) dari Regional English Language Centre (RELC), SEAMEO Singapura.

Meski sudah bekerja, dia bertekad melanjutkan pendidikan. Pada 1994, dia menyelesaikan pendidikan di Faculty of Education, Simom Fraser University British Colombia Canada dengan gelar Master of Art (MA).

Pada 2001, Yohana melanjutkan pendidikan Doktoral di Universitas Newcastle dan memperoleh gelar Ph.D pada 2006.

Ibu tiga anak ini pernah menjabat sebagai ketua tim seleksi guru bahasa inggrih SMP, SMK, SMA di kabupaten Merauke untuk persiapan pengiriman guru bahasa inggris ke Sunshine Coast University Australia. Yohana juga pernah sebagai anggota Joint Selection Team (JST) Australian Development Scholarship beasiswa ADS/USAID pada 2011.

Di luar dunia pendidikan, ia dikenal aktif dalam organisasi dan kegiatan kesenian yang disponsori badan kesenian Daerah Kabupaten Paniai di Nabire sejak 1974-1978. Pernah menjadi wakil ketua KNPI Kabupaten Paniai 1984. Dan mencalonkan menjadi Bupati Biak Numfor pada 2013.

Yohana sudah menerima ratusan penghargaan dari berbagai pihak. Salah satu di antaranya, menerima surat tanda penghargaan pernyataan lulus seleksi sebagai mahasiswa teladan sejak 1981-1982 dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

(Ism, Berbagai sumber)

Beri Komentar